UPDATE KOPITU – Holding BRI, Pegadaian, dan PNM untuk Layani ‘Wong Cilik’

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proses pembentukan holding ultra mikro akan dimulai dengan mengurus status kepemilikan dan permodalan kelompok itu terlebih dahulu. Holding dari lembaga keuangan BUMN ini akan terdiri dari PT BRI (Persero) Tbk, PT PNM (Persero) dan PT Pegadaian (Persero).

Ani, sapaan akrab bendahara negara, mengatakan awalnya BRI akan menghimpun dana lewat skema penerbitan saham baru atau rights issue. Setelah itu, Pegadaian dan PNM akan membeli dengan saham seri B negara di kedua perusahaan tersebut.

“Setelah transaksi rights issue, BRI akan memiliki seluruh saham seri B negara milik Pegadaian dan PNM,” ungkap Ani, dikutip Selasa (16/2).

Namun, pemerintah tetap akan memiliki Pegadaian dan PNM karena masih ada saham seri A Dwiwarna di kedua perusahaan itu. Lalu, kepemilikan pemerintah di BRI masih akan tersisa 56,75 persen.

Setelah persoalan kepemilikan dan permodalan selesai, sinergi BRI dengan Pegadaian dan PNM bisa berjalan untuk mengejar tugas dari pemerintah.

Dalam hal ini, pemerintah menugaskan holding ultra mikro untuk menyalurkan pembiayaan ke 29 juta nasabah sampai 2024 mendatang dari posisi saat ini yang hanya 15 juta nasabah.

Nantinya, pemerintah akan membentuk komite eksekutif holding ultra mikro (UMi). Namun, belum ada penjelasan lebih lanjut mengenai kerja pegawai di holding ini dan kapan holding terbentuk.

Menteri BUMN Erick Thohir pada akhir Desember 2020 lalu mengatakan BRI, PNM, dan Pegadaian perlu dikawinkan lewat holding ultra mikro. Pasalnya, ketiganya bisa saling menutupi kekurangan satu sama lain.

Sebagai contoh, PNM merupakan perusahaan yang sudah lama bergerak di sektor pembiayaan ultra mikro. Namun, hitung-hitungan bisnisnya kerap merugikan karena biaya dana yang diperoleh PNM relatif mahal.

Di sini, BRI bisa membantu PNM. Pasalnya, BRI memiliki kemudahan dalam mencari sumber dana murah.

“PNM bisnis modelnya bagus sekali. Tapi, pendanaan mahal. PNM pinjam Medium Term Notes/MTN (surat utang jangka pendek) itu bisa 9 persen, sedangkan BRI cuma 3 persen,” kata Erick.

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #umkm #pnm #BRI #holdingbumn

sumber refrensi : https://www.cnnindonesia.com/

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Cara Cek Bantuan Dana UMKM Rp 2,4 Juta, Akses Eform.bri.co.id/bpum, Berikut Syarat Mencairkannya

komite-umkm.org – Bantuan dana UMKM disalurkan khusus untuk mengatasi permasalahan para pengusaha mikro di tengah pandemi Covid-19.

Masyarakat yang sudah terdaftar dan sesuai syarat sebagai penerima, akan menerima dana BPUM sebesar Rp 2,4 juta dari pemerintah.

Dana bantuan UMKM disalurkan melalui nomor rekening yang bersangkutan secara bertahap.

Program BPUM ini sudah berjalan sejak 2020 dan berlanjut hingga 2021.

Kementerian Koperasi dan UKM beberapa waktu lalu sempat mengusulkan kepada Kementerian Keuangan agar BLT UMKM Rp 2,4 juta itu bisa dilanjutkan pada 2021.

“(Kemenkop) sedang mengusulkan (BLT UMKM) untuk dilanjutkan (pada 2021),” kata Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop UKM, Hanung Harimba Rachman, saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/12/2020).

Hanung berharap, permohonan ke Kementerian Keuangan itu sudah tuntas di awal semester 2021.

Sama dengan BLT UMKM tahun 2020, Kemenkop UMKM mengusulkan jumlah kuota penerima sebantak 12 juta UMKM.

“Kalau kita mengajukan sama dengan tahun ini, karena perkiraan (informasi dari salah satu penelitian) yang belum bankable itu 22 juta (pelaku UMKM),” ujar Hanung.

“Tentunya sekarang lebih banyak lagi, dengan adanya Covid-19. Jadi kita usulkan 12 juta lagi, jadi totalnya 24 juta,” tambah dia.

Untuk BLT UMKM yang disalurkan tahun 2020, calon penerima bantuan dapat mengecek apakah pihaknya mendapatkan bantuan atau tidak melalui salah satu bank penyalur, yaitu BRI.

BRI selaku bank penyalur BPUM akan mengirimkan SMS notifikasi kepada penerima bantuan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan informasi.

Calon penerima dapat dengan mudah mengecek status BPUM melalui website resmi https://eform.bri.co.id/bpum.

Para calon penerima mengakses laman bri.co.id, dengan memasukkan nomor KTP beserta kode verifikasinya.

Untuk BLT UMKM yang disalurkan tahun 2020, calon penerima bantuan dapat mengecek apakah pihaknya mendapatkan bantuan atau tidak melalui salah satu bank penyalur, yaitu BRI.

BRI selaku bank penyalur BPUM akan mengirimkan SMS notifikasi kepada penerima bantuan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan informasi.

