UPDATE KOPITU – Kekompakan jadikan Dusun Tato sentra penghasil jahe merah di Lombok

komite-umkm.org – Industri jahe merah di Dusun Tato, Desa Sandik Batu Layar, Lombok Barat, kini mampu meraup omzet ratusan juta rupiah. Kekompakan warga dalam mengembangkan budi daya dan mengolah jahe merah, menjadi kunci keberhasilan. Berkembangnya perkebunan jahe merah, membuat Dusun Tato menjadi salah satu sentra penghasil jahe merah di Lombok.

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #umkm #jahemerah #lombok #dusun Tato

sumber refrensi : https://www.antaranews.com/

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Dari Maggot, Seorang Petani di Bekasi Raih Omzet Rp 12 Juta Per Bulan

komite-umkm.org – Dari budi daya magot atau larva lalat hitam, seorang petani asal Kota Bekasi bernama Rahman meraup omzet hingga Rp 12 juta per bulan. Usaha mengembangbiakkan maggot ini juga tak terpengaruh pandemi Covid-19.

Rahman yang tinggal di RT 015/004 Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur itu memulai bisnis budi daya maggot lalat hitam Hermetia illucens sejak Agustus 2020. 

“Alhamdulillah sekarang dalam sebulan saya sudah bisa menghasilkan Rp 12 juta, itu hanya dari penjualan maggot saja, belum terhitung dari penjualan budi daya lele yang saya kelola juga,” katanya di Bekasi, Rabu 10 Februari 2021.

Rahman mengatakan pengembangbiakan maggot lalat tentara hitam (Black Soldier Fly)ini bisa dijadikan usaha bisnis baru bagi masyarakat. Selain murah meriah dan mudah, maggot memiliki nilai ekonomis tinggi. 100 gram maggot kering bisa dijual seharga Rp20.000-Rp.30.000 sebagai pakan ikan.

“Bisa dibilang ini solusi alternatif warga yang terdampak pandemi COVID-19. Kalau saya sendiri saat ini terus terang saja semakin menekuni budi daya maggot ini, selain ternak ikan lele juga,” katanya.

Selain bernilai ekonomis tinggi, kata Rahmat, maggot juga bisa menjadi solusi mengurangi sampah organik di Kota Bekasi. Pada saat masih berwujud telur lalat, maggot membutuhkan sampah organik untuk tumbuh hingga siap dipanen.

“Maggot mampu mengubah material organik menjadi biomassanya. Beda dengan jenis lalat biasa karena larva yang dihasilkan bukan larva yang menjadi medium penularan penyakit,” katanya.

Maggot memiliki kemampuan mengurai sampah organik satu hingga tiga kali lipat dari bobot tubuhnya selama 24 jam bahkan bisa sampai lima kali lipat. Setelah mati, bangkainya digunakan sebagai pakan ternak. Bahkan kepompong maggot juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk sehingga tidak menjadi sampah baru.

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahjono terkesan dengan upaya Rahman menjalankan usaha yang tetap produktif. Bahkan petani itu mendapatkan penghasilan melebihi standar upah minimum di masa pandemi Covid-19.

Melihat keterampilan yang dimiliki oleh Rahman, Tri meminta Rahman membuka pelatihan budi daya maggot kepada masyarakat. Tri berharap peluang bisnis ini mampu menghidupkan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) baru sekaligus mengurangi bobot tonase sampah yang hendak dibuang ke TPA Sumur Batu dan Bantargebang, Kota Bekasi.

“Saya siap pak wakil, siapa saja yang ingin belajar budi daya maggot, saya siap memberi kesempatan untuk belajar bersama,” kata Rahman saat dikunjungi Wakil Wali Kota Bekasi itu.

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #umkm #lalathitam #magot #lalattentarahitam #sampahorganik #bekasi #pupuk

sumber refrensi : https://metro.tempo.co/

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Pinjaman Tanpa Agunan dari Bank BNI Buruan Ajukan Tersedia Rp 32 Triliun Siap Dibagikan, Ini Syaratnya

komite-umkm.org – Kabar gembira bagi brother yang butuh suntikan dana seger untuk modal usaha.

Pinjaman tanpa agunan dari Bank BNI buruan ajukan tersedia dana Rp 22 triliun siap dibagikan dengan syarat dipermudah.

Bantuan pinjaman tanpa agunan atau tanp jaminan dari pemerintah lewat bank BNI ini dalam bentuk KUR (Kredit Usaha Rakyat).

BNI dapat kenaikan kuota KUR lumayan besar di tahun ini.

Total jatah KUR yang dipercayakan pemerintah untuk disalurkan BNI mencapai Rp 32 triliun.

Jumlah tersebut meningkat 45,4% jika dibandingkan dengan kuota tahun 2020 sebesar Rp 22 triliun.

Kenaikan kuota ini juga sejalan dengan langkah pemerintah yang memutuskan penambahan plafon KUR kepada kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Total plafon KUR tahun 2021 mencapai Rp 253 triliun atau naik 15% dari anggaran tahun 2020 yakni Rp 220 triliun yang disalurkan bank pemerintah.

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #BNI #KUR #pinjaman BNI

sumber refrensi : https://www.motorplus-online.com/

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Dobrak 2021, Teknikal Meeting KOPITU dengan Ditjen IKMA Kementerian Perindustrian Sasar Factory Sharing Penetrasi Lokal dan Expor

komite-umkm.org – 12 Januari 2021 Teknikal Meeting antara Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka, Gati Wibawaningsih disertai jajaran stafnya dengan Yoyok Pitoyo selaku Ketua Umum KOPITU disertai Tim pada tanggal 12 Januari 2021 membuahkan berbagai peluang emas bagi para stake holder, terutama para pelaku IKM dan UKM di daerah.

