UPDATE KOPITU – Menkop Teten: Koperasi Harus Menarik untuk Generasi Milenial

komite-umkm.org – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan tantangan bagi koperasi adalah bagaimana menjadikan konsep koperasi juga menarik di mata milenial atau generasi muda yang nantinya akan jadi pelaku usaha dan ekonomi masa depan.

Terlebih lagi, koperasi sudah memiliki narasi yang sangat relevan dalam ekonomi kekinian dan masa depan, yaitu, melalui aspek inklusivitas dan juga aspek partisipasi. Hal itu tercantum dalam dalam amanat UU Cipta Kerja, yang menyebutkan kemudahan pendirian koperasi menjadi salah satu hal yang diprioritaskan.

“Saat ini, pendirian Koperasi Primer hanya membutuhkan sembilan orang, sedangkan Koperasi Sekunder cukup tiga Koperasi Primer. Di sisi lain, RAT sekarang dapat dilakukan baik secara daring maupun luring. Poin berikutnya adalah memperkuat dan memperjelas keberadaan Koperasi Syariah,” kata Teten Masduki dalam Webinar Transformasi Koperasi dan UMKM di Era Digital sebagai Kekuatan Ekonomi Rakyat dalam Pemulihan Ekonomi Nasional, Senin (14/12/2020).

Kemudahan pendirian ini akan mengakselerasi tumbuhnya jumlah koperasi. Sekaligus menjadi menarik bagi koperasi yang didirikan oleh milenial, khususnya yang memiliki kesamaan hobi atau pun komunitas maupun mereka yang ingin mendirikan perusahaan rintisan/startup.

Sehingga posisi Koperasi Syariah akan sangat dibutuhkan oleh koperasi-koperasi yang berbasis pesantren. Di sisi lain, melalui PermenkopUKM no. 4 tahun 2020, penyaluran dana bergulir oleh LPDB diprioritaskan 100 persen untuk koperasi. Tidak hanya itu, dilakukan penyederhanaan proses dari 12 tahap menjadi hanya 3 tahap.

Sedangkan Permenkop UKM No.9 Tahun 2020 mengawal penuh pengawasan koperasi, khususnya berkenaan aspek akuntabilitas dan compliance/kepatuhan.

“Ini menunjukkan pemerintah berupaya penuh dalam menjadikan koperasi sebagai lokomotif ekonomi rakyat,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu pula, Menkop UKM mengungkapkan tahun ini semua menyaksikan terjadinya perubahan tren pasar yang sangat dinamis. Digital economy dan stay-home economy menjadi diksi-diksi yang mulai lekat dengan keseharian kegiatan usaha di masyarakat.

“Atas dasar itu, kami menghadirkan beberapa program yang bertujuan mengkurasi solusi teknologi digital rintisan putra-putri Indonesia yang memang membantu proses bisnis UMKM dan Koperasi,” ujarnya.

Kemudian, program Pahlawan Digital 2020 diikuti 126 pendaftar dari seluruh Indonesia yang mengerucut menjadi 30 inovator digital hingga dipilih 10 inovasi digital terbaik untuk UMKM yang dihadirkan putra-putri terbaik Indonesia.

Di antara beberapa inovasi yang ikut serta dalam Pahlawan Digital tahun ini mensolusikan aspek pencatatan utang-piutang. Ini substansial sekali dan memang relevan dalam keseharian proses bisnis UMKM.

Dengan pembukuan yang lebih baik, UMKM dapat memfokuskan sumber daya dalam upaya memajukan usaha. Ada asisten virtual dalam format chatbot, sehingga bisnis dapat tetap berjalan 24 jam dengan dukungan kecerdasan artifisal.

Hingga upaya mengagregasi proses bisnis dari hulu, seperti konsolidasi pembelian bahan baku, hingga perluasan akses pasar. Ini semua memang solusi yang sesungguhnya dibutuhkan UMKM kita,” tegasnya.

Namun demikian, menurut dia, ranah ekplorasi untuk berinovasi bagi pelaku usaha masih terbuka sangat lebar. Untuk koperasi misalnya, bentuk inovasi digital yang membantu penyelenggaraan usaha koperasi sangat dinantikan baik berkenaan aspek kepatuhan, pembukuan dan pencatatan simpan-pinjam anggota untuk KSP, credit scoring atau bahkan integrator dari fitur dan fungsi tersebut.