Calon penerima dapat dengan mudah mengecek status BPUM melalui website resmi https://eform.bri.co.id/bpum.

Para calon penerima mengakses laman bri.co.id, dengan memasukkan nomor KTP beserta kode verifikasinya.

Nantinya saat proses pencairan, para calon penerima harus menyiapkan syarat-syarat sebagai berikut:

  • Buku tabungan
  • Kartu ATM dan identitas diri
  • Penerima BPUM juga harus melengkapi dokumen terdiri dari: Surat Pernyataan, Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) dan atau Kuasa Penerima dana BPUM.

Banpres Produktif Usaha Mikro bukan merupakan pinjaman maupun kredit, tetapi merupakan hibah.

Saat proses pencairan bantuan, penerima juga tidak dikenakan biaya apa pun.

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #koperasi ukm #RP 2,4 Juta #BRI

Sumber Refrensi : https://m.tribunnews.com/

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

Syarat Dapat KUR di BRI, Bank Mandiri, dan BNI. Mari Simak!

komite-umkm.org – Pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) pada tahun ini dibidik senilai Rp190 triliun.

Hingga 23 November 2020, realisasi penyaluran pembiayaan senilai Rp159,92 triliun atau telah menjangkau sekitar 5 juta debitur.

Dengan kata lain, pembiayaan KUR telah mencapai 84 persen dari target penyaluran yang telah ditetapkan. Dengan begitu, saat ini masih ada kuota KUR sebanyak Rp30,08 triliun.

Bagi pelaku usaha yang ingin mengajukan KUR, Bisnis merangkum persyaratan KUR di tiga Bank BUMN, yaitu BRI, Bank Mandiri, dan BNI.

Dikutip dari laman resmi BRI, Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI terdiri dari 3 jenis yaitu KUR Mikro, Retail KUR, dan KUR TKI.

  1. KUR Mikro Bank BRI berupa kredit modal kerja dan atau investasi dengan plafond sampai dengan Rp25 juta per debitur.
    Persyaratan calon debitur:

Individu atau perorangan yang melakukan usaha produktif dan layak
Telah melakukan usaha secara aktif minimal 6 bulan.
Tidak sedang menerima kredit dari perbankan kecuali kredit konsumtif seperti KPR, KKB, dan Kartu Kredit.
Persyaratan administrasi, identitas berupa KTP, Kartu Keluarga, dan surat ijin usaha.

  1. KUR Kecil Bank BRI adalah kredit modal kerja dan atau investasi kepada debitur yang memiliki usaha produktif dan layak dengan plafond lebih dari Rp25 juta sampai dengan Rp500 juta per debitur.
    Persyaratan calon debitur:

Mempunyai usaha produktif dan layak.
Tidak sedang menerima kredit dari perbankan kecuali kredit konsumtif seperti KPR, KKB, dan Kartu Kredit.
Telah melakukan usaha secara aktif minimal 6 bulan.
Memiliki surat ijin usaha mikro dan kecil (IUMK) atau surat ijin usaha lainnya yang dapat dipersamakan

  1. KUR TKI Bank BRI diberikan untuk membiayai keberangkatan calon TKI ke negara penempatan dengan plafond sampai dengan Rp25 juta. Persyaratan calon debitur:

Individu atau perorangan calon TKI yang akan berangkat bekerja ke negara penempatan.
Persyaratan administrasi berupa identitas berupa KTP dan Kartu Keluarga, perjanjian kerja dengan pengguna jasa, perjanjian penempatan, serta passpor, visa, dan persyaratan lainnya sesuai ketentuan.
Bank Mandiri

KUR Bank Mandiri memiliki suku bunga 6 persen efektif per tahun. KUR di Bank Mandiri terdiri dari empat jenis.

  1. KUR Mikro
    Jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun untuk kredit/ pembiayaan modal kerja. Atau paling lama 5 (lima) tahun untuk kredit/ pembiayaan investasi. Limit kredit KUR Mikro maksimal Rp 25 juta.
  2. KUR Kecil
    Jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun untuk kredit/pembiayaan modal kerja. Atau paling lama 5 (lima) tahun untuk kredit/pembiayaan investasi. Limit kredit KUR Kecil di atas Rp25 juta sampai dengan Rp500 juta.
  3. KUR TKI
    Jangka waktu KUR penempatan tenaga kerja Indonesia paling lama sama dengan masa kontrak kerja dan tidak melebihi jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun. Limit kredit KUR TKI maksimal Rp25 juta.
  4. KUR Khusus
    Jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun untuk kredit/ pembiayaan modal kerja. Atau paling lama 5 (lima) tahun untuk kredit/ pembiayaan investasi. Limit kredit KUR Khusus di atas Rp25 juta sampai dengan Rp500 juta.

Syarat pengajuan KUR Mikro dan KUR Ritel:

Calon debitur/debitur tidak memiliki kredit atau
Calon penerima KUR Mikro dan Kecil dapat sedang menerima kredit/pembiayaan yaitu KUR pada penyalur yang sama, kredit kepemilikan rumah, kredit/leasing kendaraan bermotor, kartu kredit, dan resi gudang dengan kolektibilitas lancar.
Dalam hal Calon Debitur/ Debitur masih memiliki baki debet Kredit Produktif dan/ atau Kredit Program di luar KUR tetapi yang bersangkutan telah melunasinya, maka diperlukan Surat Keterangan Lunas/ Roya dengan lampiran cetakan rekening Koran dari Bank sebelumnya.
Tidak masuk Daftar Hitam Nasional Penarik Cek dan/ atau Bilyet Giro Kosong.
Usia Calon Debitur minimal 21 tahun atau sudah menikah (dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Akte Kelahiran/ Surat Kenal Lahir atau Kartu Keluarga (KK) atau Surat Nikah dari Instansi yang berwenang) dan saat kredit lunas usia maksimal 60 tahun.
Mempunyai usaha produktif dan layak yang telah berjalan 6 (enam) bulan.