Fokus yang dibahas dalam meeting tersebut diantaranya adalah langkah realisasi Integrated Factory Sharing KOPITU yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produk IKM dan UKM agar kuat dalam bersaing di pasar ekspor maupun lokal. Menurut Gati, program semacam ini sebenarnya sangat diperlukan dan dilaksanakan secara meluas. “Perlu ada dukungan dari instansi terkait. Contohnya buat yang punya produk, ngirim sample kan mahal tuh, kita bisa minta support dari Dinas Perhubungan laut atau udara dan Bank Indonesia untuk bantu logistiknya”, tutur Gati. Dasar dari pendapat tersebut adalah tingginya biaya ekspor pada bagian logistik.

Di sisi lain, sektor hulu dan hilir dalam mengolah produk juga menjadi salah satu poin pembahasan. Yoyok menuturkan bahwa sesuai dengan arahan Ditjen IKMA, pemerintah di daerah terkait harus dilibatkan dalam sebuah bentuk kerjasama yang riil, agar para pemangku kepentingan dapat memiliki akses yang lebih dalam merealisasikan Factory Sharing. “Kami sudah melakukan mediasi dengan beberapa institusi dan pemda, respon yang kami dapat sangat baik. Selain itu, kami juga sudah memiliki orang-orang yang kompeten di lingkup kami untuk membuat konsep dan integrasi yang lebih baik dan berkembang. Sedangkan untuk produk dari IKM dan UKM, tentunya sudah pasti melalui Factory Sharing akan kita improve sampai kuat bersaing secara global dan digital”, tutur Pitoyo.
Diskusi tersebut membuka arah baru dalam mewujudkan era Industri 4.0 melalui kerjasama dengan Pemerintah Daerah, Dinas terkait, Perbankan, hingga Kementerian. “Kami tentu berharap dengan adanya sistem ini dapat menambah akselerasi perekonomian kita secara signifikan”, pungkas Yoyok.

AGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #factory sharing #yoyok pitoyo # Gati Wibawaningsih #ikm

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Elon Musk Ajak Pengikutnya Tinggalkan WhatsApp

komite-umkm.org – Aplikasi perpesanan terenkripsi Signal kebanjiran pengguna baru setelah CEO Tesla Elon Musk merekomendasikan kepada follower di Twitternya untuk menggunakan layanan tersebut.

Bahkan saking banyaknya pengguna baru yang hadir dalam waktu yang bersamaan, membuat Signal kewalahan hingga menunda pengiriman kode verifikasi yang diperlukan untuk mengaktifkan akun pengguna baru, demikian dilansir dari laman PCmag, Jumat (8/1/2021)

Lembaga nonprofit di balik aplikasi tersebut mengatakan sangat senang dengan lonjakan aktivitas.

Beberapa jam sebelum lonjakan pengguna, Musk mencuitkan “Use Signal” dalam upaya untuk mencegah orang menggunakan WhatsApp, aplikasi perpesanan saingan yang dimiliki oleh Facebook.

Hal itu ia lontarkan setelah WhatsApp mengumumkan kebijakan privasi baru yang mencakup pemberitahuan tentang aplikasi yang dapat berbagi data pengguna dengan Facebook.

Jadi mengapa Musk menyuruh orang untuk mencoba Signal? Benar bahwa WhatsApp dan Signal menyediakan perpesanan terenkripsi ujung ke ujung gratis. Ini berarti bahkan penyedia, seperti Facebook, tidak dapat membaca konten pesan yang dikirim — hanya pengirim dan penerima pesan saja yang bisa mengetahuinya.

Namun, Facebook adalah bisnis yang berfokus pada penambangan data orang-orang yang sebagian besar untuk tujuan penargetan iklan.

Sementara Signal dijalankan oleh yayasan nirlaba. Mereka bahkan menolak pendanaan modal ventura untuk mencegah keuntungan finansial mengarahkan fokusnya.

AGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #signal #whatsapp #ellon #tesla #facebook

Sumber Refrensi : https://tekno.sindonews.com/

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

Gerilya KOPITU ke Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta Dinas Pertanian Kabupaten Bangli

komite-umkm.org – Selasa 5 Januri 2021, Gebrakan awal tahun, Tim KOPITU dengan didampingi oleh Ketua Umum, Yoyok Pitoyo, kembali melanjutkan koordinasi dengan jajaran pemerintah daerah di Kabupaten Bangli. Kedatangan kali ini disambut secara langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bangli.

Kedatangan Tim KOPITU kali ini adalah sebuah follow up dari kunjungan sebelumnya ke Bupati Bangli, dengan pembahasan yang masih relevan, yaitu strategi pengembangan sektor Pertanian dan IKM serta UKM. “Beberapa konsep ekosistem yang merupakan gabungan dari beberapa program kerja kami diskusikan dengan Lembaga terkait di tingkat Kabupaten guna merancang langkah strategis. Saya rasa hal semacam ini sangat diperlukan untuk menyongsong tahun 2021 yang kita harap akan menjadi tahun table turning bagi perekonomian baik pada skala nasional maupun daerah”, ungkap Yoyok Pitoyo.

Yoyok Pitoyo menjelaskan bahwa sebenarnya dengan sinergitas yang baik dan pemahaman terhadap sistem kerja, ditambah dengan akses berbagai fasilitas, jaringan dan sumber daya akan dapat mengembangkan dan menumbuhkan kembali perekonomian secara signifikan. “Untuk itu, kita yang merupakan salah satu stake holder tidak bisa hanya tinggal diam. Momentum harus diciptakan dan upaya harus terus bergulir”, pungkas Yoyok Pitoyo.

