UPDATE KOPITU – Pemerintah “Separuh Hati” Dalam melaksanakan Pemulihan Ekonomi Nasional Bagi Pelaku UMKM

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia. Selain karena merupakan sumber dari dinamika ekonomi nasional, UMKM juga menyerap angkatan kerja nasional. Pada masa pandemi Covid-19, UMKM Indonesia berada pada kondisi sulit dikarenakan banyak yang mengalami bankruptcy, kesulitan modal kerja dan sebagainya. Hal ini menggiring ke situasi yang lebih buruk pada skala nasional, seperti meningkatnya angka pengangguran dan alih usaha baru. Per November 2020, angka pengangguran sudah mencapai 9,7 Juta jiwa, lebih dari 90% UMKM terdampak langsung dan diantaranya lebih dari 50% mengalami kebangkrutan. Banyak yang beradaptasi dengan mengurangi pegawai, menurunkan biaya operasional dan produksi, hingga melakukan manuver “ganti usaha”.

Sebagai langkah mengembalikan kondisi perekonomian seperti sedia kala, atau setidaknya mencegah depresi ekonomi yang lebih jauh, pemerintah menggagas Program Pemulihan Ekonomi Nasional atau yang selama ini disebut PEN yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 104 Tahun 2020, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 71 Tahun 2020 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 85 Tahun 2020. Dalam pelaksanaanya, ada beberapa poin kunci yaitu restrukturasi kredit, subsidi bunga, dan berbagai bantuan produktif. Tentu program ini seketika menjadi buruan bagi pelaku usaha mikro dan kecil, karena ada peluang untuk memperoleh modal kerja melalui KUR Super Mikro yang dapat diperoleh dengan tanpa agunan dan tanpa bunga.

Pelaksanaan PEN selama hampir setahun ini memang dihadapkan dengan berbagai kondisi yang mengindikasikan adanya ketidaksiapan pemerintah dalam pelaksanaan PEN, bahkan hingga adanya dugaan “tebang pilih”. Pasalnya, UMKM terdampak Covid-19 tentunya akan banyak yang mengalami kesulitan angsuran kredit, membuat kolektibilitas menjadi menurun. Efeknya, probabilitas kredit yang bisa diterima pun akan menurun. Bahkan bagi UMKM yang masih berjalanpun akan kesulitan, tentu UMKM non-bankable merasakan efek yang jauh lebih keras. Bagaimana tidak, syarat utama yang dikeluarkan seperti Bank Himbara dan BRI menuntut mereka untuk menjadi nasabah dan setidaknya tergolong Kolek 2. Ironisnya, justru mereka lah yang pada dasarnya menjadi target PEN dan mereka yang secara otomatis akan tereliminasi sejak awal. Akibatnya, banyak dari pelaku UMKM yang lari ke Fintech, Rentenir atau Lembaga keuangan lain yang justru memberikan bunga yang tinggi.

Tidak hanya PEN, pemerintah melalui BUMN juga membuka Platform PADI UMKM atau Pasar Digital UMKM. Secara fundamental, program ini sangat baik karena mendorong UMKM untuk memasuki rana Digital, sebagai manuver mengatasi perilaku belanja yang lebih condong ke belanja online. Namun implementasinya dinilai masih kurang maksimal, mengingat masalah yang sebelumnya telah diuraikan. Indikasinya, sinergitas antar stakeholder masih belum optimal sehingga program-program tersebut tidak dapat menghasilkan keluaran seperti yang diharapkan.

Kini Indonesia berada di bayang-bayang depresi ekonomi karena kontraksi masih berada di minus 2,07 persen. Harapan di 2021 adalah pelaksanaan PEN yang lebih baik seperti KUR Super Mikro yang lebih terbuka bagi pelaku usaha yang memulai usaha baru dengan adanya pendampingan, atau ada kebijakan bagi UMKM yang saat ini kolektibilitasnya menurun akibat dampak pandemic. Perlu juga ada kebijakan bagi UMKM yang berstatus non-bankable. Dengan demikian, diharapkan serapan PEN akan mengalami akselerasi yang lebih optimal dan implementasinya lebih efektif. Di samping itu, perlu ada sinergitas yang lebih matang dari para pemangku kepentingan, yang artinya pemerintah dan para pemangku kepentingan perlu lebih terbuka dengan kerjasama konstruktif yang mampu membantu implementasi PEN di masa yang akan datang.

Selain itu, perlu ada mediasi antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan OJK dalam rangka merancang ulang Permenko 15 tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Permenko Nomor 8 Tahun 2020 tentang Perlakuan Khusus Bagi Penerima KUR Terdampak Pandemi Covid-19 agar para pelaku UMKM yang terdampak dapat memiliki akses kredit modal kerja. Hal ini diperlukan agar Bank Himbara dan perbankan lain dapat memiliki payung hukum untuk mendistribusikan dana PEN secara lebih meluas, mencakup para pelaku UMKM yang bermasalah karena dampak Covid-19. Serta keterlibatan wadah-wadah UMKM di Indonesia seperti KOPITU dalam pendampingan berkelanjutan, agar tercipta ekosistem yang tersinergi dengan baik.