  1. KUR Penempatan TKI:

Berusia minimal 21 tahun dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau akte kelahiran/ Surat Kenal Lahir dari instansi yang berwenang.
Calon TKI dimungkinkan berusia minimal 18 tahun, namun harus menyerahkan Surat ijin dari suami/ istri/ orang tua/ wali untuk bekerja di luar negeri.
Berdasarkan IDI – Bank Indonesia, calon debitur/ debitur tidak memiliki kredit atau mempunyai kredit dengan kolektibilitas seluruhnya Lancar dan tidak masuk Daftar Hitam Nasional Penarik Cek dan/atau Bilyet Giro Kosong.
Memiliki perjanjian kerja/ kontrak kerja minimal 2 (dua) tahun dengan pengguna bagi TKI yang ditempatkan oleh PPTKIS, Pemerintah, atau TKI yang bekerja secara perseorangan.
Bank Negara Indonesia (BNI)

Dikutip dari laman resmi BNI, Kredit Usaha Rakyat BNI memberikan kemudahan proses pinjaman cepat dengan nominal di atas Rp10 juta hingga Rp50 juta yang dapat digunakan untuk modal kerja usaha maupun investasi. Pinjaman ini bisa dicicil hingga 60 bulan dengan suku bunga rendah 6 persen efektif per tahun dan tidak diwajinkan jaminan tambahan.

Berikut syarat umum pemohon perorangan KUR Mikro BNI

  1. Kriteria pemohon:
    Individu/perseorangan atau badan usaha dalam hal ini Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), anggota keluarga dari karyawan/karyawati yang berpenghasilan tetap atau bekerja sebagai Tenaga kerja Indonesia (TKI), TKI yang purna dari bekerja di luar negeri, dan pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), yang melakukan usaha produktif dan layak namun belum memiliki agunan tambahan atau agunan tambahan belum cukup.
  2. Perizinan usaha:
    Individu/perseorangan atau Badan usaha perorangan: minimal Surat Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) yang diterbitkan Pemerintah Daerah dan/atau surat keterangan usaha dari Kelurahan setempat atau surat izin lainnya.
    Badan usaha diluar butir a di atas mengacu ketentuan BNI.
  3. Kualitas Kredit Bank (jika ada) adalah lancar.
  4. Pengalaman usaha minimal 6 (enam) bulan.
  5. Usia pemohon (khusus untuk pemohon individu / perserorangan) minimal 21 tahun atau belum berusia 21 tahun tetapi sudah menikah.
  6. Tidak sedang menerima kredit produktif dari Perbankan dan/atau tidak sedang menerima kredit program dari Pemerintah (kecuali KUR).
  7. NPWP : Tidak disyaratkan.
  8. Jaminan: Tidak diwajibkan jaminan tambahan.

Sumber Refrensi : https://finansial.bisnis.com/

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #bni #bri #mandiri #kredit usaha rakyat #kur #bank bumn

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Bisnis Cabai, Petani di Perbatasan Bisa Beli Rumah & Mobil

komite-umkm.org – Satu dasawarsa lalu, Ahmad Sahid memberanikan diri merantau dari Blora, Jawa Tengah menuju ke Nanga Badau, Kapuas Hulu. Kala itu, Sahid yang merupakan lulusan SMK bekerja di perkebunan kelapa sawit sebagai tim pengukuran dan pemetaan lahan kelapa sawit.
Menghabiskan tujuh tahun bekerja untuk perusahaan sawit, Sahid terpikir untuk memulai usaha sendiri. Pria kelahiran tahun 1989 itu melihat ada peluang bisnis di bidang perkebunan, khususnya cabai.

Tahun 2017, ia memantapkan diri untuk beralih profesi ke bidang perkebunan. Memanfaatkan lahan milik seorang kolega di Badau, Sahid memulai budi daya cabai tanpa bagi hasil. Seluruh keuntungan menjadi milik Sahid.

Untuk menggarap lahan, Sahid dibantu beberapa orang teman. Ia juga mendapatkan pinjaman satu unit traktor roda empat dari Kodim setempat.

“Olah tanah kami pakai traktor roda empat punya Kodim. Jadi gak ada cangkul-cangkul. Alat jonder (traktor) itu biasanya buat lahan sawit,” cerita Sahid kepada detikcom beberapa waktu lalu.

Ternyata, ia memiliki peruntungan yang cukup baik di bidang perkebunan. Beberapa bulan berjalan ia mulai mendapatkan hasil dari panen cabai.

Sesuai prediksinya di awal, komoditas cabai memiliki harga cukup baik di daerah Badau dan sekitarnya. Dikatakan Sahid, selama hampir empat tahun menjadi petani cabai, ia nyaris tidak pernah mengalami penurunan harga beli. Cabai dari kebun garapan Sahid terjual habis ke pasar-pasar di daerah Badau hingga Putussibau.

“Di daerah hulu sini (Badau), harga sayur-sayuran termasuk cukup mahal. Kalau cabai itu paling tidak sekilo dihargai Rp 50 ribu, tidak pernah turun jauh,” ungkap Sahid.

