GoFood terus mendorong berbagai upaya keamanan digital, salah satunya melalui edukasi kepada mitra usaha tentang pentingnya menjaga keamanan transaksi secara digital. Upaya ini adalah bagian dari komitmen untuk mengimbangi semakin tingginya jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang go digital, terutama di masa pandemi.
Setidaknya, lebih dari 120 ribu UMKM mendorong pivot bisnisnya ke digital mengingat pandemi covid-19 membuat transaksi digital kian diminati, yang sekaligus dalam rangka memutus mata rantai penyebaran covid-19 di Tanah Air.
Adapun pentingnya menjaga kerahasiaan data usaha dan data pribadi menjadi topik yang terus didorong secara reguler oleh GoFood kepada mitra UMKM kuliner melalui berbagai hal seperti aplikasi GoBiz, situs resmi, media sosial, dan Komunitas Partner GoFood (KOMPAG).
Pasalnya, kompetensi keamanan digital yang baik menjadi kunci utama dalam melindungi diri saat dihadapkan dengan upaya penipuan dengan teknik rekayasa sosial atau yang sering dikenal sebagai manipulasi psikologis yang tengah menjadi tren modus penipuan digital.
Menurut kajian bertajuk “Peningkatan Kompetensi Keamanan Digital di Indonesia: Analisis Fenomena Penipuan dengan Teknik Rekayasa Sosial” yang dipublikasikan Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada, penipuan teknik rekayasa sosial adalah penipuan dengan metode memanipulasi psikologis pengguna platform teknologi dan bukan sebuah peretasan sistem.
Penipuan dengan teknik rekayasa sosial bisa terjadi karena penipu memanfaatkan ketidaktahuan dan kelemahan pengguna platform digital akibat minimnya kompetensi keamanan digital pengguna platform.
Researcher CfDS Adityo Hidayat menyampaikan penipu menyerang kelemahan psikologis pengguna sehingga membuat calon korban mengabaikan nalar dan logika. Misalnya seseorang dibuat senang dengan iming-iming hadiah. Contoh kelemahan psikis itu terjadi ketika pengguna teknologi dikondisikan untuk merasa ketakutan maupun kegirangan.
“Sehingga, diperlukan kesadaran dan radar kehati-hatian untuk lebih sensitif terhadap modus manipulasi psikologis,” tuturnya, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 29 Agustus 2020.
Head of Merchant Platform Business Gojek Novi Tandjung mengatakan untuk semakin melengkapi kemudahan para pelaku UMKM meningkatkan kompetensi keamanan digital, aplikasi GoBiz super app untuk para mitra usaha, telah dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan, di antaranya verifikasi PIN validasi terhadap driver yang mengambil pesanan.
Kemudian fitur pengaturan peran pengguna untuk akses pemilik, manajer, dan kasir, dan fitur konfirmasi sebagai pemilik untuk verifikasi kepemilikan data sebagai pemilik outlet, sehingga informasi data sensitif dan akses fitur premium hanya dapat diakses oleh pemilik outlet.”
“Seluruh upaya inovasi teknologi Gojek dan edukasi kompetensi keamanan digital yang konsisten bagi mitra usaha ini diharapkan dapat mendukung mitra dalam melindungi keamanan data pribadi dan data usaha. Semua ini dilakukan agar para mitra usaha dapat menjalankan bisnis dengan aman, dan mampu terus bertumbuh,” tutup Novi.