Peringatan Hari Pangan Sedunia dilakukan di Desa Jagapura, Kecamatan Gegesik, Cirebon Jawa Barat pada Senin 25/10. Perayaan tersebut dilakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap perjuangan petani Indonesia yang sejauh ini telah banyak melakukan kinerja yang luar biasa hingga mengantarkan sektor pertanian Indonesia pada kondisi yang sangat baik walaupun terhantam pandemi COVID-19. Perayaan tersebut dihadiri oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi, Wantimpres Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, Ketua Umum KOPITU Yoyok Pitoyo, Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih, Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedy Mulyadi, Perwakilan FAO, jajaran Kementerian Pertanian dan ratusan petani daerah setempat. Perayaan ini juga dilakukan secara daring di 41 titik berbeda.
“Kita akan menghadapi krisis air, kemarau tanpa perkiraan dan berbagai ancaman iklim lain. Dua tahun terakhir ini kita bisa bertahan di tengah pandemi, saya minta agar kita semua bersama-sama juga bersiap untuk ancaman-ancaman iklim itu”, ungkap Mentan. Hal ini disampaikan Mentan terkait pertemuan G20 yang baru ini dilakukan. Menurut Mentan, banyak negara-negara maju sedang meningkatkan anggaran sektor pertanian untuk ketahanan pangan dan mempersiapkan diri menghadapi pemanasan global.
“Kita harus punya program baru juga untuk menghadapi kemungkinan krisis alam yang akan terjadi, harus ada agenda pasti”, tambahnya. Di samping itu, Mentan menilai kinerja pencapaian ketahanan pangan sejauh ini sangat baik, terbukti dengan meningkatnya statistik sektoral.
“Seperti yang disampaikan Pak Menteri, kita 237 juta orang dalam dua tahun ini tidak pernah mendengar ada orang yang mati karena kelaparan. Itu merupakan bentuk upaya dan kerja keras petani dalam memastikan ketahanan pangan dalam negeri terjaga. Buktinya ekspor sektor pertanian naik 15,79 persen, Rp451,77 triliun tahun lalu. Kita mampu ekspor melampaui suasana normal yang ada”, ungkap Dirjen Suwandi.
Menurut Dirjen Suwandi, pihaknya telah banyak melakukan kerjasama dan berbagai pemberdayaan kepada petani secara meluas demi mencapai hasil tersebut. “Seperti yang baru-baru ini misalnya kita kolaborasi dengan KOPITU. Memang tugas kami dan hasil yang tercipta tidak bisa dilakukan sendirian, kita sesama stakeholder harus saling bersinergi supaya ekosistem bisnisnya aman dan bisa berkembang”, ungkapnya.
“Alhamdulillah kita bisa punya pencapaian yang luar biasa dari sektor pertanian. Kita juga sebagai salah satu stakeholder yang bekerja sangat dekat dengan Kementan tentu berusaha juga untuk mengembangkan dari berbagai sisi. Untuk saat ini mungkin kami akan berusaha tingkatkan ekspor komoditi Gratieks dengan bersinergi dengan Pak Dirjen dan jajaranya, SALAM KOPITU”, tutur Yoyok Pitoyo.
Follow Sosial Media :
TAGAR : #Indonesia #SuksesExpor # #UMKM #umkmkopitu #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #yoyokpitoyo #KOPITU
Facebook : https://www.facebook.com/kopitupusat
Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil
Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/