Saat ini, Sahid memiliki empat lahan garapan. Selain cabai, ia juga menanam komoditas lain, seperti sawi, terong, tomat. Namun, ia mengatakan bisnis utamanya tetap di budidaya cabai, karena keuntungan yang dihasilkan sangat menjanjikan.

Dari budidaya cabai, Sahid tidak hanya mampu membiayai hidupnya di kampung orang. Kini, ia sudah bisa membangun rumah dan membeli mobil Daihatsu Luxio. Mobil tersebut diandalkan untuk mobilisasi usaha cabai.

“Dari cabai itu bisa ketemu (dapat omzet) per bulannya itu sekitar Rp 50 juta. Sangat nampak sekali hasilnya kalau dari cabai. Saya sampai bisa bangun rumah ya dari cabai ini,” kata Sahid dengan bangga.

Untuk mengembangkan bisnis kebunnya, Sahid memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro dari Bank BRI. Sejauh ini, ia sudah dua kali mengambil KUR Mikro BRI untuk memperluas lahan dan membeli bibit.

Memanfaatkan dana dari KUR, Sahid bisa membuka satu lahan kebun cabai baru seluas satu hektare. Uang tersebut juga dialokasikan untuk membeli pupuk.

“(Pinjaman) Yang 50 (juta rupiah) kemarin saya gunakan untuk buka lahan sekitar 1 hektare. Dari uang itu juga saya beli pupuk 1 truk dan alhamdulillah tanaman jadi semua,” ulas Sahid.

Fasilitas KUR BRI, sebut Sahid, sangat membantu orang-orang sepertinya yang butuh modal untuk mengembangkan usaha. Namun, ia menekankan dana dari KUR itu harus digunakan dengan bijak agar tak jadi sia-sia.

“KUR BRI ini sangat membantu apalagi pas di saat nggak ada modal untuk berkebun. Ini sangat membantu,” kata Sahid.

Di ulang tahun yang ke-125 pada tahun ini, BRI hadir di perbatasan dengan tema BRILian memudahkan masyarakat melakukan transaksi perbankan, termasuk bagi masyarakat Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu. BRI juga menghadirkan KUR hingga menyalurkan BPUM untuk membantu UMKM sekitar.

detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas mengenai perkembangan infrastruktur, ekonomi, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan khususnya di masa pandemi.

Sumber Refrensi : https://finance.detik.com/

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #petani #petani cabai #tapalbatasbri #tapalbatasbadau

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Asyiik Cair Sudah ! Banpres UMKM Rp2,4 JT Tahap 2 Cair, Berikut cara Tahu Anda Lolos

komite-umkm.org – Pengumuman untuk rekan-rekan semua, Proeses pendaftaran bantuan sosial yang dikelola Kementrian Koperasi dan UKM (Kemenkop UMKM) dalam program Banpres UMKM atau dikenal BPUM (Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro) telah ditutup pada Akhir November 2020

Sehingga, untuk instansi atau lembaga yang ditunjuk sebagai pengusul pelaku usaha mikro untuk menjadi pendaftar ke Kemenkop UKM terus dilakukan, untuk mempercepat proses verifikasi Kemenkop UKM guna menentukan pelaku usaha mikro mana saja yang dinyatakan sebagai penerima Banpres UMKM.

Untuk tahap kedua, sudah mulai disalurkan pada akhir November 2020, mengingat rentang waktu pendaftaran dilakukan pada bulan Oktober hingga November 2020.

Untuk mengetahui Anda sebagai pelaku usaha yang dinyatakan lolos mendapatkan Banpres UMKM, Anda dapat melakukan hal berikut atau mendapatkan notifikasi (SMS) seperti ini:

  • Notifikasi (SMS) dari Bank Penyalur yang menyatakan lolos Banpres UMKM.

Bank penyalur yang bekerjasama dengan Kemenkop UKM adalah Himbara(Himpunana Bank Milik Negara) seperti BRI, BNI, BTN, serta Bank Mandiri.

Contoh notifikasi (SMS) pertama:

“Trx Rek.xxx110101232xxx: SPAN: 20200929:xxxx5130403590304xxxx Rp.2.400.000 27/11/2020 11:28:29”

Arti dari SMS tersebut adalah, Transaksi rekening dengan nomor tersebut, SPAN nomor tersebut, mendapatkan bantuan Rp2,4 Juta, dengan pesan yang dikirimkan pada tanggal 27 November 2020.

Contoh notifikasi (SMS) kedua :

“Nsb Yth. ………., pemilik rek 5876xxxxxxx8566, Anda terdaftar sebagai penerima Banpres Produktif (BPUM), hub BRI terdekat untuk verifikasi & pencairan”

Contoh notifikasi (SMS) ketiga:

“Nsb Yth. ……………., pemilik rek 5876xxxxxx8566, Anda terdaftar sebagai penerima Banpres Produktif(BPUM), untuk verifikasi dan pencairan silakan menghubungi kantor BRI terdekat dengan membawa eKTP”

Contoh notifikasi (SMS) keempat:

“Nsbh Yth. ………… pemilik rek xxxxxxxxxxxxx, anda terdaftar sebagai nasabah Pegadaian calon penerima BPUM, hub BRI terdekat utk verifikasi & pencairan”

Untuk contoh SMS keempat menunjukkan bahwa, pegadaian adalah lembaga BPUM yang menjadi pengusul nasabahnya untuk mendapatkan Banpres UMKM, dan bekerjasama dengan BRI sebagai bank penyalur.