Ditulis Oleh : Yoyok Pitoyo, Ketua Umum Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU)

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #umkm #COVID-19 #Yoyok Pitoyo #UMKM #PEN

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Siap Meluncur! Rumah Informasi Registrasi Pangan Olahan DIRESMIKAN, Sinergi KOPITU feat BPOM

komite-umkm.org – Dalam event yang diadakan secara Daring dan Luring, Launching Rumah Informasi Registrasi Pangan Olahan berjalan dengan sangat meriah. Acara tersebut dihadiri oleh Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP selaku Kepala BPOM beserta jajaranya, Dra. Rita Endang., Apt., M.Kes selaku Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM beserta jajaranya, Yoyok Pitoyo selaku Ketua Umum KOPITU beserta segenap Tim, para pelaku usaha pangan olahan skala kecil hingga industri dan berbagai kalangan pemangku kepentingan terkait.

Program RPO ini merupakan solusi baru bagi para pelaku usaha pangan olahan untuk menambah kemudahan dalam kepengurusan izin dan sertifikasi. “Tentunya yang sangat kita harapkan, UMKM Indonesia dapat benar-benar mendapat kemudahan dengan adanya program baru ini, apalagi dengan adanya KOPITU sebagai pihak yang selalu siap melakukan pendampingan, ya Pak Yoyok” ungkap Penny. Dalam pelaksanaanya, UMKM akan memperoleh kemudahan tersendiri baik secara prosedural maupun tarif.

“Hal semacam ini lah yang sebenarnya kita sangat nantikan, terutama bagi pelaku UMKM yang merasa keberatan dengan sistem konvensional. Dengan adanya sistem RPO ini, kita akan makin gencarkan Bimtek bagi pelaku UMKM agar kesempatan dan momentum ini dapat segera dimanfaatkan oleh UMKM kita. Harapan kita ke depan, dengan adanya kemudahan ini juga akan semakin encourage mereka untuk segera Go Global melalui ekspor”ungkap Yoyok. Menurut Yoyok, tanggung jawab KOPITU sangat besar bagi para UMKM binaan untuk segera disosialisasikan secara meluas dan optimal.

“Ditunggu aja, kita pasti akan segera bergerak dan seperti biasa kita juga akan bikin gebrakan-gebrakan revolusioner, Salam KOPITU!” pungkas Yoyok.

Upgrading dan Capacity Building DPD KOPITU Jakarta Selatan

Kunjungan Ketua Umum KOPITU, Yoyok Pitoyo disambut hangat oleh Dewan Pimpinan Daerah KOPITU Jakarta Selatan. Dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan, Yoyok memberikan “Kuliah” keorganisasian yang fundamental sebagai dasar KOPITU dalam mengkorporasikan organisasi.

“Kita memang organisasi nirlaba yang mewadahi UMKM, yang notabenenya ‘Orang Kecil’, tapi bukan berarti kita tidak punya profesionalitas dalam setiap aspek yang berkaitan. Justru sebagai mediator dan konsultan dengan berbagai stake holder, kita dituntut untuk memiliki kapasitas diplomatis”, ungkap Yoyok.
Menurut Yoyok, adaptasi terhadap program kerja DPP KOPITU harus diimplementasikan hingga ke level daerah maupun cabang, karena objek KOPITU itu sendiri berada di skala Pusat hingga Daerah, bahkan luar negeri. Untuk itu, diperlukan profesionalitas dan pemahaman tentang KOPITU beserta programnya yang ‘mumpuni’ untuk dapat benar-benar memajukan UMKM Indonesia untuk mandiri, go global dan go digital.

“Saya sendiri tidak pernah berhenti untuk mencari solusi bagi perekonomian di kelas kecil bahkan mikro. Tentunya kita semua ingin kondisi perekonomian kita dapat pulih kembali. Untuk itu kami merancang program kerja yang kami nilai dapat berjalan efektif di masa pandemi COVID-19 ini, diantaranya dengan peningkatan eksportasi melalui Indonesian Grocery, peningkatan kualitas dan efektifitas produksi melalui Factory Sharing, dan berbagai program kerja lain yang sudah kita mulai jalankan saat ini, Salam KOPITU!”, pungkas Yoyok

TAGAR : #jakartaselatan #yoyokpitoyo #goglobal #godigital #upgrading #kopitu

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Selangkah Lebih Dekat Menuju Integrasi Industri dan Pertanian Melalui Factory Sharing KOPITU

komite-umkm.org – Dihadiri langsung oleh Ketua Umum KOPITU Yoyok Pitoyo, technical meeting dengan BPD Bali berjalan dengan baik dan sangat responsif pada 20 November 2021. Ditemani oleh Ketua DPW KOPITU Bali, Ketua DPD KOPITU Gianyar dan beberapa rekan lain, Ketua Umum KOPITU menyusun rancangan kerja sama dengan pihak BPD Bali dalam rangka realisasi ekosistem kewirausahaan terpadu.

