Iwapi Trade Fair (ITF) 2020 yang dihelat di Lombok Epicentrum Mall 5-6 September, mampu menarik animo masyarakat. Tetap mematuhi protokol kesehatan, kegiatan ini menjadi acara pertama Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) NTB dalam momen adaptasi kebiasaan baru.

”Tamu undangan dibatasi 50 orang. Kegiatan ini didampingi Ketua Satgas Covid serta Sekda NTB,” kata Baiq Diyah Ratu Ganefi, ketua DPD Iwapi NTB dalam sambutannya, terkait upaya menangkal penyebaran Korona.

Kegiatan diikuti 71 tenant. Dari jumlah itu 90 persen berasal dari UMKM NTB. Beberapa kategori diantaranya fashion, perhiasan, kuliner, umrah dan haji, serta perbankan. ITF juga mengadakan talkshow Bank BRI, Joli Sourire, dan talkshow kecantikan bersama Miracle Lombok.

Termasuk business talk menghadirkan Maya Cado dengan Polda NTB, serta Indah Purwanti bersama Hemas Tirta.

Malam puncak diisi dengan launching UMKM binaan Iwapi NTB, Fashion Show QV Simplicity, dan Ratu Emas Gallery. Ada juga make up class bersama Debby Thoriq. Terakhir, closing ceremony yang diisi fashion show Roro Lombok, pengumuman ITF Award, stand terbaik, pemenang lomba hias masker Bank BRI, dan pemenang lomba Tik-Tok for Business.

”Seluruh rangkaian kegiatan yang dihadirkan diharapkan bisa meningkatkan branding seluruh usaha yang ada di Lombok. Terpenting, penjualan dan ekonomi pelaku UMKM bisa meningkat agar para pengusaha Lombok semakin maju dan tetap optimis dalam berbisnis,” kata Indah Purwanti, ketua Panitia ITF 2020.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang UMKM, Koperasi dan Industri Kreatiif Anas Amrullah turut hadir dalam pembukaan ITF 2020. Menurutnya, kehadiran UMKM NTB penting sebagai penopang ekonomi selama pandemi.  ”Inilah cara kita untuk mempertahankan ekonomi. Kuncinya tetap menjalankan usaha, dengan Nurut Tatanan Baru,” ujar Anas.

Dikatakan salah satu perwakilan tenants Esco Lombok & Food Delicious, pihaknya senang dapat berpartisipasi. ”Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para pengusaha karena bisa mempromosikan sekaligus mengajak masyarakat untuk membeli. Selain itu, masyarakat juga menjadi tahu ada usaha apa saja di Lombok. Jadi, masyarakat tidak perlu bingung saat ingin berbelanja,” kata Wirda.

Tak mau ketinggalan, pemilik  tetant Yulinda Ethnic juga gencar mempromosikan usahanya selama acara berlangsung. Menurutnya, pandemi bukan alasan untuk tidak mempertahankan bisnis. ”Kami berusaha untuk tetap bertahan,” kata Yulinda. (eka/r9)

No comments