Menurut Yoyok, dengan penggabungan program kerja yang dijadikan modular, dapat menciptakan sebuah ekosistem perekonomian hulu-hilir yang sangat terintegrasi. Dalam hal ini, program kerja yang akan diintegrasikan lebih awal adalah Factory Sharing KOPITU, Ketahanan Pangan, Pelatihan Pertanian, dan Pengembangan Kewirausahaan.

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #factory sharing KOPITU #pertanian #ikm

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Penyuluhan dan RAT Koperasi Kopitu Alam Bali Jaya

komite-umkm.org – Pada hari Senin, 04 Januari 2021, dimulai pukul 10.00 Wita di Jalan Ahmad Yani 192, Peguyangan Denpasar Bali, Kopitu DPW Bali melaksanakan kegiatan rapat tatap muka dalam rangka Pembentukan Koperasi Pemasaran Kopitu Alam Bali Jaya dengan Protokol ketat standar Covid-19. Calon Anggota Koperasi Kopitu Alam Bali Jaya terdaftar hadir secara Offline dan Online sekita 60 orang peserta.

Ketua Panitia Pembentukan Koperasi Pemasaran Kopitu Alam Bali Jaya Bpk Nyoman Theo Mahendra, S.Tr.Par menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta rapat termasuk Narasumber, Panitia dan Calon Anggota Koperasi.

Dalam kesempatan itu Ketua Kopitu DPW Bali Bpk. I Wayan Rediyasa, SE juga memaparkan terkait Visi dan Misi, tujuan dan program Kerja Kopitu DPW Bali kedepan termasuk Pembentukan Koperasi Pemasaran Kopitu Alam Bali Jaya beserta Pembentukan DPD Kopitu di setiap Kabupaten Kota di Bali.

Acara Rapat Penyuluhan Koperasi Kopitu Alam Bali Jaya di pandu oleh Bpk Wayan Agus Junaedi dan Bpk I Nyoman Gede Suasta, CHT.

Poin Utama yang menjadi target rapat tersebut adalah terbentuknya Struktur Kopitu Alam Bali Jaya beserta kelengkapan administrasi lainnya untuk sesegera mungkin Legalitas Koperasi Kopitu Alam Bali Jaya bisa diterbitkan tentunya atas referensi dari Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali.

Penyuluhan Koperasi Kopitu Alam Bali Jaya dibuka oleh Kabid Kelembagaan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali Bpk. Ketut Meniarta, S.Tp.,M.Si. Dalam sambutannya tersebut beliau menyampaikan Pengertian tentang Koperasi, Jenis Jenis Koperasi dan manfaat Koperasi, sehingga seluruh Calon Anggota Koperasi Alam Bali Jaya sangat antusias mendengarkan dan memperhatikan pemaparan Beliau.

Secara lebih terperinci materi Penyuluhan di Sampaikan Oleh Bpk Nyoman Kartika, SH dan dua jajaran Pegawai Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali. Terjadi tanya jawab yang sangat menarik dalam pemaparan tersebut sehingga seluruh peserta rapat terlihat sangat antusias dan bersemangat.

Hal yang sempat membuat perhatian khusus dalam rapat tersebut adalah secara tidak diprediksi oleh TIM Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali adalah turut Hadirnya Asst.satu Provinsi Bali yaitu Bpk. I Gede Indra Dewa Putra, SE, MM, beliau merupakan salah satu Dewan Pertimbangan Kopitu DPW Bali. Dalam sambutannya Bapak I Gede Indra Dewa Putra menyampaikan motivasi kepada seluruh Peserta Rapat Penyuluhan Koperasi Kopitu Alam Bali Jaya. “Janganlah menyerah untuk ikut menjadi Anggota Koperasi Kopitu Alam Bali Jaya dan janganlah ikut untuk menyerah, sehingga perlu persiapan mental dan keterbukaan dalam menjadi keanggotaan Koperasi yang berazaskan Kekeluargaan dan Gotong royong”…Ujar I Gede Indra Dewa Putra.

Kesimpulan dalam rapat Penyuluhan Koperasi Kopitu Alam Bali Jaya yang dilaksanakan di Sekretariat Kopitu DPW Bali (Kampus OTC Bali Denpasar) adalah sebagai berikut:

Penyuluhan terkait Pemahaman Koperasi dan beberapa jenisnya telah disampaikan oleh Pihak Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali.

Setelah seluruh Peserta memahami informasi detail tentang Pemahaman Koperasi, Jenis jenis Koperasi dan lain sebagainya, maka acara rapat dilanjutkan setelah Makan Siang. Rapat itu adalah RAT yang tujuannya adalah Pembentukan Struktur Pengurus dan Pengawas, pembahasan AD/ART Koperasi Kopitu Alam Bali Jaya.

Nama Koperasi secara sepakat diberi nama “Koperasi Pemasaran Kopitu Alam Bali Jaya”.

Tempat Kedudukan dan Kantor Koperasi Kopitu Alam Bali Jaya disepakati dengan alamat di Jalan Ahmad Yani No.192, Peguyangan, Denpasar Bali.

Struktur Koperasi Kopitu Alam Bali Jaya secara sepakat ditunjuk sebagai Ketua Koperasi adalah I Wayan Rediyasa, SE, Sekretaris adalah I Nyoman Theo Mahendra, S.Tr, Par dan Bendahara adalah Luciana Ayu Sukmawati.

Kemudian untuk Dewan Pembina Koperasi langsung oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, Dewan Penasehat Koperasi adalah Bapak I Gede Indra Dewa Putra, SE, MM, Ketua Dewan Pengawas I Nyoman Gede Suasta, CHT, Anggota Dewan Pengawas : I Gde Leo Sastra, S.Tr.Par dan Anggota Dewan Pengawas Anik Wijaya.

