Ketika mendengar kata outlet, retail, dan grosir, apa yang terlintas di pikiranmu? Apakah sebuah toko yang menjual berbagai barang kebutuhan?
Meskipun mirip dan agak ambigu, ternyata ketiga istilah tersebut memiliki beberapa perbedaan.
Ketiga istilah tersebut tentunya sudah sangat familiar. Dalam kegiatan sehari-hari, pastinya kamu sudah sering mendengar nama outlet baju, grosir makanan, dan retail pakaian.
Namun, apakah kamu menyadari perbedaan ketiganya jika dilihat dari bentuk usaha?
Mencari tau perbedaan ketiganya memang susah-susah gampang. Maka dari itu, yuk catat penjelasan berikut agar bisa menambah pengetahuan bisnismu!
Apa Itu Outlet?
Ketika menonton acara reality show atau berita seputar bisnis, biasanya reporter akan mewawancarai pemilik dari suatu bisnis.
Dalam perbincangannya, seringkali reporter akan bertanya “bisnis ini sudah punya berapa outlet?”, kemudian biasanya jawaban pemilik bisnis adalah “kami sudah punya 5 outlet di Jabodetabek”
Dari ilustrasi tersebut, pastinya kamu sudah bisa menyimpulkan apa itu outlet. Outlet, merupakan toko offline yang hanya menjual produk-produk dari satu merk saja.
Artinya, jika kamu mendengar istilah outlet makanan, outlet baju, atau outlet lainnya, maka toko tersebut hanya menjual produk dari satu produsen saja.
Jadi, jika kamu menemukan sebuah toko yang menjual berbagai produk dari beberapa produsen, sudah pasti toko tersebut bukan bagian dari outlet. Bisa jadi, toko yang kamu lihat adalah toko retail atau grosir.
Lantas, apa bedanya outlet dengan retail dan grosir?
Perbedaan Outlet dengan Retail
Setelah memahami pengertian dari outlet, selanjutnya kamu juga perlu membedakannya dengan retail.
Istilah retail juga bukan istilah asing di telinga kita. Toko retail sendiri adalah tempat usaha yang menjual berbagai barang dan jasa yang dapat dikonsumsi langsung oleh konsumen maupun tidak.
Dilansir dari RingCentral, toko retail menjual barang secara eceran kepada konsumen. Barang-barang yang dibeli oleh konsumen akan dikonsumsi sendiri dan tidak akan dijual kembali.
Perbedaan paling mencolok antara retail dan outlet adalah barang dagangannya. Toko retail menjual berbagai produk dari berbagai merk.
Dirangkum dari Nibusiness Info, toko retail dibedakan lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Tokoserba ada, yaitu toko kelontong kecil hingga menengah yang biasanya beroperasi di daerah pemukiman.
- Toko khusus, yaitu toko yang berkonsentrasi pada produk yang terbatas, misalnya pakaian, barang elektronik, dan hiburan.
- Supermarket, toko menengah hingga besar yang bertujuan untuk kebutuhan rumah tangga seperti makanan dan perabot.
- Toko diskon, yaitu toko menengah atau besar yang menjual barang bermerek untuk dengan harga diskon yang besar.
- Department store, yaitu toko besar yang menjual berbagai barang dan jasa, biasanya dikelola secara individual oleh merchandiser atau bisnis pribadi yang terpisah.
- Gudang / pengecer, yaitu toko menengah hingga besar yang biasanya menjadi pemasok sekaligus distributor untuk took lain.
- Toko online, yaitu took yang menjual barang langsung ke pelanggan melalui situs web e-commerce.
Perbedaan Outlet dengan Grosir
Istilah grosir sebenarnya bukanlah istilah asing dalam dunia bisnis. Istilah yang satu sering kali identic dengan pembelian barang dalam jumlah besar dan mendapatkan harga khusus.
Biasanya, harga yang ditawarkan lebih murah daripada pembelian satuan atau eceran. Jadi, bisa dikaitkan bahwa took grosir adalah tempat usaha yang menjual barang-barang dalam jumlah besar dengan harga yang lebih murah.
