UPDATE KOPITU – Genjot Perkembangan Sektor Peternakan, KOPITU Susun Rencana Kerjasama Baru dengan Kabupaten Kediri

komite-umkm.org – Sektor Peternakan kini menjadi salah satu sasaran kerja KOPITU di awal tahun. Pengembangan sektor tersebut dapat diakselerasi dengan adanya konsep Factory Sharing KOPITU yang saat ini menjadi konsep unggulan. Melalui ekosistem yang tertata baik, semua pihak yakin bahwa perekonomian akan dapat dipulihkan melalui rencana kerja tersebut.

Pada meeting yang dihadiri oleh Yoyok Pitoyo selaku Ketua Umum KOPITU, Artanto Salmoen Wargadinata selaku Wakil Sekretaris Jenderal KOPITU, Prof Mohammad Winugraha selaku Wakil Ketua Umum KOPITU bidang Pengembangan Peternakan dan Pertanian, Prof Muladno selaku Wali Utama SASPRI dan beberapa rekan-rekan KOPITU, pembahasan difokuskan pada integrasi sektor pertanian dan peternakan.

*Mewirausahakan peternak dan petani itu merupakan hal kecil yang dapat berpengaruh sangat signifikan. Terutama dengan mewadahi mereka melalui sebuah bentuk usaha yang berbadan hukum dan memiliki akses yang luas, untuk itu, peran kita sangat penting dalam mendongkrak perekonomian dari bawah”, ungkap Yoyok Pitoyo pada meeting tersebut. Yoyok menuturkan, salah satu bentuk usaha bersama yang dapat dilakukan adalah dengan adanya Bank Pakan, di mana bahan diperoleh dari petani untuk diolah menjadi pakan ternak ruminasia, sehingga dapat terjadi sebuah ekosistem yang saling terkait.

“Pengembangan lebih lanjut bisa sangat luas, namun sekali lagi kita perlu melibatkan pemerintah. Dalam hal ini, kita akan mulai mediasi dengan Pemerintah Kabupaten Kediri dalam rangka persiapan pelaksanaan nantinya. Prof Mul juga sudah siap untuk bergerak, dan semua pihak sepertinya sudah tidak sabar untuk memulai. Semoga momentum ini bisa tetap terjaga, Salam KOPITU”, pungkas Yoyok dalam meeting tersebut.

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #factory sharing #yoyok pitoyo #ketuaumum #kediri

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Audiensi KOPITU dan Bupati Gianyar Bali: Menciptakan Wirausaha Baru dan Sister City dengan Korea Selatan dan Jepang

komite-umkm.org – Senin, 14 Desember 2020 Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU) melakukan audiensi dengan bupati Gianyar Bali, bapak I Made Mahayastra, SST.Par., M.A.P. Dalam pertemuan tersebut turut hadir ketua umum KOPITU : Yoyok Pitoyo, ketua KOPITU DPD GIANYAR : I Wayan Sudira, A.md. Par, ketua KOPITU DPW BALI : I Wayan Rediyasa, SE, bendahara KOPITU DPW BALI : I Made Rai Wisnawa, dewan Pertimbangan KOPITU DPW BALI: I Gde Leo Sastra, S.Tr.Par.

Audiensi tersebut dilaksanakan dengan maksud untuk membahas kerjasama antara KOPITU dan kabupaten Gianyar untuk menciptakan wirausaha baru di saat pandemic Covid-19. Program ini dinilai mampu memperbaiki krisis ekonomi yang terjadi sekarang ini. Program Menciptakan Wirausaha Baru merupakan program KOPITU yang ditujukan bagi masyarakat yang ingin memulai bisnis baru dengan pinjaman modal usaha tanpa bunga dan tanpa agunan. “Program ini akan memberikan pinjaman modal usaha dalam bentuk paket usaha yang terintegrasi baik supply chain sampai akses pasar digital serta pencatatan administrasi dan akuntansi secara elektronik” ujar Yoyok dalam audiensi tersebut.

