Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membeberkan soal produksi susu ikan yang akan menjadi alternatif pengganti susu sapi pada program Makan Bergizi Gratis. Program ini merupakan salah satu prioritas Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Budi Sulistiyo mengungkapkan susu ikan sudah diproduksi di Indonesia sejak 2017. Salah satu inovasi yang dihasilkan yakni ekstrak protein ikan yang akan menghasilkan susu ikan.
“[Dari] salah satu inovasi pada 2019—2021 itu lah muncul susu ikan ini. Ini adalah minuman berprotein tinggi dari ekstrak protein ikan,” kata Budi di Kompleks Parlemen, Kamis (12/9/2024).
Lantas seperti apa kisi-kisi ‘susu ikan’ tersebut? Berikut penjelasan Budi:
Budi memerinci protein ekstrak itu berasal dari ikan segar murah seperti seperti petek, selar, layur, tamban, dan belok.
Kemudian, ekstrak tersebut naik kelas agar dapat memberikan nilai tambah dibuat Hidrolisat Protein Ikan (HPI). HPI merupakan ekstrak protein ikan berbentuk bubuk putih. Adapun, susu ikan merupakan HPI yang telah diseduh dengan air hangat.
Selain itu, ekstrak tersebut berasal dari sejumlah ikan dengan nilai ekonomis rendah, sehingga langkah ini dapat membantu para nelayan untuk mereka jual kembali. Setelah melalui tahap HPI, maka akan menghasilkan produk susu ikan.
“Kalau dalam industri disebut susu analog. Susu analog adalah susu yang berbahan dasar bukan dari hewan berkaki empat. Nah ini susu ikan adalah penyemangat minuman berprotein yang berasal dari ekstrak protein ikan,” tutur Budi.
Kandungan
Budi menyebut, susu ikan memiliki banyak kandungan, utamanya adalah omega 3, DHA, dan EPA yang merupakan faktor pembentuk pengembangan otak. Kandungan ini, kata Budi, tidak ada di dalam susu formula sapi. Sementara itu, jika berasal dari ekstrak protein ikan, akan ada kalsium hingga vitamin C.
“Nah ini bagian kesempatan kita. Selain memanfaatkan sumber daya kita sendiri dari ikan, para nelayan. Di ekstrak jadi protein ikan, kemudian diturunkan lagi jadi protein ikan,” imbuh dia.
Tidak hanya itu, susu ikan bebas laktosa dan alergen sehingga aman dikonsumsi anak-anak. Akibat keunggulan tersebut, susu ikan diklaim dapat diserap tubuh lebih banyak dan lebih cepat dari jenis susu lainnya.
Efek samping
Menurut Budi, tidak ada efek samping saat mengonsumsi susu ikan karena sampel susu ikan telah dikenalkan dan dicoba anak-anak saat Hari Keluarga Nasional (Harganas) dan Kegiatan Gemar Ikan.
“Kalau dari prosesnya enggak ada. Kami coba ke anak-anak enggak ada [efek sampingnya]. Jadi waktu itu dikenalkan, kita menggunakan anak-anak. Kemudian pada waktu Harganas dan kegiatan-kegiatan gemar ikan itu kami kenalkan,” ucap Budi.
Produksi
KPP, lanjut Budi, juga tengah meningkatkan produksi susu ikan di dalam negeri. Budi mencatat, hingga saat ini, baru ada satu pabrik susu ikan di Indramayu, Jawa Barat dengan kapasitas 30 ton/bulan. Sebagai percontohan, pemerintah tengah membangun pabrik susu ikan di Pekalongan, Jawa Tengah.
“KKP sedang membangun pabrik percontohan agar bisa melihat minat sektor manufaktur di dalam negeri. Kami melihat investor yang berminat di industri susu ikan ada di Pantai Utara Pulau Jawa dan pantai-pantai di Papua,” kata Budi.
Budi mencatat, kapasitas pabrik yang dibangun di Pekalongan mencapai 50 ton/bulan. Pabrik tersebut dijadwalkan akan rampung pada November. Dengan demikian, kapasitas produksi susu ikan di kawasan Pantura hingga akhir tahun ini menjadi sekitar 80 ton/bulan.
Budi menargetkan kapasitas produksi susu ikan di dalam negeri dapat mencapai 100 ton/bulan. Pabrik yang dibangun nantinya akan memproduksi HPI.
“Pabrik-pabrik itu akhirnya dapat memanfaatkan seluruh hasil tangkapan nelayan. Pengembangan pabrik dilakukan dengan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengan [UMKM] dengan standar yang sama,” ujarnya.
Budi mengaku bahan baku susu ikan tidak akan berasal dari ikan bernilai tinggi agar harga susu ikan bisa dijaga. Untuk diketahui, kini susu ikan dilego Rp5.000/gelas atau lebih rendah Rp1.400/gelas dari harga susu sapi segar.
TAGAR: #SuksesExpor #UMKM #umkmkopitu #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #YoyokPitoyo #KOPITU #G20 #Viral
Facebook : https://www.facebook.com/kopitupusat
Grup Facebook : https://www.facebook.com/groups/656213288473045/
Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil
Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/
Tik-Tok : https://www.tiktok.com/@kopitujaya2022
Sumber : https://www.bloombergtechnoz.com/