Secara teknis juga dibentuk Operasional Manager Koperasi adalah I Made Rai Wisnawa dan Assisten nya Bapak Wayan Arjana. Untuk Kepala Unit lainnya akan dibentuk pada saat berjalan nantinya.

Demikian lah pemaparan singkat tentang Penyuluhan dan RAT Koperasi Kopitu Alam Bali Jaya telah terlaksana dengan baik dan lancar yang ditutup oleh Moderator Bpk I Nyoman Gede Suasta, CHT.

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #koperasi pemasaran #alam bali jaya #dpw bali

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Brigjen TNI (Purn) dr. Mardjo Subiandono Ajak Warga Bangun Optimisme Hadapi Covid 19

komite-umkm.org – Mantan Kepala Tim kedokteran Istana Kepresidenan, Brigjen TNI Purn dr. Mardjo Subiandono, SpB. mengajak masyarakat Indonesia pada umumnya untuk senantiasa membangun rasa optimisme dan memperdalam pengetahuan tentang virus serta tidak membuat asumsi salah-salah yang membuat kepanikan, dalam menghadapi pandemic Coronavirus disease (Covid 19).

Dalam pesan yang disampaikan kepada team Media Sulsel, melalui pesan pribadi WhatsApp, Jumat (10/4) itu, dr. Mardjo menyampaikan penjelasan ilmiah terkait covid 19 yang disampaikan seorang ahli virus, dr. Moh. Indro Cahyono.

Brigjen TNI Purn dr. Mardjo Subiandono, SpB, menyampaikan, bahwa semua Virus (termasuk covid-19) adalah benda mati yang dapat hidup di media hidup dan tidak bisa hidup menempel apalagi memproduksi markas virusnya di benda-benda mati.

Namun jika misalnya ada orang yang sudah terinfeksi mengeluarkan droplet (cairan flu atau ludah) lalu kena di baju, kain, atau meja maka dia tetap hidup selama droplet itu belum mengering.

“Kalau baju dicuci atau setidak-tidaknya mengering sendiri karena pengaruh lingkungan misalnya karena panas atau hembusan angin, maka virusnya akan mati. Begitupun di meja, kursi, lantai, karpet dan sejenisnya. Intinya kalau sudah mengering ya sudah virusnya akan mati,” tegasnya.

Demikian juga dengan jabat tangan, walau tangan ini termasuk bagian hidup, akan tetapi selama dropletnya kering, dibersihkan maka virus pun akan mati. Karena virus hanya bisa masuk lewat tiga jalur yakni mata, hidung, dan mulut.

“Maka jika selesai berjabat tangan dianjurkan membasuhnya dengan antis, sabun, air panas, air asin, atau cairan cuka/asam. Selain itu, virus ini dan juga jenis virus lainnya tidak bisa hidup di udara. Dia hanya jadi butir-butir kristal saja.” lanjutnya.

Virus juga tidak bisa hidup di air panas, air asin, cuka, atau cairan asam. Maka jika sudah terinfeksi segera konsumsi vitamin E (brokoli, kelor) dan vitamin C (jeruk, mangga, dll).

Sementara bagi yang terinfeksi atau dinyatakan positif berpeluang sembuh total bagi mereka yang ketahanan tubuhnya kuat, tidak memiliki riwayat penyakit bawaan seperti paru, TB, hippertensi, asma, kanker, dan tumor.

Sedangkan bagi anak-anak muda atau yang ketahanan tubuhnya kuat yang sudah dinyatakan positif cukup treatment (perlakuan) mandiri di rumah, karena usia produktif antibodinya berproduksi 2-3 kali lipat dibandingkan dengan manula, anti bodi pada hari ke 4-5 akan keluar untuk menyerang virus.

“Untuk menekan rasa stres bagi yang sudah positif, cukup mengonsumsi vitamin, dan antibiotik. Tidak perlu ke RS yang sudah ditentukan, karena itu diperuntukan bagi mereka yang produksi antibodinya rendah,” tandasnya.

Lebih lanjut dr. Mardjo juga menghimbau agar masyarakat tidak stres dan panik. Karena jika stres dan panik maka antibodinya akan lambat berproduksi, yang kemudian membuat seseorang jadi mudah terserang. Apalagi stres itu hanya membuat psikosomatik (kondisi jiwa yang tersugesti) lalu membuat tubuh lemah.

Dalam pesan tersebut juga disampaikan, bahwa Virus yang dikatakan bertahan hidup di tempat basah lebih dari 9 jam itu hoaks.

“Di panci, di kardus, di udara, di gagang pintu, di aluminium dan lainnya itu HOAKS. Sekali lagi virus tidak dapat hidup di benda-benda mati. Jika dicurigai ada droplet di sana maka cukup dibersihkan saja,” tegasnya.

Demikian juga Pasien yang terinfeksi berpeluang sembuh seperti orang yang kena flu karena status positif itu sementara. Mantan pasien positif atau yang sudah sembuh berpeluang kecil untuk terinfeksi kembali.

“Asumsinya, di dalam tubuh kita ini ada yang namanya sel memori. Jika dia terinfeksi kembali maka masa inkubasinya tidak selama waktu awal terifeksi. Hanya 24 jam (1 hari). Karena sel memorinya akan menampilkan data, bahwa orang ini pernah terinfeksi. Sehingga sehari kena besok atau paling lambat dua hari sudah sembuh lagi,” pungkasnya.

Sumber Refrensi : https://www.mediasulsel.com/

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #Brigjen TNI (Purn) dr. Mardjo Subiandono #covid19

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Begini Jepang Merevolusi Pertanian Tanpa Tanah, Petani Gunakan Sains dan Teknologi

komite-umkm.org – Tanaman tumbuh di atas selaput, yang membantu penyimpanan cairan dan nutrien.