Modal usaha yang dipinjam akan diberikan dalam bentuk paket-paket  usaha. Paket-paket usaha yang disediakan oleh KOPITU antara lain usaha Pakan Ternak, Peternak Ayam Broiler, Peternak Ayam Petelur, Peternak Lele dan Petani Sayur, Lalapan Pecel Lele, Service Komputer dan Printer, Service HP dan Central Accessories, Donat, Cimol, Roti rasa kopi, Minuman Kekinian, Angkringan, Martabak Bangka, Warung Kelontong. Setiap paket usaha sudah termasuk alat dan bahan, pelatihan, aplikasi POS, pendampingan usaha, serta akses pasar digital. Pada prakteknya, orang-orang yang akan memulai wirausaha akan diberikan pelatihan terlebih dahulu  mulai dari pelatihan dasar berwirausaha sampai pelatihan teknis usaha yang dijalani, baru kemudian dapat memulai usaha yang dipilih sehingga memiliki bekal pengetahuan dan kemampuan yang memadai dalam memulai usaha. 

Selain itu, dalam audiensi tersebut juga turut membahas kerjasama Sister City antara kabupaten Gianyar dengan Korea Selatan dan Jepang. Program Sister City merupakan program menggandeng kota lain di lokasi yang berbeda dengan tujuan menjalin hubungan budaya dan kontak sosial antar penduduknya. Program ini akan sangat bermanfaat untuk pertukaran pelajar, kerjasama di bidang budaya dan perdagangan yang akan menguntungkan kedua belah pihak.

Program Sister City akan memberikan sejumlah keuntungan diantaranya: (1) Transfer pengetahuan dan pengalaman dalam pembangunan; (2) Munculnya ide dan peran aktif pemerintah daerah serta stakeholder lainnya; (3) Mempererat persahabatan pemerintah dan masyarakat kedua belah pihak; (4) Kesempatan untuk transfer budaya yang dimiliki sehingga menjadi media untuk mempromosikan budaya Bali ke Negara lain.

Dari kedua program yang diusulkan oleh KOPITU, bupati Gianyar bapak  I Made Mahayastra, SST.Par., M.A.P. menyetujui dan akan menindaklanjuti program-program tersebut dengan dinas-dinas terkait.

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #umkm #UKM #ketua kopitu #ketua ukm #ketua umkm #sister city #jepang #korea selatan

Follow Sosial Media

Facebook : https://www.facebook.com/kopitu.jaya.5/

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Pengembangan Pariwisata Harus Satu Paket dengan Pemberdayaan UMKM

komite-umkm.org – Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan mengatakan, mengembangkan pariwisata di daerah, harus satu paket dengan pemberdayaan UMKM dan ekonomi kreatif di wilayah masing-masing.

Sebelum pandemi Covid-19, sektor pariwisata merupakan penyumbang terbesar kedua bagi pendapatan negara. Namun, pandemi membuat banyak destinasi wisata di Indonesia lumpuh tak bergerak.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertema penguatan pengelolaan UMKM, ekonomi kreatif, dan koperasi di sektor pariwisata, di Kabupaten Kuningan.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertema penguatan pengelolaan UMKM, ekonomi kreatif, dan koperasi di sektor pariwisata, di Kabupaten Kuningan.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan mengatakan, mengembangkan pariwisata di daerah, harus satu paket dengan pemberdayaan UMKM dan ekonomi kreatif di wilayah masing-masing.

Sebelum pandemi Covid-19, sektor pariwisata merupakan penyumbang terbesar kedua bagi pendapatan negara. Namun, pandemi membuat banyak destinasi wisata di Indonesia lumpuh tak bergerak.

Untuk itu, pemerintah sudah menyiapkan banyak skema pemulihan ekonomi nasional. Bahkan, ada skema khusus untuk membangkitkan usaha mikro, termasuk yang ada di wilayah destinasi wisata.

