Kota Solo ditunjuk menjadi salah satu tuan rumah Trade Industry and Investment Working Group (TIWG) G20 yang digelar akhir Maret 2022 mendatang.
Selain Solo, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga memilih Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan DKI Jakarta sebagai kota penyelenggara.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan gelaran internasional tersebut menjadi kesempatan akselerasi pemulihan ekonomi pascapandemi di Kota Bengawan. Solo, lanjutnya, akan menyiapkan sederet kegiatan untuk menyambut para tamu dari 20 kekuatan ekonomi terbesar di dunia itu.
“Nanti banyak event sebelum G20 itu. Banyak yang akan diadakan di Solo,” katanya, Kamis (30/12).
Putra Presiden Joko Widodo itu enggan membeberkan rangkaian acara yang akan digelar untuk menyambut TIWG G20. Ia beralasan event tersebut baru akan digelar tiga bulan mendatang sehingga Pemerintah Kota (Pemkot) masih membutuhkan waktu untuk persiapan.
“Nanti dulu. Mendekati hari H,” katanya.
Perhelatan internasional tersebut diproyeksikan bakal dihadiri ratusan tamu dari negara-negara sahabat. Gibran ingin memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mempromosikan industri dan UMKM yang ada di Solo dan sekitarnya.
“Ada (UMKM) suvenir, makanan, produk lokal yang akan kita kurasi,” katanya.
Gibran membeberkan TIWG G20 akan digelar hampir enam hari dengan pertemuan selama empat hari. Selain pertemuan, para delegasi akan mengikuti tur di Kota Solo.
“Ini kan event hampir enam hari. Empat hari meeting, sight seeing-nya juga ada,” katanya.
Menurut Gibran, Kemenperin sudah memilih salah satu hotel sebagai lokasi pertemuan.
“Satu aja, jangan banyak-banyak. Kan mau dibuat buble, tidak bisa disebar-sebar seperti itu,” katanya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional Kemenperin, Eko Cahyanto menemui Gibran di Balai Kota Solo, Rabu (29/12) untuk membahas penyelenggaraan TIWG G-20. Eko mengatakan TIWG G20 akan dihadiri delegasi 39 entitas dari 20 negara anggota, 6 negara undangan, dan 10 organisasi internasional.
Pertemuan tersebut akan membahas akselerasi industri 4.0 dan sustainable industrial development (pengembangan industri berkelanjutan).
“Industri-industri di Solo dan sekitarnya sudah menyesuaikan diri dengan standar berkelanjutan global. Sebagian sudah menerapkan green office (kantor hijau),” katanya.
Kota Solo sendiri dipilih lantaran memiliki sarana transportasi dan akomodasi yang memadai selain lokasinya yang strategis. Solo dan daerah di sekitarnya juga dianggap sebagai simpul industri yang penting di tanah air.
“Kami ingin agar delegasi itu bisa tahu betul seperti apa Solo dan apa yang bisa dilihat di Solo,” katanya.