“Salah satu hal yang menurut saya patut diangkat adalah 76 persen dari innovator digital ini hadir dari luar Jakarta. Ini menunjukkan seluruh belahan Indonesia generasi milenial kita sebetulnya tidak kehabisan ide-ide cerdas dan konsep-konsep inovasi untuk UMKM yang harus kita dukung dan semangati,” paparnya.

Program berikutnya adalah Gerakan Transformasi Digital Koperasi: IDXCOOP. Gerakan ini berupaya menghadirkan sentuhan teknologi digital karya perusahaan rintisan lokal untuk kegiatan usaha koperasi di seluruh Indonesia. Sehingga, koperasi menjadi semakin relevan dan mengikuti perkembangan zaman.

Platform IDXCOOP dapat diakses di idxcoop.kemenkopukm.go.id yang mana saat ini sudah terdaftar 10 penyedia solusi teknologi digital bagi koperasi serta 400 koperasi yang telah berpartisipasi.

Demikian Menkop UKM mengajak seluruh elemen untuk merancang model bisnis sirkuit ekonomi yang lebih efisien sehingga menghubungkan hulu hilir dan lintas stakeholder untuk berbagai bidang usaha, merumuskan bentuk-bentuk solusi teknologi yang membantu UMKM dan Koperasi.

sumber Refrensi : https://www.liputan6.com/

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #koperasi #kemenkop #teten masduki #milenial

Follow Sosial Media

Facebook : https://www.facebook.com/kopitu.jaya.5/

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Tingkatkan Kesadaran Keselamatan, Kerjasama KOPITU dalam Program Aviation Rescue Service

komite-umkm.org – Pelatihan dan standar keselamatan merupakan sebuah aspek yang sangat krusial bagi pelaksanaan sebuah kegiatan di lapangan. Untuk itu, penting dilakukan pelatihan dan standarisasi yang layak dalam rangka meningkatkan safety factor dalam sebuah kegiatan.

Hal tersebut sangat dipahami oleh Ketua Umum KOPITU, Yoyok Pitoyo. “Standar operasional bagi kawasan penerbangan di Indonesia perlu diseragamkan dan disosialisasikan secara luas dan efektif”, ungkap Yoyok Pitoyo dalam Technical Meeting yang dihadiri oleh Linda Reeves selaku Director of Global Labour Solutions AIBC NT, Tina Sutardi selaku perwakilan dari Academy of Information Technology, Peter McMahon selaku Managing Director Aviation Rescue Services dan beberapa pihak lain.

Meeting tersebut membahas tentang persiapan program pelatihan bersertifikasi Internasional yang akan diselenggarakan melalui kerjasama KOPITU dan ARFF. Dalam pelaksanaanya, ARFF akan memberikan pelatihan yang telah diimplementasikan di berbagai negara, guna meningkatkan taraf kesiap tanggapan bidang aviasi Indonesia dalam menghadapi berbagai insiden yang kemungkinan dapat terjadi.

“Saya sangat setuju, perlu diadakan pelatihan secara meluas, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan dengan berbagai titik penerbangan dan puluhan ribu penerbangan yang dilakukan tiap bulan. Sedangkan moda udara sudah sepantasnya memiliki standar keamanan paling tinggi dibanding moda transportasi lain, termasuk dalam pelayanan pada terminal atau bandara. Karena itulah program ini kami harap dapat terlaksana segera dan memberikan manfaat yang luar biasa bagi Indonesia”, pungkas Yoyok Pitoyo.

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #umkm #ARRF #yoyokpitoyo

Follow Sosial Media

Facebook : https://www.facebook.com/kopitu.jaya.5/

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Pertemuan KOPITU dan Kementerian Koperasi & UKM RI untuk UMKM Go Ekspor

komite-umkm.org – Senin, 23 November 2020 ketua umum Komite Pungusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU) Yoyok Pitoyo mengadakan pertemuan dengan ibu Viktoria Simanungkalit selaku Deputi Produksi & Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia. Pertemuan tersebut dalam rangka membahas Indonesian Grocery Kopitu.

Program Indonesian Grocery KOPITU yang merupakan sebuah gagasan untuk membuka Warehouse dan Store di luar negeri dengan produk-produk nonmigas yang diproduksi oleh UMKM Indonesia. Program ini akan disinergikan dengan Platform E-Commerce dan E-Store di beberapa negara dengan kerjasama dengan beberapa mitra dan perwakilan KOPITU di negara target sebagai penanggungjawab dan pelaksana teknis. Dengan demikian, kini UKM memiliki akses untuk melakukan penetrasi pasar di luar negeri dan menduniakan produk-produknya.