“Ekosistem ini merupakan gagasan kami dalam rangka menciptakan supply chain yang saling terhubung dari hulu hingga ke hilir, sehingga kesinambungan kegiatan usaha daerah dapat terus berjalan dan semakin produktif”, ungkap Yoyok Pitoyo dalam meeting tersebut.

Menanggapi pembahasan tersebut, pihak BPD Bali menerima dengan respon positif. “Hal ini sangat positif menurut kami dan untuk establish kerja sama yang baru, kami akan follow up ke bagian legal”, tutur Dayu Dewi selaku perwakilan dari BPD Bali.

Keterlibatan BPD Bali sebagai lembaga keuangan khusus wilayah bali memegang peran penting bagi penyaluran kredit yang sangat dibutuhkan oleh pelaku UMKM. Oleh karena itu, inisiasi kerjasama ini sangat diharapkan dapat cepat dieksekusi guna mencuri start pergerakan perekonomian, khususnya wilayah Bali.

“Kami akan kawal terus jalanya Program kerja dan Ekosistem ini, untuk memastikan bahwa semua proses dan stake holder dapat menjalankan kewajiban serta memperoleh hak sebagaimana mestinya”, pungkas Yoyok.

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #technical meeting #BPD Bali #yoyok pitoyo #ketuaumum

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Genjot Perkembangan Sektor Peternakan, KOPITU Susun Rencana Kerjasama Baru dengan Kabupaten Kediri

komite-umkm.org – Sektor Peternakan kini menjadi salah satu sasaran kerja KOPITU di awal tahun. Pengembangan sektor tersebut dapat diakselerasi dengan adanya konsep Factory Sharing KOPITU yang saat ini menjadi konsep unggulan. Melalui ekosistem yang tertata baik, semua pihak yakin bahwa perekonomian akan dapat dipulihkan melalui rencana kerja tersebut.

Pada meeting yang dihadiri oleh Yoyok Pitoyo selaku Ketua Umum KOPITU, Artanto Salmoen Wargadinata selaku Wakil Sekretaris Jenderal KOPITU, Prof Mohammad Winugraha selaku Wakil Ketua Umum KOPITU bidang Pengembangan Peternakan dan Pertanian, Prof Muladno selaku Wali Utama SASPRI dan beberapa rekan-rekan KOPITU, pembahasan difokuskan pada integrasi sektor pertanian dan peternakan.

*Mewirausahakan peternak dan petani itu merupakan hal kecil yang dapat berpengaruh sangat signifikan. Terutama dengan mewadahi mereka melalui sebuah bentuk usaha yang berbadan hukum dan memiliki akses yang luas, untuk itu, peran kita sangat penting dalam mendongkrak perekonomian dari bawah”, ungkap Yoyok Pitoyo pada meeting tersebut. Yoyok menuturkan, salah satu bentuk usaha bersama yang dapat dilakukan adalah dengan adanya Bank Pakan, di mana bahan diperoleh dari petani untuk diolah menjadi pakan ternak ruminasia, sehingga dapat terjadi sebuah ekosistem yang saling terkait.

“Pengembangan lebih lanjut bisa sangat luas, namun sekali lagi kita perlu melibatkan pemerintah. Dalam hal ini, kita akan mulai mediasi dengan Pemerintah Kabupaten Kediri dalam rangka persiapan pelaksanaan nantinya. Prof Mul juga sudah siap untuk bergerak, dan semua pihak sepertinya sudah tidak sabar untuk memulai. Semoga momentum ini bisa tetap terjaga, Salam KOPITU”, pungkas Yoyok dalam meeting tersebut.

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #factory sharing #yoyok pitoyo #ketuaumum #kediri

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Dobrak 2021, Teknikal Meeting KOPITU dengan Ditjen IKMA Kementerian Perindustrian Sasar Factory Sharing Penetrasi Lokal dan Expor

komite-umkm.org – 12 Januari 2021 Teknikal Meeting antara Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka, Gati Wibawaningsih disertai jajaran stafnya dengan Yoyok Pitoyo selaku Ketua Umum KOPITU disertai Tim pada tanggal 12 Januari 2021 membuahkan berbagai peluang emas bagi para stake holder, terutama para pelaku IKM dan UKM di daerah.

Fokus yang dibahas dalam meeting tersebut diantaranya adalah langkah realisasi Integrated Factory Sharing KOPITU yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produk IKM dan UKM agar kuat dalam bersaing di pasar ekspor maupun lokal. Menurut Gati, program semacam ini sebenarnya sangat diperlukan dan dilaksanakan secara meluas. “Perlu ada dukungan dari instansi terkait. Contohnya buat yang punya produk, ngirim sample kan mahal tuh, kita bisa minta support dari Dinas Perhubungan laut atau udara dan Bank Indonesia untuk bantu logistiknya”, tutur Gati. Dasar dari pendapat tersebut adalah tingginya biaya ekspor pada bagian logistik.

