Sukseskan Vaksinasi Gotong Royong, KOPITU Rangkul Fasyankes Swasta dan BPJamsostek

komite-umkm.org – Melalui event Bimtek Online yang diadakan pada 18 Maret 2021, KOPITU merangkul sejumlah Fasilitas Layanan Kesehatan Swasta baik berupa Rumah Sakit maupun Klinik, guna turut berpartisipasi akttif dalam Program Vaksinasi Gotong Royong. Bimtek tersebut turut dihadiri oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan sekaligus Juru Bicara Vaksinasi Pemerintah dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Kepala Divisi Retail dan Pelayanan PT Bio Farma dr. Mahsun Muhammadi, M.K.K, Ketua Umum KOPITU Yoyok Pitoyo, Dewan Penasehat KOPITU dr. Fuad Darwis, MPH, dan puluhan perwakilan Fasyankes Swasta dari seluruh Indonesia.

Dalam Bimtek tersebut, KOPITU menghimbau kepada Fasyankes Swasta untuk mencermati bersama peraturan-peraturan yang ada terkait Vaksinasi Gotong Royong serta ketentuan dalam implementasinya. Ketua Umum KOPITU, Yoyok Pitoyo menuturkan bahwa telah ada lebih dari sebelas ribu perusahaan yang mendaftar dalam Program Vaksinasi Gotong Royong tersebut dengan jumlah pemohon lebih dari tujuh juta jiwa. “Tidak hanya karyawan atau karyawati saja, tapi berdasarkan aturan yang ada individu terkait juga turut divaksinasi. Ini langkah penting dalam penanggulangan COVID-19. Perlu kita tanamkan mindset bahwa Vaksinasi ini aman dan menghindarkan masyarakat dari hoax tentang Vaksin yang selama ini beredar”, ungkap Yoyok.

Peran Fasyankes tidak hanya dalam melakukan Vaksinasi, tapi juga memberikan pendidikan kepada masyarakat luas tentang pentingnya Vaksinasi ini. Dengan kerjasama antar pemangku kepentingan, Vaksinasi Gotong Royong diyakini akan membawa pengaruh baik untuk segera mengakhiri Pandemi.

“Karena ini terkait dengan Karyawan/Karyawati, maka perlu kita libatkan BPJamsostek. Kita akan rangkul juga BPJamsostek supaya kepastian pelaksanaan Vaksinasi ini dapat berjalan dengan lebih baik dan aktif, Salam KOPITU!!”, pungkas Yoyok.

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #umkm #covid19 #pandemi #vaksin #vaksinasimandiri #vaksinasigotongroyong #klinik #rumahsakit #swasta

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Brigjen TNI (Purn) dr. Mardjo Subiandono Ajak Warga Bangun Optimisme Hadapi Covid 19

komite-umkm.org – Mantan Kepala Tim kedokteran Istana Kepresidenan, Brigjen TNI Purn dr. Mardjo Subiandono, SpB. mengajak masyarakat Indonesia pada umumnya untuk senantiasa membangun rasa optimisme dan memperdalam pengetahuan tentang virus serta tidak membuat asumsi salah-salah yang membuat kepanikan, dalam menghadapi pandemic Coronavirus disease (Covid 19).

Dalam pesan yang disampaikan kepada team Media Sulsel, melalui pesan pribadi WhatsApp, Jumat (10/4) itu, dr. Mardjo menyampaikan penjelasan ilmiah terkait covid 19 yang disampaikan seorang ahli virus, dr. Moh. Indro Cahyono.

Brigjen TNI Purn dr. Mardjo Subiandono, SpB, menyampaikan, bahwa semua Virus (termasuk covid-19) adalah benda mati yang dapat hidup di media hidup dan tidak bisa hidup menempel apalagi memproduksi markas virusnya di benda-benda mati.

Namun jika misalnya ada orang yang sudah terinfeksi mengeluarkan droplet (cairan flu atau ludah) lalu kena di baju, kain, atau meja maka dia tetap hidup selama droplet itu belum mengering.

“Kalau baju dicuci atau setidak-tidaknya mengering sendiri karena pengaruh lingkungan misalnya karena panas atau hembusan angin, maka virusnya akan mati. Begitupun di meja, kursi, lantai, karpet dan sejenisnya. Intinya kalau sudah mengering ya sudah virusnya akan mati,” tegasnya.

Demikian juga dengan jabat tangan, walau tangan ini termasuk bagian hidup, akan tetapi selama dropletnya kering, dibersihkan maka virus pun akan mati. Karena virus hanya bisa masuk lewat tiga jalur yakni mata, hidung, dan mulut.

“Maka jika selesai berjabat tangan dianjurkan membasuhnya dengan antis, sabun, air panas, air asin, atau cairan cuka/asam. Selain itu, virus ini dan juga jenis virus lainnya tidak bisa hidup di udara. Dia hanya jadi butir-butir kristal saja.” lanjutnya.

Virus juga tidak bisa hidup di air panas, air asin, cuka, atau cairan asam. Maka jika sudah terinfeksi segera konsumsi vitamin E (brokoli, kelor) dan vitamin C (jeruk, mangga, dll).

Sementara bagi yang terinfeksi atau dinyatakan positif berpeluang sembuh total bagi mereka yang ketahanan tubuhnya kuat, tidak memiliki riwayat penyakit bawaan seperti paru, TB, hippertensi, asma, kanker, dan tumor.

Sedangkan bagi anak-anak muda atau yang ketahanan tubuhnya kuat yang sudah dinyatakan positif cukup treatment (perlakuan) mandiri di rumah, karena usia produktif antibodinya berproduksi 2-3 kali lipat dibandingkan dengan manula, anti bodi pada hari ke 4-5 akan keluar untuk menyerang virus.

“Untuk menekan rasa stres bagi yang sudah positif, cukup mengonsumsi vitamin, dan antibiotik. Tidak perlu ke RS yang sudah ditentukan, karena itu diperuntukan bagi mereka yang produksi antibodinya rendah,” tandasnya.

Lebih lanjut dr. Mardjo juga menghimbau agar masyarakat tidak stres dan panik. Karena jika stres dan panik maka antibodinya akan lambat berproduksi, yang kemudian membuat seseorang jadi mudah terserang. Apalagi stres itu hanya membuat psikosomatik (kondisi jiwa yang tersugesti) lalu membuat tubuh lemah.

Dalam pesan tersebut juga disampaikan, bahwa Virus yang dikatakan bertahan hidup di tempat basah lebih dari 9 jam itu hoaks.

“Di panci, di kardus, di udara, di gagang pintu, di aluminium dan lainnya itu HOAKS. Sekali lagi virus tidak dapat hidup di benda-benda mati. Jika dicurigai ada droplet di sana maka cukup dibersihkan saja,” tegasnya.

Demikian juga Pasien yang terinfeksi berpeluang sembuh seperti orang yang kena flu karena status positif itu sementara. Mantan pasien positif atau yang sudah sembuh berpeluang kecil untuk terinfeksi kembali.

“Asumsinya, di dalam tubuh kita ini ada yang namanya sel memori. Jika dia terinfeksi kembali maka masa inkubasinya tidak selama waktu awal terifeksi. Hanya 24 jam (1 hari). Karena sel memorinya akan menampilkan data, bahwa orang ini pernah terinfeksi. Sehingga sehari kena besok atau paling lambat dua hari sudah sembuh lagi,” pungkasnya.

Sumber Refrensi : https://www.mediasulsel.com/

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #Brigjen TNI (Purn) dr. Mardjo Subiandono #covid19

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/