Salah satunya adalah Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM), yang merupakan hibah sebesar Rp2,4 juta per orang, untuk membantu permodalan yang tergerus akibat dampak pandemi.

Ia mengakui, ada tiga masalah klasik yang membelit UMKM selama ini, dan makin terlihat kala pandemi melanda. Yaitu, permodalan, perizinan usaha, hingga masalah logistik. Masalah tersebut sudah terjawab dalam UU Cipta Kerja.

Untuk membangkitkan UMKM dan pelaku ekonomi kreatif di kawasan pariwisata, Ia mengajak mereka untuk bergabung dalam wadah koperasi. Karena, peran koperasi menjadi penting saat ini karena sudah menjadi agregator bagi pelaku usaha.

“Kalau mereka mengurus usahanya sendiri-sendiri, maka akan susah dan tidak mendapatkan skala keekonomian,” katanya.

Dengan begitu, para UMKM bisa lebih fokus dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi. Koperasi yang akan mengurus permodalan, pemasaran produk, sampai menyiapkan bahan baku.

Dengan sekitar 140 potensi objek wisata yang ada di Kuningan yang sebagian besar merupakan wisata alam, ia mendorong untuk memperkuat ekosistem usaha diantara pariwisata, UMKM, dan sektor ekonomi kreatif.

“Mereka harus berkelompok untuk memproduksi produk-produk unik di wilayah destinasi wisata. Saya berharap Pemda melahirkan kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada UMKM, khususnya di sektor pariwisata,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Kuningan M Ridho Suganda mengatakan pihaknya terus fokus untuk meningkatkan sektor pariwisata dan pemulihan ekonomi Kuningan melalui UMKM dan ekonomi Kreatif.

“Harus ada kolaborasi antara pariwisata, UMKM, dan sektor ekonomi kreatif, untuk memulihkan perekonomian Kuningan,” ucap Ridho.

Bagi Ridho, keberadaan UMKM itu melekat erat dengan sektor pariwisata, termasuk menjadi branding image. Hanya saja, diakui masih ada kendala yang membelenggu pelaku UMKM di Kuningan. Diantaranya, mereka masih mengambil bahan baku dari daerah lain.

Selain itu, kata Ridho, pemasaran produk juga terhambat dengan pemberlakuan PSBB di banyak daerah yang menjadi target pasarnya. Namun, UMKM harus tetap jalan agar ekonomi wilayah tetap bergerak.

Ke depan, Ridho berharap kebijakan perizinan usaha dari pemerintah pusat bisa dilakukan pada satu pintu layanan. Dengan tujuan agar lebih cepat dan masyarakat tidak pusing lagi. “Saya juga berharap produk asal Kuningan bisa mendunia. Salah satunya, Tape Ember,” pungkas Ridho.

sumber Refrensi : https://www.liputan6.com/

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #pariwisata #sektor pariwisata #umkm pariwisata #ukm pariwisata

Follow Sosial Media

Facebook : https://www.facebook.com/kopitu.jaya.5/

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Pelaku Usaha Diminta Tetap Bertahan di Tengah Pandemi meski Untung Kecil

komite-umkm.org – Pandemi Covid-19 masih berlanjut. Tanda-tanda berakhirnya penyebaran virus corona pun masih belum terlihat meski vaksin virus ini telah ditemukan di beberapa negara.

Sektor perekonomian telah terpuruk sejak lama. Meski di tengah berbagai ketidakpastian dunia usaha sudah kembali bergerak. Tidak sedikit muncul bisnis baru mencoba peruntungan di masa serba sulit.

Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho menyarankan para pengusaha baru ini agar tetap gigih dalam menjalankan usaha. Meskipun keuntungan yang didapat dari bisnis yang dijalankan masih sedikit.

“Kalau memang dirasa bisnisnya sudah ada hasil tapi labanya kecil itu ditelateni dulu saha daripada harus mengganti usaha lagi yang untungnya lebih besar,” kata Andy kepada merdeka.com, Jakarta, Minggu (6/12/2020).

