Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Bogor menambah jumlah UMKM yang akan akan mendapatkan bantuan Presiden.
Dari awal hanya sekitar 12 ribuan UMKM, saat ini dinas menyampaikan 15.388 data untuk pengajuan bantuan tersebut.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Samson Putba mengaku, hingga penutupan pada 28 Agustus nanti, pihakanya akan terus mengumpulkan data UMKM yang akan mendapat bantuan. Dengan mekanisme yang sudah diatur melalui pengumpulan nama, NIK, alamat, jenis usaha dan nomor telepon.
“Gratis, bisa pakai link atau datang ke kantor kita. Tapi pendaftar lebih banyak pakai link. Artinya pelaku UMKM sudah melek teknologi, saya senang daripada antri kesini. Rata – rata datang paling 10 orang,” kata Samson saat ditemui dikantornya, Rabu (26/8/2020).
Jenis usaha yang kemudian didaftarkan, mulai dari pedagang kaki lima (PKL), tukang gorengan, tambal ban, hingga warung sembako di rumah – rumah. Bagi pengusaha daring atau online, dinas tetap mencoba mendaftarkan. Hanya saja, bisa atau tidaknya, belum pasti.
“Kriterianya sendiri, omzet tidak melebihi Rp25 juta perbulan. Kita tidak dibatasi kuota. Cuma yang bisa menetapkan siapa yang bisa menerima atau tidak dari kementerian. Dari kementerian, melakukan verifikasi itu kemenkop, PBKP, KPK, dan OJK. Jadi kalau pelaku UMKM ini ada kredit macet atau BI checking tidak bagus, tidak bisa dapat,” urai Samson.
Sejauh ini, kata Samson, respon dari para pengusaha sangat luar biasa. Bahkan, Samson yakin hingga Jumat nanti angka pendaftar bisa tembus 18 ribu. Di luar itu, dinas juga wajib memverifikasi data para pengusaha. Jangan sampai ditemukan data ganda.
“Untuk simbolis kan sudah dari bapak Presiden ke BRI. Dari BRI kita sudah dapat ada sekitar 1200-an melalui BRI. Sudah ada yang dapat, mereka binaan BRI. Cair September, hanya sekali,” tukasnya. (