Talas Beneng saat ini digemari oleh petani karena memiliki nilai produksi yang relatif tinggi. Di samping itu, tanaman ini bisa dibudidayakan hingga tiga tahun. Keuntungan yang diperoleh dari proses budidayanya pun terbilang sangat menggiurkan.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan bahwa selain untuk mensukseskan program diversifikasi pangan demi ketahanan pangan, budidaya Talas Beneng ini perlu dibudidayakan karena nilai produk turunannya lumayan tinggi. Melalui acara webinar KOPITU, Selasa 31 Agustus 2021, Dirjen Suwandi juga turut memaparkan analisa usaha tani Talas Beneng.

“Seperti yang kita semua tahu sekarang orang banyak yang beralih pola belanjanya ke belanja online. Hal ini yang harus dimanfaatkan oleh petani sebagai pelaku usaha. Bayangkan saja, kini hampir setiap orang memiliki smartphone, artinya peluang pasar sangat besar”, ungkap Yoyok Pitoyo selaku Ketum KOPITU pada saat membuka acara tersebut.

Menurut Yoyok, kunci sukses dalam memasarkan secara online dan kiat pengolahanya, bisa dilaksanakan secara paralel dengan adanya pendampingan. Hal ini dikarenakan tidak semua petani mampu membaca peluang pasar, psikologi marketing, hingga metode promosi yang tepat. “Didampingi dan dilatih, saya optimis petani bisa juga berfungsi sebagai UKM untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan.” pungkas Yoyok.

Follow Sosial Media :

TAGAR :  #Indonesia #SuksesExpor # #UMKM #umkmkopitu  #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas  #yoyokpitoyo  #KOPITU 

Facebook : https://www.facebook.com/kopitupusat

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

No comments