Kunjungan Tim DPP KOPITU Picu Kebangkitan Ekonomi Bali

Kunjungan ke DPW KOPITU Bali dilakukan oleh Ketua Umum DPP KOPITU, Yoyok Pitoyo dan disambut hangat oleh segenap Tim DPW KOPITU Bali. Kunjungan ini merupakan kunjungan rutin yang dilakukan oleh DPP KOPITU guna memastikan produktivitas KOPITU di wilayah-wilayah dan daerah-daerah yang dipimpin oleh DPW KOPITU maupun DPD KOPITU.

Kunjungan kali ini dirangkaikan dengan event penyuluhan dan pembentukan Koperasi KOPITU Alam Bali Jaya. Hal tersebut merupakan bagian dari rangkaian upaya-upaya keorganisasian yang dilakukan untuk memperlancar jalanya kegiatan keorganisasian dalam kerjasama dan menjalankan usaha. Tak hanya itu, Capacity Building juga dengan rutin dilakukan guna memastikan DPW KOPITU dan DPD KOPITU memiliki kualifikasi yang dibutuhkan sebagai seorang anggota KOPITU yang kompeten.

“Tentunya ini berkaitan dengan pemulihan ekonomi di daerah, organisasi seperti KOPITU memang sudah seharusnya melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap UMKM di daerah melalui Dewan Pimpinan yang ada. Oleh karena itu, agar terjadi sinergi dari pusat hingga daerah, kunjungan seperti ini rutin dilakukan sebagai Quality Control kinerja Dewan Pimpinan.”, ungkap Yoyok Pitoyo.

Berbagai arahan mengenai program-program kerja DPP KOPITU yang akan diadaptasi dan diimplementasikan di daerah telah diberikan dan selalu diperbarui agar tercipta berbagai peluang dan terobosan-terobosan baru. Dengan demikian, kinerja akan lebih efektif.

“Harus cepat, lincah dan cerdas. Kader KOPITU harus punya kapasitas yang kuat mental dan kuat pola pikirnya. Dengan begitu kita bisa mewujudkan Visi melalui Misi KOPITU. Salam KOPITU!”, pungkas Yoyok Pitoyo.

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #DPP Kopitu #ekonomi bali

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU Porang Jatim Tak Akan Diekspor

Porang tengah mencuri perhatian di Indonesia. Sebab, komoditas ini diyakini mempunyai manfaat sebagai bahan baku kosmetik, lem dan jelly.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Hadi Sulistyo mengatakan, pihaknya mendukung penuh petani yang tengah memperluas area tanam porang. Tak terkecuali dengan petani porang di Ponorogo.

“Ya itu Gubernur menerbitkan Pergub supaya tidak ada ekspor porang,” kata Hadi kepada detikcom saat ditemui di Desa Bedingin, Kecamatan Sambit, Selasa (6/4/2021).

Sebab, lanjut Hadi, Gubernur Jatim ingin pengolahan porang Jatim dilakukan di Jatim. Umbi porang mengandung glukomanan yang baik untuk kesehatan serta memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Saat ini, banyak permintaan dari Jepang, China, Vietnam dan Australia.

“Porang cukup potensi di Jatim, di beberapa kabupaten seperti Madiun, Malang, Jember sementara ini yang lagi intens di Madiun,” papar Hadi.

“Potensi porang di Ponorogo juga bagus. Usai launching di Madiun baru ke Ponorogo,” jelas Hadi.

Hadi menambahkan, saat ini dari pusat, Madiun mendapat bantuan untuk pengembangan komoditas porang. Termasuk bantuan untuk mempermudah Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Dari pusat yang dapat bantuan di Madiun. Nanti diperkirakan minggu depan ada launching gubernur untuk KUR di Madiun,” imbuh Hadi.

Disinggung soal mekanisme KUR, lanjut Hadi, pihaknya hanya bertugas sebagai fasilitator. Sementara yang menentukan berhasil atau tidaknya KUR dari bank yang bersangkutan.