Alih-alih mencari keuntungan yang lebih besar dengan mengganti usaha lain, Andy mengatakan sebaiknya tetap mempertahankan yang ada. Sebab bisnis yang baru tidak lantas bisa langsung menjadi besar. Lain cerita bila bisnis yang dijalani tidak mendatangkan untung atau malah terus merugi.

“Namanya usaha kan tidak langsung jadi besar, kecuali bisnisnya sudah tidak jalan,” kata dia.

Andy mengatakan ketekunan dalam menjalani bisnis akan berbuah manis di kemudian hari. Ketekunan yang dijalani sekarang bisa melatih pelaku usaha agar tetap konsisten dengan bisnis yang ditekuni.

“Paling tidak ketika konsisten ini akan dinilai orang lain. Minimal ini bisa jadi branding produk yang dijalankan,” kata Andy.

Meski begitu, pemilihan bisnis yang dijalankan juga harus menyesuaikan dengan kondisi pasar. Di masa pandemi seperti sekarang ini beberapa produk makanan, minuman dan sanitasi menjadi yang paling dicari.

Produk barang-barang tersebut bahkan tumbuh dan memiliki perputaran ekonomi yang baik. Beberapa industri besar juga mulai beralih untuk mengeluarkan produk yang banyak dicari tersebut demi memanfaatkan peluang yang ada.

“Jadi harus tepat juga dalam pemilihan bisnis yang digeluti. Cari produk yang memang permintaanya lagi tinggi,” kata dia mengakhiri.

umber Refrensi : https://www.liputan6.com/

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #covid-19

Follow Sosial Media

Facebook : https://www.facebook.com/kopitu.jaya.5/

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Pertemuan KOPITU dan Kementerian Koperasi & UKM RI untuk UMKM Go Ekspor

komite-umkm.org – Senin, 23 November 2020 ketua umum Komite Pungusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU) Yoyok Pitoyo mengadakan pertemuan dengan ibu Viktoria Simanungkalit selaku Deputi Produksi & Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia. Pertemuan tersebut dalam rangka membahas Indonesian Grocery Kopitu.

Program Indonesian Grocery KOPITU yang merupakan sebuah gagasan untuk membuka Warehouse dan Store di luar negeri dengan produk-produk nonmigas yang diproduksi oleh UMKM Indonesia. Program ini akan disinergikan dengan Platform E-Commerce dan E-Store di beberapa negara dengan kerjasama dengan beberapa mitra dan perwakilan KOPITU di negara target sebagai penanggungjawab dan pelaksana teknis. Dengan demikian, kini UKM memiliki akses untuk melakukan penetrasi pasar di luar negeri dan menduniakan produk-produknya.

“Semua produk sebelum dipasarkan akan melalui tahap kurasi oleh KOPITU untuk memastikan kualitas dan legalitas produk layak dipasarkan/marketable dan exportable” Jelas Yoyok dalam pertemuan tersebut.

Viktoria Simanungkalit menyatakan bahwa Kementerian Koperasi dan UKM siap mendukung program tersebut. Menurutnya, program KOPITU dimaksudkan untuk mensejahterakan pelaku UMKM dan ekonomi nasional.

“Produk UMKM kita sangat mempu untuk bersaing di pasar global karena memiliki kualitas yang sama baiknya bahkan lebih dibandingkan dengan produk yang sudah ada di pasar sekarang. Akan tetapi keterbatasan kita dalam mengakses perdagangan internasional, serta tidak adanya gudang di luar negeri untuk produk UMKM yang menjadi persoalan kita saat ini. Untuk itu KOPITU berencana untuk membuat market di luar negeri khusus untuk produk UMKM dengan program Indonesian Grocery, sehingga kegiatan ekspor bukan hanya menjadi mimpi bagi para pelaku UMKM” tambah yoyok.