  • melakukam cek bertahap di e-Form BRI
    Untuk melakukan pengecekan mandiri melalui e-Form BRI, kamu dapat mengunjungi laman https://eform.bri.co.id/bpum, lalu memasukkan nomor KTP kamu. Jangan lupa untuk mengisi kode verifikasi dan klik”Proses Ingquiry”

Jika Anda, dinyatakan sebagai penerima Banpres UMKM, Anda akan mendapatkan notifikasi sebagai berikut:

“Nomor eKTP terdaftar sebagai BPUM an …….. dengan nomor rekening …………. Untuk verifikasi dan pencairan hubungi kantor BRI terdekat membawa eKTP.”

Sedangkan, untuk Anda yang belum dinyatakan lolos Banpres UMKM, e-Form BRI akan memberikan notifikasi:
“Nomor eKTP tidak terdaftar sebagai penerima BPUM”

disarankan untuk melakukan pengecekan secara bertahap atau periodic, untuk memastikan bahwa Anda mendapatkan Banpres UMKM.

Namun, perlu diketahui bersama bahwa proses penyaluran atau pentransferan Banpres UMKM dilakukan secara bertahap, sehingga untuk pelaku usaha dimohon untuk bersabar.

Jika Anda mendapatkan notifikasi tersebut, maka Anda wajib dengan segera melakukan konfirmasi kebenaran pesan tersebut ke pihak Bank penyalur Banpres UMKM yang ditunjuk.

Pada Banpres UMKM, masing-masing pelaku usaha mikro yang dinyatakan lolos akan mendapatkan bantuan Rp2,4 Juta.

Jangka waktu yang diberikan untuk melakukan verifikasi dan pencairan Banpres UMKM yaitu 3 bulan, jika hingga 3 bulan tidak dilakukan pencairan, maka dana akan hangus, yang artinya akan dikembalikan ke kas negara.

Sumber Refrensi : https://www.belajardirumah.org/

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #umkm #BRI

Follow Sosial Media

Facebook : https://www.facebook.com/kopitu.jaya.5/

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Deadline Daftar BLT UMKM Besok, Segera Login eform.bri.co.id, Menkop UKM Usul Banpres Diperpanjang

komite-umkm.org – Uang tersebut nantinya akan disalurkan langsung oleh bank penyalur yang telah ditunjuk pemerintah yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), dan Bank Syariah Mandiri (BSM).

Untuk BRI, penerima BLT UMKM dapat dicek secara online pada link eform.bri.id/bpum.

Berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Menkopukm) Nomor 6 Tahun 2020 sebagaimana dirilis www.depkop.go.id, BPUM merupakan singkatan dari Bantuan Bagi Pelaku Usaha Mikro.

BPUM adalah bantuan pemerintah dalam bentuk uang yang diberikan kepada pelaku usaha mikro yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Penerima Banpres Produktif untuk Usaha Mikro juga akan diinformasikan melalui pesan singkat (SMS) oleh bank penyalur.

Setelah menerima pesan singkat (SMS) Penerima Banpres Produktif untuk Usaha Mikro harus melakukan verifikasi ke bank penyalur yang sudah ditentukan, agar dapat segera mencairkan dana.

Bagi Anda yang mendapatkan pemberitahuan dari bank BRI, berikut cara cek penerima BPUM di eform.bri.co.id/bpum.

Cara Cek Penerima Bantuan UMKM di Eform BRI

– Cara cek kepesertaan penerima Program Banpres (Bantuan Presiden) Produktif UKM, Login eform.bri.co.id/bpum

  • Gunakan nomor KTP dan masukkan kode verifikasi
  • Lalu, klik Proses Inquiry

Apabila Anda bukan penerima BPUM, maka akan muncul keterangan sebagai berikut:

“Nomor eKTP tidak terdaftar sebagai penerima BPUM.”

Cara Mencairkan Banpres di BRI

Setelah menerima pesan singkat (SMS) atau notifikasi, Penerima Banpres Produktif untuk Usaha Mikro harus melakukan verifikasi ke bank penyalur yang sudah ditentukan, agar dapat segera mencairkan dana.

Pihak bank penyalur, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjelaskan, bagi yang tercatat sebagai menerima BPUM maka dapat langsung datang ke kantor BRI terdekat.

“Apabila orang tersebut tercatat mendapatkan BPUM maka dapat segera langsung mendatangi kantor BRI terdekat dengan membawa identitas diri.”

“Sedangkan, untuk pencairan dana BPUM dapat dilakukan selama nasabah telah melengkapi dokumen Surat Pernyataan dan/kuasa Penerimaan dana BPUM serta Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM),” jelas Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto sebagaimana diwartakan Tribunnews.com sebelumnya.

Adapun dokumen yang dipersyaratkan untuk pencairan, berikut data yang perlu dibawa

  • Buku tabungan
  • Kartu ATM dan identitas diri
  • Penerima BPUM juga harus melengkapi dokumen terdiri dari: Surat Pernyataan, Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) dan atau Kuasa Penerima dana BPUM.

Dikutip dari indonesia.go.id, selain BRI, pemerintah juga menunjuk bank BNI dan Bank Syariah Mandiri sebagai bank penyalur Banpres Produktif.