“Petani yang mengajukan ke bank, nanti bank yang mengucurkan dana KUR, kita hanya fasilitator saja,” pungkas Hadi. 

sumber refrensi : https://news.detik.com/

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #porang #porangjatim #ekspor

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

Jokowi Naikkan Batas KUR Tanpa Jaminan Jadi Rp 100 Juta

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan secara langsung terkait Kredit Usaha Rakyat (KUR). Ada beberapa arahan untuk mengubah aturannya, salah satunya menambah batasan plafon untuk KUR tanpa jaminan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, saat ini program KUR tanpa jaminan batasan pinjamannya hanya di bawah Rp 50 juta. Pemerintah memutuskan untuk menaikkan plafon KUR tanpa jaminan menjadi Rp 100 juta.

“Arahan Presiden terkait KUR tanpa jaminan yang selama ini angkanya di bawah Rp 50 juta, ini untuk ditingkatkan plafonnya menjadi Rp 100 juta. Jadi sekali lagi yang tanpa jaminan dinaikan dari Rp 50 juta jadi Rp 100 juta,” terangnya dilansir dari akun Youtube Sekretariat Presiden, Senin (5/4/2021).

Tak hanya itu, Jokowi juga memberikan arahan agar kredit untuk UMKM diperbesar menjadi Rp 20 miliar. Sebelumnya program kredit usaha untuk UMKM ini sekitar Rp 500 juta-Rp 10 miliar.

“Ini arahan Bapak Presiden ditingkatkan dari Rp 500 juta menjadi Rp 20 miliar. Ini perubahan ini yang diharapkan segera dapat dilaporkan ke Presiden,” tambahnya.

Jokowi juga meminta agar tingkat suku bunga kredit usaha untuk skala bisnis kecil itu bisa ditekan menjadi 6%. Tujuannya tentu agar meringankan para pelaku usaha kecil.

“Bapak presiden minta tingkat suku bunganya bersaing di kisaran 6% dan untuk itu perlu dibuatkan program. Apakah itu program penjaminan melalui Askrindo dan Jamkrindo diperbesar. Apakah juga saat sekarang diberikan subsidi bunga kredit yang reguler, yang normal, di luar yang dalam penanganan ekonomi nasional, di luar PEN, itu besarnya setiap tahun biasanya sekitar Rp 10 T, dan dengan PEN. Tentu kita akan lihat berapa lagi yang diperlukan,” tambah Airlangga.

sumber refrensi : https://finance.detik.com/

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #kredit #kur #jokowi #kredit usaha rakyat

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Kawal KUR Super Mikro Bagi UMKM, KOPITU Mediasi Kasus Lapangan dengan Kantor Staf Presiden

Adanya KUR Super Mikro atau biasa juga disebut SuMi menjadi sebuah harapan yang dinantikan bagi UMKM untuk memperoleh dana darurat dalam rangka terus memutar toda perekonomian. Produk KUR SuMi ini juga menjadi perhatian pemerintah karena produk ini merupakan produk dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional. Urgensi tersebut disampaikan oleh Tenaga Ahli Kedeputian III Kantor Staf Presiden (KSP) Agung Galih Satwiko dalam rapat tertutup bersama KOPITU, 30 Maret 2021 lalu. Selain Agung, rapat tersebut juga dihadiri oleh Tenaga Ahli Kedeputian III Kantor Staf Presiden (KSP) lain Bapak Aji Erlangga dan beberapa Tim lain dari KSP, serta Yoyok Pitoyo selaku Ketua Umum KOPITU didampingi segenap Tim KOPITU, lengkap dengan beberapa pelaku UKM yang mengalami masalah terkait penyaluran KUR SuMi.

“Waktu itu saya dimintai surat berharga sebagai jaminan, makanya saya tidak jadi mengajukan”, keluh salah satu pelaku UMKM. Pelaku UMKM lain mengeluhkan bahwa bahkan untuk masuk ke dalam Bank dengan tujuan berkonsultasi pun tidak diperkenankan oleh Security Bank milik pemerintah tersebut dengan alasan berkas tidak lengkap, padahal baru akan berkonsultasi. Keluhan lain adalah adanya ketertutupan Bank tentang informasi KUR SuMi.

“Kalau kita tinjau bersama, agunan berupa berkas penting tidak diperkenankan dan memang untuk produk Super Mikro tersebut tidak mensyaratkan agunan. Di sini kita sudah mulai memperoleh ketidaksesuaian”, ungkap Agung Galih. Selain tanpa agunan, KUR Super Mikro juga memperoleh subsidi bunga dari pemerintah.