Di sisi lain, sektor hulu dan hilir dalam mengolah produk juga menjadi salah satu poin pembahasan. Yoyok menuturkan bahwa sesuai dengan arahan Ditjen IKMA, pemerintah di daerah terkait harus dilibatkan dalam sebuah bentuk kerjasama yang riil, agar para pemangku kepentingan dapat memiliki akses yang lebih dalam merealisasikan Factory Sharing. “Kami sudah melakukan mediasi dengan beberapa institusi dan pemda, respon yang kami dapat sangat baik. Selain itu, kami juga sudah memiliki orang-orang yang kompeten di lingkup kami untuk membuat konsep dan integrasi yang lebih baik dan berkembang. Sedangkan untuk produk dari IKM dan UKM, tentunya sudah pasti melalui Factory Sharing akan kita improve sampai kuat bersaing secara global dan digital”, tutur Pitoyo.
Diskusi tersebut membuka arah baru dalam mewujudkan era Industri 4.0 melalui kerjasama dengan Pemerintah Daerah, Dinas terkait, Perbankan, hingga Kementerian. “Kami tentu berharap dengan adanya sistem ini dapat menambah akselerasi perekonomian kita secara signifikan”, pungkas Yoyok.

AGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #factory sharing #yoyok pitoyo # Gati Wibawaningsih #ikm

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

STATE OF REVIEW KOPITU TERHADAP PROGRESS PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL BAGI UMKM Kaleidoskop Pemulihan Ekonomi Sektor UMKM dari Sudut Pandang KOPITU

komite-umkm.org – Sudah setahun lamanya COVID-19 melanda Indonesia dengan dampak tak terelakkan terhadap berbagai sektor. Semua negara tanpa terkecuali mengalami kontraksi perekonomian yang signifikan dirasakan oleh masyarakat luas. Dampak perekonomian ini memang bukan hal yang mudah diatasi. Sejarah telah berulang kali membuktikan, perekonomian akan mengalami proses pembaikan pasca pandemi. Berbagai upaya telah dilakukan berbagai pihak melalui berbagai macam bantuan. Dalam hal perekonomian, bagaimana hasil upaya-upaya tersebut di Indonesia khususnya bagi UMKM?

UMKM merupakan salah satu penopang utama ekonomi masyarakat. Dilansir dari Institut Manajemen Koperasi Indonesia (IKOPIN), UMKM Indonesia menjadi salah satu yang paling rentan atas imbas COVID-19. Padahal UMKM sangat besar. Sekitar 97% dari keseluruhan angkatan kerja mendapat penghidupan dari sektor ini. Sekitar 60% dari PDB dan 14% ekspor disumbang oleh UMKM. Oleh karena itu sudah sepantasnya UMKM menjadi salah satu kunci turning table pada permasalahan perekonomian saat ini.

Dewasa ini, sebuah video menjadi viral setelah Bupati dari Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara mengungkapkan kekecewaannya terhadap mekanisme penyaluran bantuan yang pada pelaksanaannya melibatkan sebuah Perusahaan Pembiayaan. Daftar penerima bantuan yang diajukan oleh Perusahaan Pembiayaan terkait merupakan nasabah atau pengguna jasa dari Perusahaan Pembiayaan yang sudah terikat kredit sejak awal. Baik Bupati Boltim maupun pihak Perusahaan Pembiayaan terkait telah memberikan statement klarifikasi secara terbuka melalui media. Bupati Boltim telah menyampaikan permintaan maaf terhadap pemerintah terkait kegaduhan yang telah ditimbulkan. Sedangkan Perusahaan Pembiayaan terkait mengklarifikasi mengenai bunga yang diterima oleh Debitur dan terkait izin yang dimiliki. Namun jika ditinjau secara skematik, beberapa ketidaksesuaian terjadi dalam system ini, yaitu penggabungan skema kredit dengan pengajuan bantuan. Tentunya itu berarti ada kemungkinan ketidaksesuaian pengajuan atau penyaluran. Indikasi yang ada yaitu praktek moral hazard yang kemungkinan dilakukan melalui sistem yang tertata dengan rapi. Dalam bidang ekonomi, risiko moral atau moral hazard dapat terjadi ketika seseorang meningkatkan paparan mereka terhadap risiko ketika tertanggung. Hal ini dapat terjadi, misalnya, ketika seseorang mengambil lebih banyak risiko karena orang lain menanggung biaya dari risiko-risiko tersebut. Skenario ini memang cenderung sulit diatasi karena dalam kasus ini, pihak pengusul telah mengikat calon penerima melalui kredit, sehingga memaksa para calon penerima untuk mengambil atau menerima kredit dari Perusahaan Pembiayaan yang juga berperan sebagai pengusul. Di samping itu, langkah yang memungkinkan adalah melibatkan asuransi, namun dengan skala yang begitu luas dan nominal yang cenderung sangat tanggung untuk diasuransikan, keterlibatan pihak asuransi sebagai fungsi pengaman sistem maupun dana menjadi tidak dapat diterapkan. Mengingat berbagai resiko yang kemungkinan terjadi dan kemungkinan distorsi sistem oleh oknum di hilir serta tidak adanya bailout bagi lembaga keuangan penyalur membuat pemerintah perlu mereview kembali pelaksanaan sistem ini secara kolektif di setiap point.

