Jakarta, CNN Indonesia — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau pelaku usaha digital dan perusahaan rintisan (startup) membantu pemasaran produk pelaku usaha mikro dan ultra mikro.

Berkaca pada hasil blusukannya ke beberapa kawasan pedesaan, menurut Jokowi, produk-produk yang dihasilkan pelaku usaha mikro dan ultra mikro cukup menarik. Namun, jangkauan pemasarannya terbatas hanya pada skala rumahan saja.

Makanya, ia meminta pelaku usaha digital tak melulu berfokus pada pemanfaatan daring (online), namun juga membantu usaha mikro dan ultra mikro dari segi pengemasan produk, strategi promosi, hingga membuat merek dagang yang kuat (branding).

“Ini harus dimulai oleh yang muda-muda ini untuk membangunkan brand untuk mereka. Yang simpel, yang gampang diingat. Usaha mikro dan ultra mikro Indonesia sudah bagus, tapi perlu disentuh sedikit. Pemerintah tidak mungkin mampu, ini harus dilakukan oleh orang-orang yang memiliki jiwa,” ujarnya di Balai Kartini, Jumat (7/12).

Apalagi, sambung dia, tren ekonomi digital dan perusahaan rintisan kini sudah bergerak menuju arah sociopreneur. Artinya, berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat bisa dipecahkan dengan jiwa kewirausahaan.

Jika kemitraan ini bisa terjalin dengan baik, ia yakin pelaku usaha digital akan mendapat pahala melimpah. Sebab artinya, pelaku usaha digital juga ikut membantu peningkatan kesejahteraan pelaku usaha mikro dan ultra mikro yang berada di perkampungan.

Menurut data yang dimilikinya, saat ini terdapat 62 juta usaha mikro dan kecil yang menggeliat di kawasan pedesaan.

“Jadi saudara-saudara (pelaku usaha digital) kan mendapatkan pahala besar. Karena selain untungnya besar, juga karena meningkatkan taraf hidup usaha rumah tangga. Syukur-syukur produk-produk mereka bisa masuk ke global market place, ini yang kami harapkan,” imbuh dia.

Ia mencontohkan beberapa produk usaha mikro dan ultra mikro yang sedianya bisa dibantu pemasarannya oleh pelaku usaha digital, seperti busana muslim dengan skala usaha rumah tangga, kerajinan tangan (handicraft), hingga produk kopi yang saat ini sedang digandrungi, namun pengemasannya masih kurang menarik.

“Jangan konsentrasi saja hanya di online-nya, tapi saya ingatkan yang offline-nya juga harus ada yang mengerjakan. Ini harus diorganisir secara baik. Kalau online dengan offline sambung itu, sistem itu sambung, saya kira akan mudah mewujudkan ekonomi kita yang lebih baik,” pungkas Jokowi.

sumber: cnnindonesia.com

No comments