Anggaran baru tahun 2022 bidang pertanian dilansir akan mencapai kisaran nilai 90 Triliun Rupiah. Jumlah ini merupakan anggaran yang diperuntukkan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional yang direncanakan akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Tahun lalu, anggaran bidang pertanian berada pada nominal kisaran 70 Triliun rupiah. Penggunaan dana ini terutama diperuntukkan bagi petani untuk mengakses KUR Pertanian.
“Dalam pengembangan yang efektif, petani tidak bisa berdiri sendiri. Namun perlu ada dampingan pihak yang dapat menuntun para petani maupun kelompok tani agar dapat berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lain seperti Offtaker dan Avalis”, ungkap Yoyok Pitoyo, Ketua Umum KOPITU dalam kunjunganya ke Bupati Bondowoso pada Kamis (17/2).
“KUR Pertanian ini memerlukan skema khusus agar dapat dinikmati dan didistribusi secara merata dan efektif kepada petani. Maka dari itu kita sudah inisiatif untuk menyiapkan para pihak yang akan dilibatkan beserta skema yang relevan.”, tambahnya.
Menurut Bupati Bondowoso, Drs. K. H. Salwa Arifin, pihak pemerintah Kabupaten Bondowoso tengah memperkuat sektor pertanian di daerahnya. Hal ini berkaitan dengan gencarnya seruan ekspor produk pertanian maupun turunanya, mengingat nilai jual dengan ekspor sangat kompetitif dan menguntungkan.
Selain terkait dengan KUR Pertanian, pertemuan tersebut juga mengangkat topik diskusi terkait kerjasama Sister City yang dapat dimungkinkan dilakukan untuk mengembangkan suatu daerah.
“Beberapa wilayah di Indonesia sudah kami bantu untuk membangun kerjasama ini. Kami yakin dengan adanya kerjasama sedemikian rupa, tidak hanya akan membantu perkembangan sumberdaya manusia saja, namun dari aspek ekonomi, teknologi, sosial, budaya, bahkan ketenagakerjaan juga bisa dikembangkan. Terlebih lagi dengan adanya kerjasama Sister City, ekspor akan menjadi lebih mudah dan kondisi pasar akan lebih termonitor”, jelas Yoyok.
“Kami terbuka dengan segala peluang kerjasama yang ada. Untuk pertanian contohnya, petani-petani kami sangat kami harapkan untuk dapat berkembang dan makin modern. Tidak hanya sebatas tanam dan panen saja, tapi mereka juga akan mengerti pentingnya kerjasama yang dapat menguntungkan secara jangka panjang. Apalagi kalau sudah ada Kota Saudara kita sendiri di luar negeri, kita jadi bisa kembangkan perdagangan kita dengan sangat signifikan. Saya suka dengan ide ide ini”, pungkas Salwa Arifin.