“Semua produk sebelum dipasarkan akan melalui tahap kurasi oleh KOPITU untuk memastikan kualitas dan legalitas produk layak dipasarkan/marketable dan exportable” Jelas Yoyok dalam pertemuan tersebut.

Viktoria Simanungkalit menyatakan bahwa Kementerian Koperasi dan UKM siap mendukung program tersebut. Menurutnya, program KOPITU dimaksudkan untuk mensejahterakan pelaku UMKM dan ekonomi nasional.

“Produk UMKM kita sangat mempu untuk bersaing di pasar global karena memiliki kualitas yang sama baiknya bahkan lebih dibandingkan dengan produk yang sudah ada di pasar sekarang. Akan tetapi keterbatasan kita dalam mengakses perdagangan internasional, serta tidak adanya gudang di luar negeri untuk produk UMKM yang menjadi persoalan kita saat ini. Untuk itu KOPITU berencana untuk membuat market di luar negeri khusus untuk produk UMKM dengan program Indonesian Grocery, sehingga kegiatan ekspor bukan hanya menjadi mimpi bagi para pelaku UMKM” tambah yoyok.

Indonesian Grocery memiliki beberapa tujuan, yakni: meningkatkan ekspor UMKM Indonesia, tempat penyimpanan produk sementara sebelum dikirim ke penerima di negara tujuan, tempat untuk mengkonsolidasi dan dispersi produk UMKM, dan menjaga jumlah produk agar tetap tersedia di pasar. Diharapkan kedepannya program ini mampu meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM Indonesia dan menyebarluaskan produk UMKM Indonesia ke seluruh negara. Dengan adanya warehouse, produk UMKM di luar negeri juga dapat dikeluarkan lebih dulu atau lebih lama dari gudang sesuai dengan permintaan. Barang juga dapat disatukan atau dibagi terlebih dahulu sebelum dikirim, selain itu melalui program ini diharapkan tidak terjadi kekurangan produk di pasar sehingga produk yang dijual dapat dinikmati sepanjang waktu.

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #umkm

Follow Sosial Media

Facebook : https://www.facebook.com/kopitu.jaya.5/

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Punya Peran Vital, Posisi UMKM dalam Rantai Pasok Industri Harus Diperkuat

komite-umkm.org – Ketua Dewan Nasional Institut Kebijakan Publik Nusantara Achmad Yakub mengatakan, penguatan posisi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam rantai pasok industri dapat menjadi tumpuan perekonomian Indonesia, terlebih di tengah hantaman pandemi Covid-19.

Pasalnya, menurut Yakub, UMKM Indonesia saat ini memiliki peranan vital karena dapat menampung dan menyerap mayoritas tenaga kerja yang tidak bisa ditampung sektor formal.

Oleh karena itu, Indonesia memerlukan aturan yang dapat memberikan perlindungan bagi UMKM dari praktik-praktik yang bersifat “predatory” sambil mengoptimalkan peran UMKM dalam rantai pasok industri.

“Jadi, saat ini perlu aturan yang jelas, tidak tumpang tindih, dan tidak memberatkan karena sangat penting dalam kegiatan usaha,” kata Yakub dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (23/10/2020).

Menurut Yakub, kebutuhan akan aturan itu bisa terpenuhi dengan kehadiran Undang-Undang (UU) Cipta Kerja. Sebab, UU Cipta Kerja berpotensi memberikan proteksi bagi UMKM dalam menghadapi persaingan dengan pengusaha besar.

Yakub menambahkan, UU tersebut akan menghadirkan dampak positif terhadap UMKM, terutama dalam hal penguatan posisi UMKM dalam rantai pasok industri.

“Kompetensi dan level usaha UMKM juga dapat meningkat dengan adanya fasilitas yang diberikan kepada koperasi dan UMKM untuk dapat masuk dalam rantai pasok industri,” papar pengamat dan praktisi UMKM itu.

Selain itu, Yakub juga menyarankan agar pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat memberikan insentif serta kemudahan untuk membangun kemitraan dengan UMKM.

Sumber Refrensi : https://www.kompas.com/

TAGAR : #indonesiangrocery #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #gerakansuksesespor #rantai #rantai pasok #pasok usaha

Follow Sosial Media :

Facebook : https://www.facebook.com/kopitu.jaya.5/

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/