Jakarta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia akan kembali kedatangan 1 juta dosis vaksin Covid-19 Sinopharm, Jumat (11/6/2021) siang. Adapun vaksin tersebut nantinya akan digunakan untuk program vaksinasi Covid-19 dengan mekanisme gotong royong.
“Insya Allah besok siang Jumat (hari ini), akan tiba juga 1 juta dosis vaksin Sinopharm yang akan digunakan untuk program vaksin gotong royong,” jelas Retno sebagaimana ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis 10 Juni 2021 malam.
Dia menyampaikan hingga kini, Indonesia telah menerima 93.728.400 dosis vaksin Covid-19. Rinciannya, vaksin Sinovac sebanyak 84.500.000 dosis, Astrazeneca 8.228.400 dosis, dan Sinopharm 1.000.000 dosis.
“Ketiga jenis vaksin tersebut semuanya telah memperoleh EUL (Emergency Use of Listing) dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia),” ucap Retno.
Hal ini, kata dia, menunjukkan bahwa vaksin yang dipakai di Indonesia telah memenuhi persyaratan internasional baik dari kualitas, keamanan, dan efektivitasnya untuk digunakan pada masa darurat kesehatan.
Selain itu, WHO juga telah memberikan EUL kepada 6 jenis vaksin Covid-19 yaitu Pfizer, Johnson & Johnson, Moderna, Astrazeneca, Sinopharm, dan Sinovac.
Retno memastikan bahwa pemerintah akan terus berupaya dan bekerja keras mengamankan pasokan vaksin Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dia mengakui upaya ini bukanlah hal mudah dilakukan di masa pandemi sebab pasokan vaksin masih sangat terbatas.
“Kita semua memahami bahwa vaksin adalah salah satu ikhtiar penting dan krusial dalam upaya menekan laju penyebaran virus Covid-19,” ujarnya.
Retno mencontohkan beberapa negara yang telah melakukan vaksinasi secara luas dam berhasil menurunkan angka penyebaran virus corona secara signifikan. Kasus Covid-19 di Inggris turun 5.000 sampai 6.000 per hari setelah dosis vaksin yang diberikan mencapai 101,51 persen populasi.
Kemudian, kasus virus corona di kawasan Amerika turun signifikan dari 300.000 menjadi 12.000 per hari. Retno menyampaikan penurunan kasus yang sangat drastis ini terjadi setelah dosis vaksin yang diberikan mencapai 91,57 persen populasi Amerika.
“Artinya, vaksinasi adalah salah satu cara untuk menekan jumlah kasus dan melawan pandemi. Sebelum mencapai angka persentase vaksinasi yang besar, upaya untuk menekan laju penyebaran virus masih harus dibarengi dengan pelaksanaan prokes secara ketat,” tutur Retno.
Follow Sosial Media :
TAGAR : #kopitu #UMKM #umkmkopitu #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #yoyokpitoyo
Facebook : https://www.facebook.com/kopitupusat
Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil
Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/