Selain masalah tersebut, dilansir dari Republika (Ekonom: Kredit Perbankan Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi | Republika Online), masih banyak Debitur dengan kategori lancar (Kolek 1 dan Kolek 2) yang mendapatkan penolakan pengajuan Kredit dari Perbankan. Berdasarkan suvey yang dilakukan oleh Ekonom Universitas Padjadjaran, Aldrian, Debitur bagus dan lancar, sekarang kesulitan kredit modal kerja. Ketika mereka mengajukan kredit, Perbankan menolak secara halus dengan cara menambahkan syarat-syarat yang tidak pernah diminta sebelumnya, sehingga Debitur mengalami kesulitan. Aldrin mengaku telah melakukan survei terhadap 50-70 Debitur kelas menengah ke atas dan merupakan nasabah eksisting bank yang berkategori lancar pembayaran cicilan kreditnya, namun mendapatkan penolakan dari bank atas pengajuan kredit modal kerjanya. Suplai kredit rendah bukan karena perbankan tidak punya uang, namun perbankan masih melihat risiko yang tinggi saat memberi kredit ke pelaku usaha. Jika kondisi terus menerus seperti ini, perbankan sebagai Lembaga penyalur utama kredit terlalu berhati-hati hingga menghambat kredit bagi pelaku usaha, maka siapa yang akan menyediakan kredit?

Selain itu bagi para debitur yang telah menerima kredit dari perbankan juga masih banyak yang tidak menerima informasi mengenai relaksasi. Tentunya hal ini menjadi titik lumpuh program PEN yang diharapkan dapat mengembalikan kondisi perekonomian Indonesia, karena dengan masyarakat yang masih sulit memperoleh akses informasi, perlu adanya sosialisasi yang lebih aktif dan gencar hingga ke daerah-daerah. Untuk itu, demi menyongsong tahun 2021, para stakeholder perlu duduk bersama dan menyusun strategi yang lebih baik di tahun 2021, dengan cara melibatkan lebih banyak Lembaga yang bereputasi dalam membantu aspek-aspek kritis. Kebijakan yang lebih matang dan keputusan yang berani memang diperlukan untuk mengatasi hal besar seperti dampak ekonomi yang dikarenakan pandemi. Satu hal yang pasti, relaksasi, bantuan dan stimulus masih sangat dibutuhkan bagi UMKM Indonesia untuk kembali bergerak dan memulihkan perekonomian melalui usaha yang merakyat dan menyeluruh.

Artikel oleh: Yoyok Pitoyo, Ketua Umum Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu, Desember 2020.

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #ketuaumum #ketua ukm #ketua umkm #blt #covid-19 #over view kopitu terhadap pen

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

KOPITU dan Universitas Islam 45 Bekasi Siap Bersinergi untuk Mewujudkan UMKM Naik Kelas, Mandiri, Dan Go Ekspor

komite-umkm.org – Sabtu, 19 Desember 2020 Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU) menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan webinar Tantangan dan Solusi untuk Ekonomi Digital dalam Rangka Pembangunan UMKM Nasional di Masa Pandemic Covid-19. Webinar kali ini diadakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Islam 45 Bekasi (FE Unisma). Pandemi Covid-19 mengakibatkan banyak sekali usaha baik dari skala kecil sampai skala besar sekalipun mengalami kerugian, bahkan kebangkrutan. Selain itu, pengetahuan dan kemanpuan UMKM dalam mengakses dunia digital yang masih sangat rendah. Atas latar belakang itulah para mahasiswa FE Unisma mengadakan webinar untuk memberikan pengetahuan dan bekal kepada para pelaku UMKM dan mahasiswa lainnya dalam menghadapi iklim usaha saat ini.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Yoyok Pitoyo selaku ketua umum KOPITU, Ir. Luhur Pradjarto, MM selaku Staff Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Koperasi dan UKM, Piet Cintya Mawar sebagai seorang interpreneur, dan dimoderatori oleh Mia Risti Saputri dari Badan Eksekutif Mahasiswa FE Unisma Bekasi. Kegiatan webinar selain dilakukan melalui zoom, juga dilakukan live streming via youtube dikarenakan terbatasnya kapasitas zoom dan masih banyaknya peserta yang ingin mengikuti webinar.

Pasar menjadi arena bagi produk-produk bergulat memperebutkan hasrat pembeli, dengan diwarnai segala macam strategi. Kerap kali, persaingan pasar menelan korban yakni produk yang ditawarkan sepi pembeli. Banyak juga produk dari luar negeri atau produk dari perusahaan-perusahaan besar yang sama persis dengan produk UMKM dengan harga yang jauh lebih murah. UMKM di Indonesia harus bersatu dan solid agar bisa bersaing dengan produk luar dan menguasai pasar. Di Indonesia UMKM menjadi pendorong roda perekonomian nasional.