Umumnya, toko grosir menjual barangnya kepada pengecer atau toko lain yang lebih kecil, misalnya warung kelontong. Harga diskon ini diberikan karena pedagang grosir juga mendapat diskon ketika membeli barang dari produsen.
Menurut Investopedia, pedagang grosir tidak memproduksi barang sendiri, melainkan membelinya dari produsen utaman.
Toko grosir berfokus pada distribusi barang kepada pengecer. Toko grosir, biasanya memfokuskan diri pada jenis produk tertentu. Misalnya sembako, susu, hingga barang elektronik.
Jadi, perbedaan outlet dan grosir terletak pada jenis produk dan bentuk penjualan. Took outlet tidak menjual produk dengan jumlah besar dan hanya bersumber dari satu produsen saja.
Apa Fungsi Toko Outlet?
Dalam bisnis, toko outlet memiliki fungsinya sendiri yang berbeda dengan toko lainnya. Sesuai dengan definisinya, toko outlet menjual produk dari satu produsen saja.
Jadi fungsi toko outlet adalah sebagai penyalur atau jejaring bisnis dari sebuah merk utama.
Contohnya, mungkin kamu sering mendengar istilah factory outlet. Istilah yang satu ini merujuk pada outlet yang menjadi toko offline bagi produsen tertentu.
Misalnya, sebuah merk toko perlengkapan outdoor bisa saja membuka outlet atau cabang bisnisnya di beberapa lokasi.
Produsen perlengkapan outdoor melakukannya agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Selain itu, keberadaan outlet juga berfungsi untuk menjaga eksistensi sebuah merk dan menegaskan posisinya dalam pasar.
Toko outlet juga bisa menjaga kepercayaan pelanggan, sebab pelanggan bisa mendatangi langsung toko cabang suatu merk dan melihat langsung mutu produknya.
Tips Membuka Toko Outlet
Sebagai pebisnis atau pemilik brand, tentunya sangat mungkin kamu membuka outlet baru untuk menjangkau lebih banyak konsumen.
Ada beberapa tips yang bisa kamu pertimbangkan, berikut penjelasannya.
1. Pilih Lokasi Strategis
Tips pertama adalah memilih lokasi strategis. Outlet adalah perpanjangan bisnis dari suatu merk, jadi kamu harus memilih lokasi yang tepat.
Kamu bisa melakukan survei dengan melihat lokasi mana yang paling mudah diakses oleh konsumen. Selain itu, kamu juga bisa melihat latar belakang calon konsumen.
Misalnya, melihat status sosial dan ekonominya.
2. Analisis Kompetitor
Ketika kamu memilih satu lokasi yang tepat untuk bisnismu, maka disaat bersamaan kompetitor mungkin saja menyasar lokasi yang sama. Terlebih lagi jika bidang bisnismu adalah bisnis yang memiliki banyak pesaing.
Untuk itu, pastikan kamu telah menganalisis kemungkinan persaingan di lokasi baru. Kamu bisa mulai dengan menawarkan harga diskos saat soft opening agar menarik perhatian pelanggan. Dengan begitu, kamu bisa mengunci target pasarmu.
3. Rencanakan Modal dengan Matang
Ketika membuka toko cabang baru, artinya kamu membutuhkan pengeluaran untuk biaya sewa, biaya operasional, bahan baku, dan gaji pegawai. Kamu perlu membuat perencanaan modal dengan baik, termasuk mencari tau besaran pajak dan retribusi setempat.
4. Buat Desain yang Menarik
Tips terakhir adalah kamu bisa membuat desain interior toko yang unik dan menarik. Kamu bisa menyesuaikannya dengan jenis produk yang kamu jual.
Misalnya, jika menjual perlengkapan outdoor kamu bisa memasang beberapa interior bernuansa alam dan petualangan.
Itulah beberapa perbedaan dan tips membuka toko outlet untuk bisnismu. Menarik bukan? Selamat mencoba ya!