Selain memungkinkan tanaman tumbuh dalam keadaan apapun, teknik ini menggunakan air 90% lebih sedikit dibandingkan pertanian tradisional dan tidak lagi memakai pestisida karena polimer menghambat virus dan bakteri.

Ini adalah salah satu cara Jepang – yang kekurangan lahan dan sumber daya manusia – melakukan revolusi pertanian.

“Saya mengadaptasi materi yang digunakan untuk menyaring darah pada proses dialisis ginjal,” kata ilmuwan tersebut kepada BBC.

Perusahaannya, Mebiol, memiliki paten penemuan yang telah didaftarkan di hampir 120 negara tersebut.

Hal ini menggarisbawahi revolusi pertanian yang sedang berlangsung di Jepang: Lahan diubah menjadi pusat teknologi dengan bantuan kecerdasan buatan (AI), internet (IoT), dan pengeKemampuan agroteknologi untuk meningkatkan ketepatan dalam mengamati dan memelihara tanaman kemungkinan akan berperan penting di masa depan.

Laporan PBB tahun ini tentang Pengembangan Sumber Daya Air/UN World Report on Water Resources Development memperkirakan 40% produksi biji-bijian dan 45% Produk Domestik Bruto/Gross Domestic Product dunia akan bermasalah pada tahun 2050 jika kerusakan lingkungan dan sumber daya air berlanjut pada tingkat yang terjadi sekarang.

Metode budi daya seperti yang dikembangkan Yuichi Mori telah digunakan di lebih 150 daerah di Jepang dan tempat-tempat lain seperti Uni Emirat Arab (UAE).

Metode ini terutama penting dalam membangun kembali daerah pertanian Jepang timur laut yang tercemar berbagai zat dan radiasi dari tsunami setelah gempa besar dan bencana nuklir pada bulan Maret 2011.tahuan tercanggih.

Lewat teknologi, pemerintah Jepang berusaha menarik perhatian anak muda yang sebelumnya kurang tertarik bekerja di lahan, tetapi tertarik pada teknologi.

Ini adalah usaha untuk membangkitkan sektor ekonomi yang mengalami penurunan sumber daya manusia.

Dalam 10 tahun, jumlah warga Jepang yang terlibat dalam produksi pertanian turun dari 2,2 juta orang menjadi 1,7 juta orang.

Sementara umur rata-rata pekerja sekarang adalah 67 tahun dan sebagian besar petani bekerja paruh waktu.

Keadaan topografi juga sangat membatasi pertanian Jepang, yang hanya dapat memproduksi 40% dari pangan yang dibutuhkan.

Sekitar 85% daratannya adalah perbukitan dan sebagian besar lahan yang tersisa dipakai untuk menanam beras.

Teknologi tinggi juga memungkinkan perluasan lahan tanaman pangan tanpa tanah.

Lewat produksi di rumah kaca dan hidroponik, Jepang dapat meningkatkan produksi buah dan sayur.

Produktivitasnya 100 kali lebih tinggi dibandingkan metode konvensional. Lewat alat sensor, perusahaan mengontrol cahaya buatan, nutrien larutan, tingkat karbondioksida dan suhu.

Pasar hidroponik saat ini senilai US$1,5 miliar atau Rp21 triliun di dunia, tetapi perusahaan konsultan Allied Market Research memperkirakan angkanya akan berlipat lebih empat kalinya pada 2023.

Sumber Refrensi : https://zamane.id/

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #teknologi #pertanian modern

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

STATE OF REVIEW KOPITU TERHADAP PROGRESS PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL BAGI UMKM Kaleidoskop Pemulihan Ekonomi Sektor UMKM dari Sudut Pandang KOPITU

komite-umkm.org – Sudah setahun lamanya COVID-19 melanda Indonesia dengan dampak tak terelakkan terhadap berbagai sektor. Semua negara tanpa terkecuali mengalami kontraksi perekonomian yang signifikan dirasakan oleh masyarakat luas. Dampak perekonomian ini memang bukan hal yang mudah diatasi. Sejarah telah berulang kali membuktikan, perekonomian akan mengalami proses pembaikan pasca pandemi. Berbagai upaya telah dilakukan berbagai pihak melalui berbagai macam bantuan. Dalam hal perekonomian, bagaimana hasil upaya-upaya tersebut di Indonesia khususnya bagi UMKM?

UMKM merupakan salah satu penopang utama ekonomi masyarakat. Dilansir dari Institut Manajemen Koperasi Indonesia (IKOPIN), UMKM Indonesia menjadi salah satu yang paling rentan atas imbas COVID-19. Padahal UMKM sangat besar. Sekitar 97% dari keseluruhan angkatan kerja mendapat penghidupan dari sektor ini. Sekitar 60% dari PDB dan 14% ekspor disumbang oleh UMKM. Oleh karena itu sudah sepantasnya UMKM menjadi salah satu kunci turning table pada permasalahan perekonomian saat ini.