Bagi usaha mikro dan kecil yang belum memiliki rekening ketiga bank tersebut akan dibuatkan di cabang bank tempat pencairan bantuan.

Tidak ada biaya administrasi dan pengembalian terhadap banpres produktif karena bantuan ini merupakan dana hibah, bukan pinjaman ataupun kredit.

Penerima tidak dipungut biaya sepeserpun dalam penyaluran banpres produktif untuk usaha mikro.

Cara dan syarat dapat BLT UMKM Rp 2,4 juta

Dikutip dari www.depkop.go.id, berikut cara dan syarat mendapatkan BLT UMKM Rp 2,4 juta:

Bantuan ini diberikan satu kali dalam bentuk uang sejumlah Rp 2,4 juta untuk pelaku Usaha Mikro yang memenuhi kriteria tertentu.

Untuk mendapakan bantuan tersebut, calon penerima BPUM diusulkan oleh pengusul Banpres Produktif usaha mikro.

Pengusul Banpres Produktif usaha mikro

  • Dinas yang membidang Koperasi dan UKM
  • Koperasi yang telah disahkan sebagai Badan Hukum
  • Kementerian/Lembaga
  • Perbankan dan perasahaan pembiayaan yang terdaftar di OJK

Bila ingin mendapatkan bantuan ini untuk segera mendaftar dengan cara mengajukan diri ke kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah kabupaten/kota di wilayah masing-masing.

Syarat Penerima

BLT UMKM Rp 2,4 Juta hanya diberikan kepada:

  • Warga Negara Indonesia
  • Mempunyai Nomor Induk Kependudukan (NIK)
  • Memiliki Usaha Mikro
  • Bukan ASN, TNI/POLRI, serta pegawai BUMN/BUMD
  • Bagi pelaku Usaha Mikro yang memiliki KTP dan domisili usaha yang berbeda, dapat melampirkan Surat Keterangan Usaha (SKU)

Calon penerima Banpres Produktif untuk Usaha Mikro dapat melengkapi data usulan kepada pengusul dengan memenuhi persyaratan

  • Nomor Induk Kependudukan (NIK)
  • Nama Lengkap
  • Alamat tempat tinggal sesuai KTP
  • Bidang Usaha
  • Nomor Telepon

Diperpanjang

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki sedang mengusulkan agar Bantuan Presiden (Banpres) Produktif dapat diperpanjang.

“Data di kita sudah melampaui dari 12 juta UMKM, mungkin yang tidak kebagian saat ini bisa diusulkan untuk menerima tahun depan dan sedang diusulkan ke Komite PEN biar diperpanjang,” ujar Teten, Rabu (25/11/2020) dikutip dari Kompas.com.

Nilai bantuan yang sudah disalurkan masih sebesar Rp 23,4 triliun atau 81,19 persen dari jumlah yang ditargetkan.

Sementara jumlah pelaku UMKM yang sudah mendapatkan bantuan baru 9,7 juta pelaku usaha mikro dan sisanya sedang diproses.

Teten menambahkan, program ini diperuntukkan hanya bagi pelaku UMKM yang masih unbankable.

Sementara bagi UMKM yang sudah menjangkau fasilitas perbankan, dapat mengakses program bantuan kredit perbankan maupun lembaga pembiayaan lainnya.

Sumber Refrensi : https://kaltim.tribunnews.com/

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #umkm #BRI

Follow Sosial Media

Facebook : https://www.facebook.com/kopitu.jaya.5/

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/


Komitmen Pemerintah untuk Mendorong KOPITU Memproteksi Eksistensi dan Daya Saing UMKM di Pasar Digital

komite_umkm.org – Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU) melalui event webinar bertemakan “Reformasi Struktural UMKM: Akses Masuk Pasar Digital & Pembiayaan Modal Adalah Momentum Kebangkitan UMKM Indonesia di Saat Pandemi Covid-19” pada hari Rabu, 18 November 2020, adalah sebuah inisiasi dan media penyaluran aspirasi para pelaku UKM yang kini sebagian besar terdampak COVID-19.

Webinar yang dilaksanakan oleh KOPITU tersebut dihadiri oleh Destry Anna Sari selaku perwakilan dari Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Teguh Rahadian selaku Senior Manager Bank BRI, Uun Ainurrofiq selaku Direktor of Government Affairs and Strategic Collaboration Grab Indonesia, Ashraf Farahnaz selaku Senior Vice President Micro Development and Agent Banking Bank Mandiri, Agus Pribadi selaku SME Channel Sales Lead Blibli.com, Yoyok Pitoyo selaku Ketua Umum KOPITU, Asikin Chalifah selaku Sekretaris Jenderal KOPITU, dan Iriana Ekasari selaku Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Dalam dan Luar Negeri KOPITU.

Event ini dirangkaikan dengan perayaan ulang tahun KOPITU yang kedua. Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) di berbagai negara juga turut berpartisipasi dalam event ini dan memberikan ucapan selamat, serta harapan terhadap KOPITU di masa yang akan datang. Adapun para pejabat RI yang turut memberikan sambutan dan ucapan selamat kepada KOPITU adalah Umar Hadi (Dubes RI untuk Korea Selatan), Y. Kristiarto S. Legowo (Dubes RI untuk Australia dan Vanuatu), Al Busyra Basnur (Dubes RI untuk Ethiopia), Husein Bagis (Dubes RI untuk Uni Emirat Arab). “Saya menyambut baik program-program KOPITU dalam membantu koperasi dan UMKM dalam mengakses modal usaha, sumber daya manusia, teknologi, akses pasar domestik dan global. KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) Abu Dhabi, KBRI Dubai siap bekerjasama & mendorong penetrasi UMKM Indonesia di pasar Uni Emirat Arab” ungkap Husein Bagis.

Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang juga turut memberikan sambutan acara webinar. Agus Gumiwang selain memberikan ucapan selamat ulang tahun untuk KOPITU, juga menghimbau UMKM untuk naik kelas, mandiri dan go ekspor sebagaimana yang selama ini diupayakan oleh KOPITU. “Pandemi Covid-19 adalah momentum untuk kebangkitan UMKM dengan memanfaatkan digitalisasi produksi sampai dengan digitalisasi pemasaran. Saya juga mengajak masyarakat untuk mendukung UMKM dengan membeli produk UMKM. Selain itu, kita dukung UMKM nasional dengan bangga akan produk buatan Indonesia” Ungkap Agus Gumiwang dalam sambutannya.

Yoyok Pitoyo selaku ketua umum KOPITU menyampaikan keluh kesah pelaku UMKM saat ini yang diantaranya produk UMKM yang kesulitan bersaing dengan produk perusahaan besar dikarenakan harga yang jauh lebih murah, dampak pandemi terhadap penurunan operasional dan finansial usaha, hingga meningkatnya angka pengangguran dikarenakan banyak PHK yang terjadi. “Program Cipta Lapangan Kerja akan mendukung dan melindungi pelaku UMKM terutama di pasal 91.

KOPITU sangat mendukung program pemerintah tersebut karena hanya dibutuhkan KTP untuk membuat sebuah usaha baru dan menjadi wirausaha. Tentu persyaratan sangat mudah dan prosedur yang tidak berbelit-belit ini akan membuat lebih banyak orang menjadi wirausaha yang akan menyerap banyak tenaga kerja lokal yang secara otomatis menurunkan angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi nasional” tutur Yoyok Pitoyo.

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #umkm #Mandiri #BRI #Grab #Blibli.com #ukm #yoyokpitoyo

Follow Sosial Media

Facebook : https://www.facebook.com/kopitu.jaya.5/

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Dapat SMS Bantuan BPUM BRI? Siapkan Berkas, Lakukan Cara Ini Agar BLT Banpres UMKM Rp 2,4 Juta Cair

komite-umkm.org – Pendaftar BLT Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) yang lolos seleksi Kemenkop UKM mendapatkan SMS notifikasi dari BRI.

Terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan dan berkas yang perlu disiapkan agar bantuan UMKM tersebut cair.

Pendaftar yang menerima SMS notifikasi bisa mendatangi Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk mengecek kebenaran informasi tersebut

Perlu diketahui, proses pencairan BPUM atau BLT Banpres UMKM ini gratis tanpa ada potongan biaya apapun.

Penerima bantuan juga sebaiknya mendatangi kantor BRI terdekat dan melengkapi dokumen-dokumen atau berkas yang dibutuhkan.

Adapun dokumen yang dipersyaratkan untuk pencairan adalah sebagai berikut:

  • Buku tabungan
  • Kartu ATM dan identitas diri
  • Surat Pernyataan, Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM), dan/kuasa penerimaan dana banpres
  • Notifikasi pemberitahuan penerima Banpres Produktif ( BPUM) sendiri tidak hanya terbatas pada mereka yang telah memiliki rekening BRI.

Penerima yang tidak memiliki rekening BRI tetapi memperoleh pesan pemberitahuan bisa datang ke kantior BRI dan membawa identitas diri atau KTP untuk dibuatkan rekening.

Sebagai informasi, bantuan hibah ini hanya diberikan kepada pelaku UMKM yang belum pernah mendapatkan atau menerima bantuan peminjaman atau sejenisnya dari pihak perbankan (unbankable).

Adapun syarat untuk mendaftar bantuan ini diantaranya:

  • Memiliki usaha berskala mikro
  • WNI
  • Bukan ASN, TNI/Polri, pegawai BUMN/BUMD
  • Tidak sedang memiliki pinjaman di Bank dan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Pendaftar yang lokasi usahanya berbeda dengan alamat di KTP masih bisa mendaftar dengan melampirkan Surat Keterangan Usaha (SKU).

sumber refrensi : https://beritadiy.pikiran-rakyat.com/

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #umkm #BRI #BLT #Banpres #BPUM

Follow Sosial Media

Facebook : https://www.facebook.com/kopitu.jaya.5/

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Dorong Ekonomi Mikro, BRI Berdayakan Pelaku UMKM dan Desa BRILian

komite-umkm.org – Selain fokus menyalurkan dana stimulus pemulihan ekonomi nasional, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk pada saat yang bersamaan juga melakukan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) secara komprehensif serta terukur.

Pemberdayaan pelaku usaha tersebut menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan potensi dan kapasitas pelaku UMKM di Indonesia. Hal ini mengingat segmen UMKM memiliki kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, perseroan saat ini fokus pada pemberdayaan UMKM yang konsepnya terintegrasi dengan seluruh kementerian dan lembaga. “Konsep pemberdayaan kami komprehensif dan terukur, serta dapat dimonitor dengan baik,” ujar Supari, Jumat (30/10/2020).

Program pemberdayaan UMKM yang dijalankan BRI, lanjutnya, memiliki tiga fase, yakni fase dasar, integrasi, dan interkoneksi.

