UPDATE KOPITU Porang Jatim Tak Akan Diekspor

Porang tengah mencuri perhatian di Indonesia. Sebab, komoditas ini diyakini mempunyai manfaat sebagai bahan baku kosmetik, lem dan jelly.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Hadi Sulistyo mengatakan, pihaknya mendukung penuh petani yang tengah memperluas area tanam porang. Tak terkecuali dengan petani porang di Ponorogo.

“Ya itu Gubernur menerbitkan Pergub supaya tidak ada ekspor porang,” kata Hadi kepada detikcom saat ditemui di Desa Bedingin, Kecamatan Sambit, Selasa (6/4/2021).

Sebab, lanjut Hadi, Gubernur Jatim ingin pengolahan porang Jatim dilakukan di Jatim. Umbi porang mengandung glukomanan yang baik untuk kesehatan serta memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Saat ini, banyak permintaan dari Jepang, China, Vietnam dan Australia.

“Porang cukup potensi di Jatim, di beberapa kabupaten seperti Madiun, Malang, Jember sementara ini yang lagi intens di Madiun,” papar Hadi.

“Potensi porang di Ponorogo juga bagus. Usai launching di Madiun baru ke Ponorogo,” jelas Hadi.

Hadi menambahkan, saat ini dari pusat, Madiun mendapat bantuan untuk pengembangan komoditas porang. Termasuk bantuan untuk mempermudah Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Dari pusat yang dapat bantuan di Madiun. Nanti diperkirakan minggu depan ada launching gubernur untuk KUR di Madiun,” imbuh Hadi.

Disinggung soal mekanisme KUR, lanjut Hadi, pihaknya hanya bertugas sebagai fasilitator. Sementara yang menentukan berhasil atau tidaknya KUR dari bank yang bersangkutan.

“Petani yang mengajukan ke bank, nanti bank yang mengucurkan dana KUR, kita hanya fasilitator saja,” pungkas Hadi. 

sumber refrensi : https://news.detik.com/

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #porang #porangjatim #ekspor

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Cara Pemprov Jatim Pulihkan Ekonomi yang Terdampak Pandemi COVID-19

komite-umkm.org – Selama pandemi COVID-19, perekonomian menjadi salah satu sektor yang paling terdampak. Kini pemerintah pusat maupun daerah terus melakukan upaya pemulihan.


Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memaparkan, terdapat dua strategi yang digunakan untuk memulihkan perekonomian di Jatim. Yaitu potential losers dan winners.

Potensi losers terdapat tujuh bagian perekonomian di dalamnya. Seperti pariwisata, konstruksi, transportasi darat, laut & udara, pertambangan, keuangan, otomotif dan UMKM. Sedangkan potensi winners ada enam bagian. Yaitu jasa logistik, jasa telekomunikasi, elektronik, makanan dan minuman, kimia, farmasi dan alat kesehatan sampai produk tekstil. Kedua potensi ini juga terdapat sektor pertanian.

“Potensial losers di masing-masing daerah akan diidentifikasi bupati, wali kota dan bagaimana respons kecepatan dari seluruh publik, yang diputuskan kepada daerah dan OPD masing-masing,” kata Khofifah dalam zoom meeting, Senin (2/11/2020).

Pemprov Jatim telah membuat road map kebijakan pemulihan ekonomi di masa pandemi COVID-19. Yakni ekonomi dan kerawanan sosial (konflik horizontal distrust society, munculnya kelompok pemanfaatan keadaan). Pemerintah juga menjaga basis komunikasi masyarakat untuk memperkokoh pondasi perekonomian Jatim.

“Mengamankan daya beli masyarakat melalui social safety net (kolaborasi program pusat-daerah), dan memastikan kelancaran distribusi dan ketersediaan bahan pokok melalui lumbung pangan Jatim. Ada 6 bagian basis komunikasi masyarakat. Yaitu PKH plus dengan sasaran lansia di 10 kabupaten kantong kemiskinan, program suplemen (BPNT), pembinaan, pengawasan dan fasilitas pelaksanaan BLT, Lumbung Pangan Jatim menjangkau 38 kabupaten/kota dan bantuan pemerintah subsidi gaji/upah pekerja,” paparnya.

Ada pun pemulihan ekonomi berbasis UMKM dengan total anggaran Rp 454,26 miliar. Khofifah mengatakan, terdapat penguatan kelembagaan dan pengawasan, fasilitas pemasaran, penguatan akses pembiayaan penguatan produksi dan restrukturisasi usaha serta penguatan SDM KUKM.

“Ada Jatim Puspa penanganan COVID-19, pemberdayaan BUMDes dan usaha ekonomi masyarakat. Bantuan permodalan BUMDes, bantuan presiden produktif usaha mikro, pembinaan UMKM paripurna dan fasilitas standarisasi produk UMKM,” ujar Khofifah.

Dewan Pakar Pemprov Jatim serta Founder dan Chairman Markplus, INC, Hermawan Kertajawa mengaku bangga kepada satu-satunya gubernur perempuan di Pulau Jawa ini. Sebab, sudah memulihkan ekonomi dengan menggunakan logika dan humanity.

“Perekonomian Jatim kedua dari semuanya dan kita bangga Ibu sebagai pemimpin perempuan tidak hanya menggunakan logika, masih humanity apa lagi punya background Kemensos,” kata Hermawan.

Sementara Bupati Lumajang, Thoriqul Haq fokus pada penggerakan perekonomian sektor bawah. Terutama sektor UMKM yang bisa kembali tumbuh dan bergerak.

UMKM menjadi sektor yang didorong kembali bangkit, karena salah satu yang paling terdampak pandemi COVID-19. Salah satu langkah yang dilakukan adalah ekspansi produk menuju market atau pasar.

“Contohnya beberapa produk hasil kekayaan alam Lumajang yang masih belum dioptimalkan pemasarannya seperti klengkeng kateki, kelapa muda dan coffee wine. Padahal banyak potensi Kabupaten Lumajang yang marketable. Ini harus ada intervensi untuk meningkatkan value atau nilai dari produk, serta mempertemukannya dengan pasar yang lebih luas.

Ini klengkeng yang jika diperbandingkan dengan klengkeng impor jauh kualitasnya. Masih bagus klengkeng kateki. Tetapi masih belum menjangkau pasar yang luas. Kalau ini menjadi semacam produk yang bisa saling menguatkan saya yakin ini marketable,” pungkasnya.

Sumber Refrensi : https://news.detik.com/

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #umkm #covid-19 #jatim #pandemi #pemulihan ekonomi

Follow Sosial Media

Facebook : https://www.facebook.com/kopitu.jaya.5/

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/