Dewasa ini, sebuah video menjadi viral setelah Bupati dari Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara mengungkapkan kekecewaannya terhadap mekanisme penyaluran bantuan yang pada pelaksanaannya melibatkan sebuah Perusahaan Pembiayaan. Daftar penerima bantuan yang diajukan oleh Perusahaan Pembiayaan terkait merupakan nasabah atau pengguna jasa dari Perusahaan Pembiayaan yang sudah terikat kredit sejak awal. Baik Bupati Boltim maupun pihak Perusahaan Pembiayaan terkait telah memberikan statement klarifikasi secara terbuka melalui media. Bupati Boltim telah menyampaikan permintaan maaf terhadap pemerintah terkait kegaduhan yang telah ditimbulkan. Sedangkan Perusahaan Pembiayaan terkait mengklarifikasi mengenai bunga yang diterima oleh Debitur dan terkait izin yang dimiliki. Namun jika ditinjau secara skematik, beberapa ketidaksesuaian terjadi dalam system ini, yaitu penggabungan skema kredit dengan pengajuan bantuan. Tentunya itu berarti ada kemungkinan ketidaksesuaian pengajuan atau penyaluran. Indikasi yang ada yaitu praktek moral hazard yang kemungkinan dilakukan melalui sistem yang tertata dengan rapi. Dalam bidang ekonomi, risiko moral atau moral hazard dapat terjadi ketika seseorang meningkatkan paparan mereka terhadap risiko ketika tertanggung. Hal ini dapat terjadi, misalnya, ketika seseorang mengambil lebih banyak risiko karena orang lain menanggung biaya dari risiko-risiko tersebut. Skenario ini memang cenderung sulit diatasi karena dalam kasus ini, pihak pengusul telah mengikat calon penerima melalui kredit, sehingga memaksa para calon penerima untuk mengambil atau menerima kredit dari Perusahaan Pembiayaan yang juga berperan sebagai pengusul. Di samping itu, langkah yang memungkinkan adalah melibatkan asuransi, namun dengan skala yang begitu luas dan nominal yang cenderung sangat tanggung untuk diasuransikan, keterlibatan pihak asuransi sebagai fungsi pengaman sistem maupun dana menjadi tidak dapat diterapkan. Mengingat berbagai resiko yang kemungkinan terjadi dan kemungkinan distorsi sistem oleh oknum di hilir serta tidak adanya bailout bagi lembaga keuangan penyalur membuat pemerintah perlu mereview kembali pelaksanaan sistem ini secara kolektif di setiap point.

Selain masalah tersebut, dilansir dari Republika (Ekonom: Kredit Perbankan Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi | Republika Online), masih banyak Debitur dengan kategori lancar (Kolek 1 dan Kolek 2) yang mendapatkan penolakan pengajuan Kredit dari Perbankan. Berdasarkan suvey yang dilakukan oleh Ekonom Universitas Padjadjaran, Aldrian, Debitur bagus dan lancar, sekarang kesulitan kredit modal kerja. Ketika mereka mengajukan kredit, Perbankan menolak secara halus dengan cara menambahkan syarat-syarat yang tidak pernah diminta sebelumnya, sehingga Debitur mengalami kesulitan. Aldrin mengaku telah melakukan survei terhadap 50-70 Debitur kelas menengah ke atas dan merupakan nasabah eksisting bank yang berkategori lancar pembayaran cicilan kreditnya, namun mendapatkan penolakan dari bank atas pengajuan kredit modal kerjanya. Suplai kredit rendah bukan karena perbankan tidak punya uang, namun perbankan masih melihat risiko yang tinggi saat memberi kredit ke pelaku usaha. Jika kondisi terus menerus seperti ini, perbankan sebagai Lembaga penyalur utama kredit terlalu berhati-hati hingga menghambat kredit bagi pelaku usaha, maka siapa yang akan menyediakan kredit?

Selain itu bagi para debitur yang telah menerima kredit dari perbankan juga masih banyak yang tidak menerima informasi mengenai relaksasi. Tentunya hal ini menjadi titik lumpuh program PEN yang diharapkan dapat mengembalikan kondisi perekonomian Indonesia, karena dengan masyarakat yang masih sulit memperoleh akses informasi, perlu adanya sosialisasi yang lebih aktif dan gencar hingga ke daerah-daerah. Untuk itu, demi menyongsong tahun 2021, para stakeholder perlu duduk bersama dan menyusun strategi yang lebih baik di tahun 2021, dengan cara melibatkan lebih banyak Lembaga yang bereputasi dalam membantu aspek-aspek kritis. Kebijakan yang lebih matang dan keputusan yang berani memang diperlukan untuk mengatasi hal besar seperti dampak ekonomi yang dikarenakan pandemi. Satu hal yang pasti, relaksasi, bantuan dan stimulus masih sangat dibutuhkan bagi UMKM Indonesia untuk kembali bergerak dan memulihkan perekonomian melalui usaha yang merakyat dan menyeluruh.

Artikel oleh: Yoyok Pitoyo, Ketua Umum Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu, Desember 2020.

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #ketuaumum #ketua ukm #ketua umkm #blt #covid-19 #over view kopitu terhadap pen

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

Syarat Dapat KUR di BRI, Bank Mandiri, dan BNI. Mari Simak!

komite-umkm.org – Pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) pada tahun ini dibidik senilai Rp190 triliun.

Hingga 23 November 2020, realisasi penyaluran pembiayaan senilai Rp159,92 triliun atau telah menjangkau sekitar 5 juta debitur.

Dengan kata lain, pembiayaan KUR telah mencapai 84 persen dari target penyaluran yang telah ditetapkan. Dengan begitu, saat ini masih ada kuota KUR sebanyak Rp30,08 triliun.

Bagi pelaku usaha yang ingin mengajukan KUR, Bisnis merangkum persyaratan KUR di tiga Bank BUMN, yaitu BRI, Bank Mandiri, dan BNI.

Dikutip dari laman resmi BRI, Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI terdiri dari 3 jenis yaitu KUR Mikro, Retail KUR, dan KUR TKI.

