Melihat mulai terkendalinya persebaran COVID-19 dan dengan telah berjalanya vaksinasi hampir secara menyeluruh, Pemda Bali merencanakan akan kembali membuka pariwisata Bali. Peluang dibebaskan turis ini menjadi salah satu harapan bahwa akan kembali terjadi aktivitas ekonomi pariwisata di Bali yang selama ini menjadi sektor utama.
“Terlebih dengan adanya event G20 mendatang, tentu akan banyak peluang-peluang munculnya aktivitas tourism di Bali. Selama ini pariwisata yang menjadi andalan kita. Jadi dengan ini kita harap ekonomi kita akan kembali membaik”, ungkap Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun pada pertemuan dengan Ketua Umum KOPITU Yoyok Pitoyo pada Selasa (8/3).
“Momentum G20 ini memang sangat perlu kita sambut, apalagi dengan citra Bali yang dikenal sebagai salah satu destinasi yang paling banyak dituju oleh turis baik domestik maupun mancanegara, akan membangkitkan daya tarik tersendiri untuk mengundang turis berkunjung. Apalagi dengan adanya COVID-19 ini, orang banyak yang telah jenuh dan lama tidak menikmati pariwisata sebagaimana sebelumnya”, tambahnya.
G20 yang diadakan di Indonesia tahun ini akan membawa beberapa perubahan besar di Indonesia sebagai tuan rumah. Menurut Yoyok, momentum G20 ini juga merupakan salah satu media bagi pariwisata Indonesia untuk kembali mempromosikan dan menduniakan identitas wisatanya.
“G20 ini mewakili sebagian besar penduduk dunia dan perekonomian global termasuk perdagangan. Oleh karena itu Side Event yang kami inisiasi merupakan aspek yang akan secara langsung akan sangat dapat dirasakan oleh masyarakat. Dengan balutan tajuk SMEs20, kami secara eksklusif mengangkat isu UKM dan mencarikan solusi yang dapat diterapkan secara nyata”, ungkap Yoyok.
“Kita akan sama-sama berupaya agar kita semua bisa mengambil manfaat dari momentum ini. Oleh karena itu kita semua berharap kolaborasi antara KOPITU dan Pemda ini bisa dapat segera berjalan secara efektif”, tutur Bagus Pemayun.
“Kami siap dan kita sudah rencanakan side event ini. Tinggal bagaimana nanti bentuk kolaborasi yang akan kita buat, dapat direncanakan dan dilaksanakan secara paralel”, ungkap Yoyok.