Komite Pengusaha UMKM Indonesia Bersatu (KOPITU) telah merancang sebuah program usaha dimana kesempatan bagi pelaku UMKM terbuka untuk ikut bekerja sama dalam kegiatan ekspor.
Program ini menurut Ketua Umum Kopitu Yoyok Pitoyo diberi nama Indo Grocery Project. Indo Grocery Project berfungsi sebagai media bagi pelaku UMKM untuk mendistribusikan barangnya ke luar negeri, dalam hal ini Sydney, New South Wales Australia.
“Tentunya ini merupakan peluang yang sangat profitable, mengingat bahwa Australia merupakan salah satu dari 10 Trading Partner terbaik Indonesia. Predikat Trading Partner merupakan sebuah gambaran bahwa ada relasi yang baik dalam hal pertukaran barang antar negara terkait. Pastinya, prospek dan keandalan harga adalah diantaranya,” ujar Yoyok Pitoyo.
Kerjasama antara Indonesia dan Australia ini ditampung dalam sebuah MOU yang dikenal dengan IA-CEPA (Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership). IA-CEPA telah berlaku sejak 5 Juli 2020, sehingga Indo Grocery Project merupakan sebuah langkah awal KOPITU untuk menyambut kerjasama tersebut.
Pitoyo menjelaskan, sebagai langkah koordinasi dengan pemerintah, 8 Juli 2020 lalu, KOPITU telah mengadakan Technical Meeting yang dihadiri oleh Kasan (Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional), Ganef Judawati (Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional), Agung Wicaksono Sochirin (Atase Perdagangan Canberra), Ayu Siti Maryam (Chief of ITPC Sydney), Dinda Pasinringi (Deputy Director of ITPC Sydney), Yoyok Pitoyo (Ketua Umum KOPITU) dan beberapa staff KOPITU.
Agenda dalam rapat teknis ini adalah pembahasan mengenai rancangan Indo Grocery Project yang disampaikan oleh Yoyok Pitoyo selaku Ketua Umum KOPITU. Selanjutnya adalah diskusi dengan Kasan selaku Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional mengenai aspek legalitas, serta pembahasan dengan perwakilan dari ITPC Sydney untuk membahas prospek dari project tersebut dan hal hal yang dianggap perlu.