  1. KUR Mikro Bank BRI berupa kredit modal kerja dan atau investasi dengan plafond sampai dengan Rp25 juta per debitur.
    Persyaratan calon debitur:

Individu atau perorangan yang melakukan usaha produktif dan layak
Telah melakukan usaha secara aktif minimal 6 bulan.
Tidak sedang menerima kredit dari perbankan kecuali kredit konsumtif seperti KPR, KKB, dan Kartu Kredit.
Persyaratan administrasi, identitas berupa KTP, Kartu Keluarga, dan surat ijin usaha.

  1. KUR Kecil Bank BRI adalah kredit modal kerja dan atau investasi kepada debitur yang memiliki usaha produktif dan layak dengan plafond lebih dari Rp25 juta sampai dengan Rp500 juta per debitur.
    Persyaratan calon debitur:

Mempunyai usaha produktif dan layak.
Tidak sedang menerima kredit dari perbankan kecuali kredit konsumtif seperti KPR, KKB, dan Kartu Kredit.
Telah melakukan usaha secara aktif minimal 6 bulan.
Memiliki surat ijin usaha mikro dan kecil (IUMK) atau surat ijin usaha lainnya yang dapat dipersamakan

  1. KUR TKI Bank BRI diberikan untuk membiayai keberangkatan calon TKI ke negara penempatan dengan plafond sampai dengan Rp25 juta. Persyaratan calon debitur:

Individu atau perorangan calon TKI yang akan berangkat bekerja ke negara penempatan.
Persyaratan administrasi berupa identitas berupa KTP dan Kartu Keluarga, perjanjian kerja dengan pengguna jasa, perjanjian penempatan, serta passpor, visa, dan persyaratan lainnya sesuai ketentuan.
Bank Mandiri

KUR Bank Mandiri memiliki suku bunga 6 persen efektif per tahun. KUR di Bank Mandiri terdiri dari empat jenis.

  1. KUR Mikro
    Jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun untuk kredit/ pembiayaan modal kerja. Atau paling lama 5 (lima) tahun untuk kredit/ pembiayaan investasi. Limit kredit KUR Mikro maksimal Rp 25 juta.
  2. KUR Kecil
    Jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun untuk kredit/pembiayaan modal kerja. Atau paling lama 5 (lima) tahun untuk kredit/pembiayaan investasi. Limit kredit KUR Kecil di atas Rp25 juta sampai dengan Rp500 juta.
  3. KUR TKI
    Jangka waktu KUR penempatan tenaga kerja Indonesia paling lama sama dengan masa kontrak kerja dan tidak melebihi jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun. Limit kredit KUR TKI maksimal Rp25 juta.
  4. KUR Khusus
    Jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun untuk kredit/ pembiayaan modal kerja. Atau paling lama 5 (lima) tahun untuk kredit/ pembiayaan investasi. Limit kredit KUR Khusus di atas Rp25 juta sampai dengan Rp500 juta.

Syarat pengajuan KUR Mikro dan KUR Ritel:

Calon debitur/debitur tidak memiliki kredit atau
Calon penerima KUR Mikro dan Kecil dapat sedang menerima kredit/pembiayaan yaitu KUR pada penyalur yang sama, kredit kepemilikan rumah, kredit/leasing kendaraan bermotor, kartu kredit, dan resi gudang dengan kolektibilitas lancar.
Dalam hal Calon Debitur/ Debitur masih memiliki baki debet Kredit Produktif dan/ atau Kredit Program di luar KUR tetapi yang bersangkutan telah melunasinya, maka diperlukan Surat Keterangan Lunas/ Roya dengan lampiran cetakan rekening Koran dari Bank sebelumnya.
Tidak masuk Daftar Hitam Nasional Penarik Cek dan/ atau Bilyet Giro Kosong.
Usia Calon Debitur minimal 21 tahun atau sudah menikah (dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Akte Kelahiran/ Surat Kenal Lahir atau Kartu Keluarga (KK) atau Surat Nikah dari Instansi yang berwenang) dan saat kredit lunas usia maksimal 60 tahun.
Mempunyai usaha produktif dan layak yang telah berjalan 6 (enam) bulan.

  1. KUR Penempatan TKI:

Berusia minimal 21 tahun dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau akte kelahiran/ Surat Kenal Lahir dari instansi yang berwenang.
Calon TKI dimungkinkan berusia minimal 18 tahun, namun harus menyerahkan Surat ijin dari suami/ istri/ orang tua/ wali untuk bekerja di luar negeri.
Berdasarkan IDI – Bank Indonesia, calon debitur/ debitur tidak memiliki kredit atau mempunyai kredit dengan kolektibilitas seluruhnya Lancar dan tidak masuk Daftar Hitam Nasional Penarik Cek dan/atau Bilyet Giro Kosong.
Memiliki perjanjian kerja/ kontrak kerja minimal 2 (dua) tahun dengan pengguna bagi TKI yang ditempatkan oleh PPTKIS, Pemerintah, atau TKI yang bekerja secara perseorangan.
Bank Negara Indonesia (BNI)

Dikutip dari laman resmi BNI, Kredit Usaha Rakyat BNI memberikan kemudahan proses pinjaman cepat dengan nominal di atas Rp10 juta hingga Rp50 juta yang dapat digunakan untuk modal kerja usaha maupun investasi. Pinjaman ini bisa dicicil hingga 60 bulan dengan suku bunga rendah 6 persen efektif per tahun dan tidak diwajinkan jaminan tambahan.