Yoyok menyampaikan bahwa saat ini sebanyak 60,5% produk terjual secara online dan sisanya melalui offline. Produk lebih banyak terjual melalui online market, oleh karena itu pembekalan mengenai strategi online marketing dan teknis online shopping harus diketahui dengan baik oleh pelaku UMKM agar produknya bisa lebih banyak terjual.

“Kualitas produk dengan harga yang bersaing di pasaran menjadi kunci untuk produk-produk UMKM agar bisa tetap eksis di  masa Pandemic COVID-19. Harga yang murah dapat diperoleh Ketika ada efisiensi dalam proses produksi, yang salah satu caranya adalah melalui Factory Sharing” Jelas Yoyok dalam webinar.

Yoyok juga menjelaskan bahwa Factory Sharing, yakni pabrik / rumah produksi bersama yang merupakan sebuah fasilitas teknis produksi yang digunakan bersama oleh beberapa pelaku industri dengan jenis komoditas yang sama. Pada dasarnya, konsep ini sangat strategis untuk mengatasi keterbatasan produksi bagi pelaku industri kecil, karena dengan adanya Factory Sharing  maka skala produksi akan meningkat tanpa ada tambahan modal dari pelaku usaha. Kegiatan lebih jelas mengenai Factory Sharing dapat diperoleh dalam webinar yang akan diselenggarakan oleh KOPITU pada tanggal 22 desember 2020 mendatang. Wakil Dekan FE Unisma, Nurma Risa, SE.,M.Ak di akhir webinar mengajak KOPITU untuk bekerjasama dengan Universitas Islam 45 Bekasi dalam pemberdayaan UMKM di Indonesia guna meningkatkan perekonomian nasional sekaligus sebagai media pembelajaran yang efektif untuk praktek mahasiswanya. Diharapkan kedepannya mampu tercipta sinergisme antara pemerintah, KOPITU sebagai organisasi UMKM nasional, dan Universitas Islam 45 Bekasi dalam mewujudkan UMKM naik kelas, mandiri, dan go ekspor.

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #kopitu #umkm nasional #uyniversitas islam 45 bekasi

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Industri Sawit Hadapi Tantangan Hulu-Hilir

komite-umkm.org – Selama 2020, meski perekonomian nasional terhantam pandemi COVID-19, namun industri sawit nasional mampu bertahan dan menahan laju perlambatan ekonomi. Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurrachman mengungkapkan, salah satu faktor penting ketahanan pertumbuhan sektor sawit selama pandemi adalah program penggunaan energi terbarukan melalui mandatori biodiesel berbasis sawit.

Setelah sukses menjalankan program mandatori biodiesel 20 persen sejak 2016 sampai 2019, pemerintah melanjutkan dengan program mandatori B30 sejak Januari 2020. Mandatori ini menambah daya serap minyak sawit di pasar dalam negeri sekaligus mendorong stabilitas harga minyak sawit.

Selama pandemi, kegiatan di perkebunan kelapa sawit tetap beroperasi normal sehingga sekitar 16 juta petani dan tenaga kerja di sektor sawit masih memiliki sumber pendapatan di tengah kelesuan ekonomi sepanjang tahun ini. “Kondisi itu tentunya memberikan kontribusi pada perekonomian Indonesia untuk memulihkan perekonomian, menutup defisit neraca perdagangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” tutur Eddy, di Jakarta, Kamis (17/12).

Eddy menjelaskan pada 2021 mendatang industri sawit dihadapkan pada berbagai tantangan, baik di sektor hulu maupun hilir, yang tentunya menjadi pekerjaan rumah bagi BPDPKS dan pemangku kepentingan industri sawit. “Pada program mandatori biodiesel, pada 2021, faktor pergerakan harga minyak dunia memberikan tantangan tersendiri bagi kebutuhan dana insentif biodiesel.”

Sedangkan di sektor hulu pelaksanaan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) 2021 menghadapi tantangan seperti validitas data lahan dan profil pekebun swadaya, status lahan, kelembagaan petani, akses terhadap dukungan finansial/perbankan, dan kesiapan kelembagaan petani dalam pemenuhan persyaratan PSR. “Hal-hal tersebut menjadi fokus penyempurnaan kebijakan di tahun 2021,” tegas Eddy.

Dalam melaksanakan program di sektor hulu dan hilir tersebut, BPDPKS tidak mengutamakan satu sektor di atas sektor lain. Justru keduanya diintegrasikan karena bersifat komplementer atau saling melengkapi, bukan merupakan kompetisi. Pada akhirnya dukungan program sektor hulu dan hilir oleh BPDPKS dan pemerintah merupakan prioritas bersama, tidak ada satu program yang lebih penting dari program lainnya. Integrasi pelaksanaan semua program di BPDPKS sangat penting untuk didorong dan koordinasi serta kolaborasi antar pemangku kepentingan menjadi sangat krusial dan penting untuk terus didorong.

