Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IA-CEPA telah diberlakukan pada 5 Juli 2020. Kerjasama ini meliputi Trading dan Exchange dengan subjek Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia. Pada sektor Sumber Daya Manusia, IA-CEPA menghasilkan produk berupa peningkatan kuota Visa ketenagakerjaan ke Australia. Kuota tersebut terbagi menjadi beberapa kategori diantaranya Training Visa Subclass 407, Skill Development Exchange Visa Subclass 403 dan Work and Holiday Visa Subclass 462.
Kuota Visa tersebut mengalami peningkatan dari jumlah awal yang hanya 1000, menjadi 4100 di tahun pertama pemberlakuan IA-CEPA dan meningkat hingga 5000 pada tahun ke 6 dan seterusnya.
Yoyok Pitoyo menuturkan bahwa skema IA-CEPA ini dapat membawa pengaruh yang signifikan. “Makanya, kita turut mensupport dan lebih pentingnya memanfaatkan kesempatan ini. Begitu pandemi mereda, saya yakin akan ada persaingan yang tinggi dalam memanfaatkan implementasi IA-CEPA” tutur Yoyok Pitoyo.
“Peluangnya sangat besar, dan saya rasa hal ini merupakan informasi yang seharusnya kita sebarkan dan kita bantu dalam implementasinya. Bukan hanya soal mengatasi pengangguran, tapi juga dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas pekerja dari Indonesia”, tutur Yoyok Pitoyo selaku Ketua Umum KOPITU dalam acara Workshop KOPITU Work and Holiday Visa dengan tema “Kiat Sukses Bekerja ke Austalia” pada 5 Agustus 2020 pukul 13.00-16.00 WIB.
Workshop KOPITU ini merupakan sebuah langkah stimulus bagi para pelaku ekonomi baik pekerja maupun pelaku UKM untuk dapat memanfaatkan peluang ini. Acara KOPITU yang dihadiri sekitar 100 peserta dari seluruh indonesia dan dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Australia Kris Legowo, Konselir Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia Todd Dias, perwakilan New Era Institute Australia Khaled Hammad, dan perwakilan IALF Ni Putu Dian Cahyani. Dalam sambutanya, Kris Legowo dan Todd Dias menyampaikan bahwa sistem IA-CEPA ini menguntungkan bagi kedua pihak dalam implementasinya. Oleh karena itu, Todd Dias dan Kris Legowo pun menyarankan agar kesempatan ini segera dimanfaatkan.
“Kita harus bersiap mulai dari sekarang, untuk itu kita adakan workshop ini, dan tidak menutup kemungkinan akan ada follow up yang lebih spesifik dan teknis, tidak hanya mengenai ketenagakerjaan tapi juga sektor lain yang memjngkinkan”, pungkasnya.