Indonesian Grocery memiliki beberapa tujuan, yakni: meningkatkan ekspor UMKM Indonesia, tempat penyimpanan produk sementara sebelum dikirim ke penerima di negara tujuan, tempat untuk mengkonsolidasi dan dispersi produk UMKM, dan menjaga jumlah produk agar tetap tersedia di pasar. Diharapkan kedepannya program ini mampu meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM Indonesia dan menyebarluaskan produk UMKM Indonesia ke seluruh negara. Dengan adanya warehouse, produk UMKM di luar negeri juga dapat dikeluarkan lebih dulu atau lebih lama dari gudang sesuai dengan permintaan. Barang juga dapat disatukan atau dibagi terlebih dahulu sebelum dikirim, selain itu melalui program ini diharapkan tidak terjadi kekurangan produk di pasar sehingga produk yang dijual dapat dinikmati sepanjang waktu.

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #umkm

Follow Sosial Media

Facebook : https://www.facebook.com/kopitu.jaya.5/

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – KOPITU akan Buat Kepengurusan di Nusa Tenggara Barat

Senin, 23 November 2020 ketua umum Komite Pungusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU) Yoyok Pitoyo mengadakan pertemuan virtual dengan UMKM dari Nusa Tenggara Barat. UMKM NTB yang diwakili oleh bapak Arista dan Ahmad Jumawal menyampaikan bahwa UMKM di NTB memerlukan suatu wadah organisasi yang menaungi mereka, yakni KOPITU.

Arista dan Ahmad menyatakan bahwa organisasi untuk UMKM di NTB diperlukan oleh para pelaku usaha dikarenakan UMKM yang harus satu suara agar dapat terarah dan rapih, serta mudah dalam mengatur strategi bisnis agar UMKM dapat terus berkembang, naik kelas, mandiri, dan go ekspor. Arista dan Ahmad dalam pertemuan tersebut menyatakan siap apabila di waktu yang akan datang mereka ditunjuk untuk menjadi pengurus Dewan Perwakilan Wilayah NTB KOPITU.

“Kami sangat mendukung dibentuknya kepengurusan KOPITU di wilayah Nusa Tenggara Barat. Untuk dapat membentuk kepengurusan wilayah, diperlukan minimal 5 orang calon pengurus, oleh karena itu harus segera dikordinasikan dengan teman-teman UMKM lainnya, dan agar para calon pengurus memberikan daftar riwayat hidup atau curriculum vitae (CV) kepada kami untuk kemudian kami pertimbangkan dan kami buat kepengurusan segera” Jelas Yoyok.

Yoyok juga menerangkan apabila nantinya kepengurusan sudah terbentuk maka perlu diketahui bahwa visi dan misi KOPITU adalah untuk pengabdian kepada UMKM, dan perlu diketahui pula bahwa KOPITU adalah organisasi nirlaba dimana tidak mencari keuntungan melainkan murni demi kemajuan UMKM dan ekonomi nasional. Selain itu, Yoyok juga menegaskan bahwa KOPITU sama sekali tidak terlibat dengan partai politik manapun baik dalam keorganisasian maupun dalam pelaksanaan program kerjanya.

Yoyok juga berharap agar kepengurusan di wilayah NTB dapat segera terbentuk agar UMKM memiliki tempat untuk bernaung, dan bertukar pikiran. “Mari sama-sama kita mewujudkan UMKM naik kelas, mandiri, dan go ekspor dengan pembentukan DPW baru di NTB, semoga kedepannya semakin banyak UMKM yang bergabung dengan KOPITU terutama di NTB, dan semakin banyak pula pengusaha-pengusaha baru di NTB yang akan menyerap banyak sekali tenaga kerja dan mensejahterakan ekonomi masyarakat” Jelas Yoyok di akhir pertemuan.

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #umkm #DPW #NTB

Follow Sosial Media

Facebook : https://www.facebook.com/kopitu.jaya.5/

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/