“BPDPKS berkomitmen untuk tetap menjalankan seluruh program penguatan industri sawit,” tandas Eddy. Menurutnya, keberlanjutan sawit nasional perlu didukung program PSR yang terintegrasi dengan riset berkualitas, pengembangan SDM yang kompeten, pengadaan sarana dan prasarana serta penyerapan pasokan CPO yang sesuai melalui penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati dan hilirisasi sawit serta promosi dan advokasi terarah untuk diseminasi dan melawan kampanye hitam sawit.

“Dalam menjalankan fungsinya BPDPKS memiliki tiga fokus utama rencana strategis dalam upaya mendorong kinerja industri sawit Indonesia, yaitu: perbaikan kesejahteraan petani, stabilisasi harga CPO, dan penguatan industri hilir,” tutur Eddy.

Sumber Refrensi : https://republika.co.id/

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #sawit #kelapa sawit

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

KOPITU Mengadakan BIMTEK Online Dengan BPOM tentang Pemenuhan Persyaratan dan Registrasi Izin Edar Pangan Olahan

Izin edar dari BPOM sangat diperlukan guna menjamin mutu produk serta kepercayaan konsumen. Banyak pelaku usaha yang masih belum mengetahui bagaimana cara mendapatkan izin edar dari BPOM sebagai lembaga negara yang salah satu tugasnya adalah menjamin mutu produk makanan dan minuman. Oleh karena itu, pada hari senin dan selasa, 30 November sampai dengan 1 Desember 2020 Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU) mengadakan webinar bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan tema Pemenuhan Persyaratan dan Registrasi Izin Edar Pangan Olahan. Acara ini bertujuan agar para pelaku UMKM dapat mengetahui persyaratan apa saja yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin edar dari BPOM.

Kegiatan ini diikuti lebih dari 300 pelaku usaha dari seluruh Indonesia. Sebanyak 300 peserta mengikuti webinar melalui Zoom, namun dikarenakan masih membeludaknya peserta webinar, KOPITU juga melakukan siaran langsung melalui Youtube dan Facebook KOPITU. Acara ini dihadiri oleh Yoyok Pitoyo selaku Ketua Umum KOPITU, Dra. Rita Endang.,Apt., M.Kes selaku Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM, Rini Asri, S.Si, Apt. selaku Kepala Bidang Pemeriksaan Balai Besar POM DKI Jakarta, Yuni Kuswanti, STP.,M.Sc. selaku Kepala Seksi Registrasi Pangan Berklaim Direktorat Registrasi Pangan Olahan BPOM, Hartiyah Wuryani S.Si. MPA selaku Fasilitator Nasional BPOM KOPITU, dan Drs. Safriansyah, Apt., M.Kes selaku Kepala Balai POM Jakarta.

“Setiap kegiatan KOPITU semata-mata bertujuan untuk memajukan dan mensejahterakan UMKM, acara ini dibuat agar para pelaku UMKM di bidang pangan olahan dapat mengetahui persyaratan apa saja yang harus dipenuhi untuk mendapat izin edar BPOM, baik persyaratan administratif maupun persyaratan produk itu sendiri” ujar Yoyok dalam sambutannya.

Webinar kali ini dinilai sangat membantu UMKM dalam memperbaiki dan meningkatkan mutu produknya karena di dalam webinar juga disampaikan hal-hal teknis apa saja yang dapat dilakukan UMKM guna menjaga mutu produk seperti teknik pendokumentasian atau pencatatan, dan SOP pengolahan pangan termasuk layout ruangan. Ada juga sesi tanya jawab antara BPOM dengan para pelaku UMKM sehingga tujuan dari webinar ini dapat tersampaikan dengan baik. Selain itu, para peserta juga diajak untuk melakukan simulasi langsung untuk e registrasi pendaftaran produk ke BPOM sehingga kendala-kendala yang selama ini dihadapi UMKM terkait izin edar BPOM dapat terjawab oleh narasumber terkait.

Menurut Hartiyah, KOPITU sangat membantu BPOM dalam melakukan edukasi kepada para pelaku UMKM di seluruh Indonesia agar dapat mengetahui dan memenuhi persyaratan izin edar BPOM, jaringan kerja yang luas dan anggota KOPITU yang banyak sangat membatu dalam penyebaran informasi yang tepat sasaran. Kedepannya diharapkan seluruh UMKM di Indonesia dapat memperoleh izin edar BPOM yang menandakan bahwa produk UMKM sangatlah bermutu, higenis, sehat, dan aman dikonsumsi.

