Program Kartu Prakerja memang sangat banyak diincar oleh masyarakat Indonesia. Tidak hanya karena beragam pelatihan yang disediakan secara gratis dengan bantuan pemerintah, namun juga dengan adanya insentif yang dapat diterima pasca pelatihan sebagai bekal dalam mencari pekerjaan. Namun beberapa pertanyaan baru mulai bermunculan, seperti penanganan dan dukungan bagi para pencari kerja dalam menemukan pekerjaan dan menjalani karir, ataupun dalam menjalankan wirausaha. Sebagaimana diketahui, pemerintah memang telah menyediakan KUR bagi alumni prkerja tahun lalu, namun informasi untuk tahun ini belum begitu luas diterima.
Dalam Webinar KOPITU yang dihadiri Siti Azizah selaku Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop, Chairul Saleh selaku Asisten Deputi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Kewirausahaan, Abdul Ghofar selaku Analis Kebijakan Ahli Madya Koordinator Kelompok Substansi Pengembangan Kewirausahaan, dan Yoyok Pitoyo selaku Ketua Umum KOPITU pada Senin (7/2), pokok bahasan tersebut menjadi materi utama dalam diskusi.
“Bursa kerja, sebagaimana namanya menyesuaikan dengan fungsinya, sangat penting untuk berperan sebagai patokan utama para pencari kerja dalam menentukan pelatihan yang akan diambil, serta di mana dia akan bekerja kelak. Hal ini yang perlu kita tambahkan dalam alur kerja program kartu prakerja”, ungkap Yoyok.
Menurut Yoyok, Bursa kerja dinilai menjadi salah satu portal keberhasilan program Prakerja, karena dinilai bahwa dengan adanya bursa, maka kebutuhan skillset di pasar tenaga kerja dapat dipantau secara langsung. Dengan demikian, penyelenggara pelatihan maupun pencari kerja dapat dengan fleksible menentukan pelatihan yang akan dijalankan.
“Terkait dengan kewirausahaan yang dibiayai dengan KUR oleh pemerintah, tahun lalu sudah mulai dijalankan. Kita semua sama-sama berharap bahwa tahun ini akan kembali dilaksanakan dengan ikut melibatkan asosiasi yang mampu melakukan pembinaan kewirausahaan seperti KOPITU”, tutur Siti Azizah.
Sedangkan menurut Chairul Saleh, pengembangan alumni prakerja ke arah wirausaha terbukti menghasilkan efek positif bagi perkembangan perekonomian. “Dengan adanya para pengusaha baru yang melibatkan pekerja, otomatis tingkat pengangguran akan semakin menurun. Selain itu, dapat timbul kemandirian bagi pelaku usaha ultra mikro dan mikro terutama dalam menggerakkan roda perekonomian dari skala yang kecil”, ungkapnya.
“Saya setuju dengan keterlibatan pendampingan bagi para alumni prakerja dalam membuka wirausaha baru. Karena secara langsung mereka akan mendapat binaan yang berkompetensi sehingga mengurangi kemungkinan wirausaha yang gagal. Setiap wirausaha baru pasti perlu ada pembinaan, maka itu yang perlu kita sinergikan”, ungkap Ghofur.
Setuju