Jakarta, CNN Indonesia — Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebut bank yang memberikan tingkat bunga kredit tinggi kepada pengusaha skala kecil, namun memasang bunga kredit rendah bagi pengusaha besar merupakan bentuk pengkhianatan kepada keadilan bangsa.

Sebab, menurut orang nomor dua di Indonesia itu, bank seharusnya memberi bantuan kepada pengusaha kecil dengan bunga kredit rendah. Hal ini karena para pengusaha kecil paling membutuhkan akses permodalan itu.

Namun, yang terjadi saat ini justru sebaliknya. Perbankan kerap mengistimewakan pengusaha skala besar dengan memberikan bunga kredit yang lebih rendah ketimbang ke pengusaha kecil.

“Bunga kredit untuk pengusaha besar lebih kecil, justru seharusnya pengusaha besar memberi subsidi ke yang kecil. Itu suatu pengkhianatan kepada keadilan bangsa,” ucap JK di Pertemuan Tahunan OJK, Jumat (11/1).

Ia menduga bank melakukan hal itu karena profil risiko pengusaha skala besar dianggap lebih rendah ketimbang pengusaha kecil. Padahal, sekitar 20 tahun yang lalu, pengusaha skala besar yang justru membuat ekonomi Tanah Air porak-poranda.

Hal itu terjadi karena krisis ekonomi membuat banyak pengusaha kelas kakap tidak bisa mengembalikan kreditnya kepada bank. Walhasil, industri bank kolaps dan negara yang harus menanggungnya.

“Siapa yang berbuat, seharusnya dialah yang bertanggung jawab. Makanya perlu dibuat sistem yang lebih hati-hati dan lebih adil agar bersama-sama menguntungkan semua pihak,” terangnya.

Di sisi lain, JK juga meminta perbankan nasional menurunkan tingkat bunga kredit yang ditawarkan ke masyarakat. Sebab, menurutnya, bunga kredit bank masih terlalu mahal karena rata-rata sebesar dua digit.

Menurutnya, tingkat bunga kredit bank nasional yang terlalu tinggi membuat daya saing pinjaman di Tanah Air kalah dari negara-negara tetangga.

“Bagaimana caranya agar bunga pinjaman setara dengan negara-negara di sekitar ASEAN (Asia Tenggara), setidaknya harus mencapai single digit. Ini upaya yang harus dilakukan terus menerus,” ungkapnya.

Tak hanya bunga kredit, JK juga meminta bank bisa menjaga tingkat bunga simpanan atau deposito. Menurutnya, bunga deposito harus mampu menyeimbangi tingkat imbal hasil (return) atas transaksi saham di pasar modal.

“Ini suatu dilema karena di saat bersamaan, kalau bunga terlalu tinggi, nanti pasar modal tidak terlalu menarik. Kedua hal ini harus dijaga,” jelasnya.

Selain itu, bunga deposito juga harus bisa mengimbangi imbal hasil (yield) dari surat utang atau obligasi. Tujuannya, agar penghimpunan dana dari surat utang juga tetap menarik dan membuat berbagai instrumen penghimpunan dana saling bertumbuh. (uli/agi)

sumber: cnnindonesia.com

No comments