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #umkm #BPOM #izin edar

Follow Sosial Media

Facebook : https://www.facebook.com/kopitu.jaya.5/

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Pertemuan Lanjutan KOPITU dan Bank BNI, 10 Ribu Pengusaha Baru Segera Hadir di Indonesia

komite-umkm.org – Yoyok Pitoyo selaku ketua umum Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU) mengadakan pertemuan virtual dengan bank BNI pada hari rabu, 25 November 2020. Bank BNI dalam pertemuan tersebut diwakili oleh pak Yoga dan ibu Dewi. Pertemuan tersebut diadakan guna membahas lanjutan teknis kerjasama antara KOPITU dan Bank BNI dalam program Menciptakan 10 Ribu Pengusaha Baru di Indonesia. “Kami senantiasa terbuka untuk kerjasama terutama dengan KOPITU” ujar Dewi.

Program Menciptakan 10 Ribu Pengusaha Baru di Indonesia merupakan program KOPITU yang dikhususkan bagi orang yang belum pernah memulai usaha. Program ini akan memberikan paket-paket usaha dimana di dalamnya termasuk pelatihan dan pendampingan, sehingga orang yang belum pernah memulai usaha sekalipun bisa turun ke lapangan dengan bekal pengetahuan dan skill yang mumpuni. Paket usaha yang diberikan menggunakan dana bantuan modal usaha KUR Super Mikro dengan besaran modal usaha sampai dengan 10 juta rupiah tanpa bunga dan tanpa agunan. Bukan hanya untuk yang belum pernah memulai usaha, namun juga para pelaku UMKM pun dapat mengakses pinjaman modal usaha ini untuk mengembangkan usahanya.

“Saat ini sudah banyak sekali orang yang menantikan hadirnya modal usaha baik UMKM maupun yang belum pernah memiliki usaha sebelumnya, ditambah lagi KUR Super Mikro ini tidak membebankan peminjam dengan bunga dan agunan sehingga tidak memberatkan” jelas Yoyok dalam pertemuan tersebut. Diharapkan kerjasama ini dapat segera dirampungkan dan masyarakat bisa memanfaatkan modal tersebut secepatnya.

“Ada beberapa wilayah yang akan diutamakan yakni, Jabodetabek dan Bali. Hal ini sebagai langkah awal dan juga untuk memudahkan monitoring bank BNI, apabila kedepannya di daerah ini dapat berjalan dengan baik, maka kita lanjutkan program di provinsi-provinsi lain” ujar Yoga. Program Menciptakan 10 Ribu Pengusaha Baru di Indonesia sementara waktu akan dilaksanakan secara manual, dan saat ini sedang dikembangkan sebuah program atau aplikasi yang dapat menghubungkan KOPITU dengan para pelaku UMKM, supplier bahan baku, dan juga pihak perbankan. Kedepannya semua kegiatan bisa dilakukan secara online dan memudahkan semua pihak yang terlibat.

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #umkm #KUR supper mikro #BNI #yoyokpitoyo

Follow Sosial Media

Facebook : https://www.facebook.com/kopitu.jaya.5/

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Tingkatkan Kesadaran Keselamatan, Kerjasama KOPITU dalam Program Aviation Rescue Service

komite-umkm.org – Pelatihan dan standar keselamatan merupakan sebuah aspek yang sangat krusial bagi pelaksanaan sebuah kegiatan di lapangan. Untuk itu, penting dilakukan pelatihan dan standarisasi yang layak dalam rangka meningkatkan safety factor dalam sebuah kegiatan.

Hal tersebut sangat dipahami oleh Ketua Umum KOPITU, Yoyok Pitoyo. “Standar operasional bagi kawasan penerbangan di Indonesia perlu diseragamkan dan disosialisasikan secara luas dan efektif”, ungkap Yoyok Pitoyo dalam Technical Meeting yang dihadiri oleh Linda Reeves selaku Director of Global Labour Solutions AIBC NT, Tina Sutardi selaku perwakilan dari Academy of Information Technology, Peter McMahon selaku Managing Director Aviation Rescue Services dan beberapa pihak lain.

Meeting tersebut membahas tentang persiapan program pelatihan bersertifikasi Internasional yang akan diselenggarakan melalui kerjasama KOPITU dan ARFF. Dalam pelaksanaanya, ARFF akan memberikan pelatihan yang telah diimplementasikan di berbagai negara, guna meningkatkan taraf kesiap tanggapan bidang aviasi Indonesia dalam menghadapi berbagai insiden yang kemungkinan dapat terjadi.

“Saya sangat setuju, perlu diadakan pelatihan secara meluas, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan dengan berbagai titik penerbangan dan puluhan ribu penerbangan yang dilakukan tiap bulan. Sedangkan moda udara sudah sepantasnya memiliki standar keamanan paling tinggi dibanding moda transportasi lain, termasuk dalam pelayanan pada terminal atau bandara. Karena itulah program ini kami harap dapat terlaksana segera dan memberikan manfaat yang luar biasa bagi Indonesia”, pungkas Yoyok Pitoyo.

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #umkm #ARRF #yoyokpitoyo

Follow Sosial Media

Facebook : https://www.facebook.com/kopitu.jaya.5/

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/