Berikut syarat umum pemohon perorangan KUR Mikro BNI

  1. Kriteria pemohon:
    Individu/perseorangan atau badan usaha dalam hal ini Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), anggota keluarga dari karyawan/karyawati yang berpenghasilan tetap atau bekerja sebagai Tenaga kerja Indonesia (TKI), TKI yang purna dari bekerja di luar negeri, dan pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), yang melakukan usaha produktif dan layak namun belum memiliki agunan tambahan atau agunan tambahan belum cukup.
  2. Perizinan usaha:
    Individu/perseorangan atau Badan usaha perorangan: minimal Surat Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) yang diterbitkan Pemerintah Daerah dan/atau surat keterangan usaha dari Kelurahan setempat atau surat izin lainnya.
    Badan usaha diluar butir a di atas mengacu ketentuan BNI.
  3. Kualitas Kredit Bank (jika ada) adalah lancar.
  4. Pengalaman usaha minimal 6 (enam) bulan.
  5. Usia pemohon (khusus untuk pemohon individu / perserorangan) minimal 21 tahun atau belum berusia 21 tahun tetapi sudah menikah.
  6. Tidak sedang menerima kredit produktif dari Perbankan dan/atau tidak sedang menerima kredit program dari Pemerintah (kecuali KUR).
  7. NPWP : Tidak disyaratkan.
  8. Jaminan: Tidak diwajibkan jaminan tambahan.

Sumber Refrensi : https://finansial.bisnis.com/

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #bni #bri #mandiri #kredit usaha rakyat #kur #bank bumn

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Bisnis Cabai, Petani di Perbatasan Bisa Beli Rumah & Mobil

komite-umkm.org – Satu dasawarsa lalu, Ahmad Sahid memberanikan diri merantau dari Blora, Jawa Tengah menuju ke Nanga Badau, Kapuas Hulu. Kala itu, Sahid yang merupakan lulusan SMK bekerja di perkebunan kelapa sawit sebagai tim pengukuran dan pemetaan lahan kelapa sawit.
Menghabiskan tujuh tahun bekerja untuk perusahaan sawit, Sahid terpikir untuk memulai usaha sendiri. Pria kelahiran tahun 1989 itu melihat ada peluang bisnis di bidang perkebunan, khususnya cabai.

Tahun 2017, ia memantapkan diri untuk beralih profesi ke bidang perkebunan. Memanfaatkan lahan milik seorang kolega di Badau, Sahid memulai budi daya cabai tanpa bagi hasil. Seluruh keuntungan menjadi milik Sahid.

Untuk menggarap lahan, Sahid dibantu beberapa orang teman. Ia juga mendapatkan pinjaman satu unit traktor roda empat dari Kodim setempat.

“Olah tanah kami pakai traktor roda empat punya Kodim. Jadi gak ada cangkul-cangkul. Alat jonder (traktor) itu biasanya buat lahan sawit,” cerita Sahid kepada detikcom beberapa waktu lalu.

Ternyata, ia memiliki peruntungan yang cukup baik di bidang perkebunan. Beberapa bulan berjalan ia mulai mendapatkan hasil dari panen cabai.

Sesuai prediksinya di awal, komoditas cabai memiliki harga cukup baik di daerah Badau dan sekitarnya. Dikatakan Sahid, selama hampir empat tahun menjadi petani cabai, ia nyaris tidak pernah mengalami penurunan harga beli. Cabai dari kebun garapan Sahid terjual habis ke pasar-pasar di daerah Badau hingga Putussibau.

“Di daerah hulu sini (Badau), harga sayur-sayuran termasuk cukup mahal. Kalau cabai itu paling tidak sekilo dihargai Rp 50 ribu, tidak pernah turun jauh,” ungkap Sahid.

Saat ini, Sahid memiliki empat lahan garapan. Selain cabai, ia juga menanam komoditas lain, seperti sawi, terong, tomat. Namun, ia mengatakan bisnis utamanya tetap di budidaya cabai, karena keuntungan yang dihasilkan sangat menjanjikan.

Dari budidaya cabai, Sahid tidak hanya mampu membiayai hidupnya di kampung orang. Kini, ia sudah bisa membangun rumah dan membeli mobil Daihatsu Luxio. Mobil tersebut diandalkan untuk mobilisasi usaha cabai.

“Dari cabai itu bisa ketemu (dapat omzet) per bulannya itu sekitar Rp 50 juta. Sangat nampak sekali hasilnya kalau dari cabai. Saya sampai bisa bangun rumah ya dari cabai ini,” kata Sahid dengan bangga.

Untuk mengembangkan bisnis kebunnya, Sahid memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro dari Bank BRI. Sejauh ini, ia sudah dua kali mengambil KUR Mikro BRI untuk memperluas lahan dan membeli bibit.

Memanfaatkan dana dari KUR, Sahid bisa membuka satu lahan kebun cabai baru seluas satu hektare. Uang tersebut juga dialokasikan untuk membeli pupuk.

“(Pinjaman) Yang 50 (juta rupiah) kemarin saya gunakan untuk buka lahan sekitar 1 hektare. Dari uang itu juga saya beli pupuk 1 truk dan alhamdulillah tanaman jadi semua,” ulas Sahid.

Fasilitas KUR BRI, sebut Sahid, sangat membantu orang-orang sepertinya yang butuh modal untuk mengembangkan usaha. Namun, ia menekankan dana dari KUR itu harus digunakan dengan bijak agar tak jadi sia-sia.

“KUR BRI ini sangat membantu apalagi pas di saat nggak ada modal untuk berkebun. Ini sangat membantu,” kata Sahid.

Di ulang tahun yang ke-125 pada tahun ini, BRI hadir di perbatasan dengan tema BRILian memudahkan masyarakat melakukan transaksi perbankan, termasuk bagi masyarakat Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu. BRI juga menghadirkan KUR hingga menyalurkan BPUM untuk membantu UMKM sekitar.

detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas mengenai perkembangan infrastruktur, ekonomi, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan khususnya di masa pandemi.

Sumber Refrensi : https://finance.detik.com/

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #petani #petani cabai #tapalbatasbri #tapalbatasbadau

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/