Pada fase dasar, BRI melakukan mapping UMKM dengan sistem self-assessment naik kelas menggunakan indikator yang sudah difasilitasi oleh BRI.

Selanjutnya, fase integrasi. BRI mengintegrasikan sistem serta database dengan kementerian dan lembaga terkait sehingga dapat digunakan menjadi data center UMKM.

Terakhir, BRI melakukan integrasi antara sistem dan database yang dimiliki perseroan, kementerian, dan lembaga terkait. Selain itu, BRI juga melakukan integrasi koneksi dengan instansi eksternal yang terkait perizinan, sertifikasi halal, dan UMKM ekspor. “Konkretnya, kami mencoba menghitung kembali aktivitas ekonomi pada level grass root. Bagaimana kami bisa menghubungkan pedagang dengan pembeli. Pasalnya, banyak usaha tutup dan tidak ada aktivitas karena penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB),” ujar Supari.

Dalam pemberdayaan UMKM, BRI memberikan literasi dasar, bisnis, dan digital secara berjenjang sesuai dengan level entrepreneurship­-nya, yakni unfeasible-unbankable, feasible-unbankable, dan feasible-bankable.

Literasi dasar mencakup dua hal. Pertama, inklusi keuangan yang mencakup pengenalan produk dan jasa perbankan. Kedua, manajemen keuangan dasar yang melingkupi akuntansi sederhana. Kemudian, literasi bisnis berupa peningkatan kapasitas manajerial, legalitas atau kepatuhan, budaya inovasi, pemahaman industri dan pasar, kepemimpinan, pola pikir jangka panjang, serta skala usaha.

Terakhir, ada kelas literasi digital yang bertujuan membantu UMKM go modern, go digital, go online, dan go global. “Untuk pemberdayaan ini, BRI melibatkan 176 expertise dan 104 mentor tersertifikasi dari kementerian dan asosiasi. Mengenai progress pemberdayaan UMKM, BRI pun telah menyelenggarakan 1.043 pelatihan yang diikuti sebanyak lebih dari 24.000 peserta,” kata Supari.

Desa BRILian Selain membantu UMKM, BRI juga ingin mengembangkan desa-desa di Indonesia dengan program Desa BRILian. Saat ini, BRI telah menggandeng Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk menjalankan program tersebut.

“Kami akan bangun desa-desa yang suatu ketika mereka tidak butuh dana desa, yang kepala desanya visioner, dan bisa menghidupi desanya sendiri,” papar Supari.

BRI menilai, para pelaku UMKM di sektor pertanian dan peternakan di wilayah perdesaan menyimpan potensi yang bisa terus didorong agar dapat berkembang. Supari merasakan potensi tersebut saat ia melakukan kunjungan ke sebuah desa di Kediri, Jawa Timur.

Mata pencaharian mayoritas di desa yang ia kunjungi adalah peternak sapi. Banyak dari peternak sapi ini yang menghasilkan susu dan telah bekerja sama dengan perusahaan skala besar.

Dana KUR Di lain sisi, terkait dukungan pembiayaan, BRI telah menyalurkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada lebih dari 3,3 juta debitur dengan plafon sebesar Rp 90,10 triliun hingga September 2020.

Adapun penyaluran kredit atas penempatan dana pemerintah (PMK No 70) sebesar Rp 10 triliun. BRI juga telah berkomitmen mengeskalasi jumlah tersebut tiga kali lipat menjadi Rp 30,1 triliun per 7 Agustus 2020. Dana ini pun telah disalurkan kepada 695.000 debitur.

Perlu diketahui, segmen mikro menjadi penerima KUR terbesar dengan nilai Rp 21,64 triliun. Nominal tersebut diberikan kepada 679.000 debitur. Selain itu, segmen kecil menjadi penerima kedua terbesar dengan nilai kredit 4,54 triliun dan total penerima lebih dari 14.000 debitur.

Sementara untuk segmen ritel menengah nominalnya sebesar Rp 3,78 triliun dan telah diberikan kepada 1.941 debitur. Selain penempatan deposito, BRI juga menyalurkan subsidi bunga dari pemerintah atas Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Hingga 25 September 2020, BRI memberikan subsidi bunga sebesar Rp 2,64 triliun dengan outstanding senilai Rp 270 triliun kepada 6,5 juta pemilik rekening. Tidak hanya itu, BRI juga telah menyalurkan kredit khusus kepada segmen ultra mikro.

Per Minggu (4/10/2020), menurut Supari, BRI telah memberikan kredit sebanyak Rp 2,08 triliun kepada 240.000 pelaku usaha. Sementara itu, hingga 25 September 2020, BRI telah menyalurkan Rp 12,2 triliun bantuan produktif usaha mikro kepada 5,08 juta rekening. Supari menilai, UMKM merupakan penopang ekonomi negara karena sektor ini mampu menanggulangi kemiskinan, mengatasi permasalahan pemerataan, dan sumber devisa masa depan.

Dalam hal penyerapan tenaga kerja, ada 61 juta pengusaha mikro dan masing-masing unit usaha tersebut menyerap 1,7 tenaga kerja. “Mari bersama-sama membantu UMKM agar menjadi penopang perekonomian negara di masa depan,” ujarnya.

Sumber Refrensi : https://biz.kompas.com/

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #umkm #BRI #KUR #Kredit Usaha Rakyat #Kemendes PDTT #Desa BRILian

Follow Sosial Media

Facebook : https://www.facebook.com/kopitu.jaya.5/

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/