UPDATE KOPITU – JAUH PANGGANG DARI API (Gendu-Gendu Rasa Esuk)
komite-umkm.org – Sudah jarang terdengar akan tetapi tiba- tiba saja kemarin muncul sebuah ungkapan jauh panggang dari api dalam suatu diskusi di WhatsApp Group. Sebuah peribahasa yg muncul dari orang yg terbiasa berkegiatan di lapangan atau dari orang yg tentu telah memiliki demikian banyak pengalaman. Sesungguhnya peribahasa ini sama dengan peribahasa-peribahasa lain yg sering didengar seperti gajah dipelupuk mata tidak nampak semut diseberang lautan kelihatan, atau jer basuki mawa beya.
Ungkapan jauh panggang dari api memiliki beragam makna, salah satunya adalah memiliki pengertian tidak seperti yg diharapkan. Makna yg lain mungkin terkait dengan ungkapan yg direncanakan atau dijanjikan seringkali tidak sesuai dengan yg direalisasikan. Dalam referensi hukum juga dikenal istilah das sein dan das sollen.
Terdapat disparitas atau diskrepansi antara yg direncanakan dengan diealisasikan, yg bisa jadi karena dalam penyusunan sebuah rencana tidak dilakukan secara terukur dan tidak berbasiskan pada fakta atau data. Meskipun demikian untuk mengurangi disparitas atau diskrepansi yg tajam dalam pengorganisasian suatu kegiatan seringkali dilakukan kegiatan pemantuan dengan menggunakan instrumen yg telah ditetapkan yg mengacu pada perencanaan yg telah disusun. Selain itu juga dilakukan kegiatan evaluasi baik evaluasi awal, saat pelaksanaan (on going evalution) maupun evaluasi akhir dengan menggunakan indikator kinerja yg telah ditetapkan seperti indikator input, ouput, outcome, benefit dan impact.
Dalam perspektip lain, identifikasi disparitas atau diskrepansi dapat digunakan dalam program penguatan SDM melalui pendidikan dan pelatihan maupun permagangan yg diketahui dengan membandingkan antara kemampuan kerja yg dipersyaratan dengan kemampuan yg dimiliki seseorang sesuai tuntutan pekerjaan dan jabatan dalam suatu unit kerja atau organisasi.
Kegiatan ini dilakukan melalui tahapan kegiatan yg dikenal dengan TNS (Training Need Survey) dan TNA (Training Need Analysis). Oleh karena itu dalam dunia pendidikan dan pelatihan dikenal istilah pelatihan berbasiskan pada kompetensi kerja (Competency Based Training/CBT). Pendekatan kegiatan berlatih-melatih dalam program CBT ini biasanya menggunakan metoda berlatih-melatih orang dewasa (andragogy) seperti ELC (Experience Learning Cycle).
Yogyakarta, 13 November 2020
Asikin CHALIFAH
Sekjen DPP KOPITU
TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #umkm #asikinchalifah #kopitu #gendugendurasa
Follow Sosial Media
Facebook : https://www.facebook.com/kopitu.jaya.5/
Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil
Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/