Dilansir dari beberapa pernyataan resmi, Pemerintah menyiapkan anggaran Rp 90 triliun untuk kredit usaha rakyat (KUR) bidang pertanian. Anggaran itu jauh lebih tinggi dari tahun 2021 sebesar Rp 70 triliun. KUR tahun lalu sebesar Rp 70 triliun sudah terpakai 85 persen.

“Menurut Menteri Pertanian, Presiden sudah menyiapkan KUR yang cukup banyak. KUR tahun lalu yang kita pakai Rp 55 triliun, yang macet cuma 0,03 persen. Artinya hampir tidak ada KUR yang bermasalah pada bidang pertanian”, ungkap Indah Megahwati, Direktur Pembiayaan Pertanian, Ditjen PSP Kementerian Pertanian pada Audiensi dengan Ketua Umum KOPITU Yoyok Pitoyo, pada Senin (24/1).

“Karena ternyata kemarin hasilnya bagus, maka harus kita coba kembangkan dan sinergikan lagi karena rata-rata petani itu jujur. Terlebih lagi berdasarkan pertemuan G20, tahun ini ancaman iklim ekstrim bisa menjadi kendala pertanian. Untuk itulah dilakukan optimalisasi dan mitigasi”, terang Yoyok.

Sebagai informasi, Serapan realisasi KUR di sektor pertanian pada tahun 2021 telah mencapai Rp. 85,62 triliun atau 122,31 % dari target Rp. 70 Triliun dengan 2,6 juta debitur. Tingginya realisasi penyaluran KUR sektor pertanian tidak terlepas dari inovasi dan kebijakan KUR sektor pertanian yang dilakukan Kementan seperti meningkatkan KUR tanpa agunan tambahan.

“Kita semua harus bisa menyadari keterbatasan anggaran pemerintah, tidak akan mampu sepenuhnya membiayai sektor pertanian. Namun karena capaian KUR yang sangat baik ini, kita juga harus bersinergi dengan HIMBARA, petani dan kepada semua pihak yang mendukung jalannya pertanian maju, mandiri dan modern”, tambah Yoyok.

“KOPITU siap untuk ikut berperan serta aktif dalam menyambut TA 2022, khususnya di bidang pertanian. Kita sudah rangkul berbagai kalangan, mulai dari petani, pelaku usaha, pelaku industri dan badan-badan usaha yang terlibat dalam ekosistem supply chain pertanian. Kita coba untuk terus berdayakan agar pemanfaatan KUR bisa optimal dan tidak bermasalah, oleh karena itu kita siap untuk membicarakan langkah-langkah teknis lebih lanjut”, pungkas Yoyok.

“Kita coba jajaki kembali bersama untuk peluang-peluang peningkatan sumber daya pertanian yang memungkinkan. Kita mengandalkan semua stakeholder terkait untuk membantu serapan KUR ini dari berbagai sisi. Yang tidak kalah penting, kita sangat apresiasi dengan apa yang sudah dan akan KOPITU laksanakan, terutama ketika sudah menyangkut petani secara langsung. Petani Indonesia masih sangat perlu didampingi”, ungkap Indah.

Follow us :

TAGAR :  #G20 #IndonesiaG20 #SuksesExpor # #UMKM #umkmkopitu  #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas  #yoyokpitoyo  #KOPITU 

Facebook : https://www.facebook.com/kopitupusat

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

Website : https://www.smes20.org/

Instagram : https://www.instagram.com/smes.20/

No comments