“Kami sudah buatkan program bagi para pelaku UMKM yang melakukan transisi usaha dan pegawai yang mengalami PHK agar bisa menjalankan wirausaha produktif. Kita sampai udah nyiapin paket usaha lengkap dengan pendampingan dan Platform POS”, ungkap Yoyok.

Melihat hal tersebut, Agung Galih menyampaikan bahwa usaha yang dilakukan oleh KOPITU sangat diapresiasi oleh pemerintah karena telah berjuang sedemikian detil bagi UMKM. “Kami sangat apresiasi usaha bapak (Yoyok) melalui KOPITU, karena ini adalah hal yang baru dan sangat efektif untuk mempercepat PEN. Kami juga salut bahwa KOPITU sudah sejauh itu mempersiapkan pemberdayaan UMKM kita”, ungkap Agung Galih.

Di penghujung rapat, segenap tim KSP menyampaikan bahwa berbagai kasus tersebut akan mulai diselidiki dan ditangani, sehingga harapan pemerintah dengan adanya KUR Super Mikro terhadap pemulihan ekonomi nasional dapat segera terwujud.

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #kur #ksp #PEN #kurSumi

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

Apa Itu NPL? Kamu Wajib Tahu Serba-Serbinya!

Apa itu NPL? merupakan salah satu pengetahuan wajib yang dalam ilmu keuangan, khususnya dalam industri perkreditan.

Adapun, bukan hanya kredit pinjaman uang semata melainkan juga berlaku juga untuk KPR beli rumah.

Perencanaan keuangan yang penuh ketidakpastian kerap menjadi permasalahan yang pelik, terlebih di masa pandemi seperti saat ini. 

Selain proses restrukturisasi, ada beberapa orang yang sengaja membiarkan terjadinya kredit macet sehingga membentuk apa itu NPL?

Seperti apa itu NPL? Simak pembahasannya bersama-sama!

Apa itu NPL? 

Secara garis besar, NPL adalah suatu kredit yang bermasalah dan terdiri dari kredit berklasifikasi kurang lancar, diragukan dan juga macet.

Adapun, apa itu NPL kerap menjadi salah satu parameter penting penilaian kinerja perbankan maupun institusi keuangan lainnya.

Pasalnya, semakin banyak angka rasio NPL pada sebuah bank bisa dikatakan ada fungsi yang salah, sehingga dampaknya akan berakibat fatal dalam jangka panjang.

Sementara, semakin kecil rasio presentase dari sebuah NPL bisa dipastikan lembaga keuangan mampu berkinerja dengan sangat baik.

Adapun, seorang nasabah baik individu maupun perseroan bisa dikatakan berstatus apa itu NPL? memiliki masalah gagal bayar minimal dua bulan hingga lebih.

Terkait masalah gagal bayar NPL, bank sentral menggolongkan dalam lima status, antara lain: 

1. Kolektibilitas 1 : Artinya Lancar 

2.  Kolektibilitas 2 :Dalam perhatian khusus

3.  Kolektibilitas 3 : Kurang Lancar

4.   Kolektibilitas 4 : Diragukan

5.   Kolektibilitas 5 : Macet

Secara garis besar apa itu NPL? maupun kredit bermasalah merupakan kredit yang mengalami tunggakan dengan persyaratan sebagai berikut : 

1. Pengembalian pokok pinjaman dan bunganya telah mengalami tunda bayar melampaui 90 hari setelah masa jatuh tempo.

2.  Hubungan antara debitur dan kreditur yang semakin memburuk.

3.  Informasi keuangan debitur tidak dapat memberikan keyakinan yang pasti untuk membayar kepada kreditur.

Apa itu NPL? Beserta perhitungannya

Rasio NPL merupakan hal yang penting dalam industri perbankan yang dapat dihitung dari pembagian total kredit yang tidak atau belum dibayarkan nasabah (total kredit bermasalah).

Total kredit tersebut dalam suatu institusi perbankan, nantinya akan dinyatakan dalam bentuk rupiah.

Selanjutnya, angka pembagian apa itu NPL? Dikalikan dengan 100% untuk memperoleh persentase dengan asumsi berikut ini : 

Rasio NPL bagi sektor perbankan sebanyak 5% di mana angka rasio semakin tinggi menandakan tingginya kredit macet dalam sebuah perbankan. 

Umumnya, rasio NPL pada lembaga keuangan dan perbankan baik kebutuhan mikro maupun properti merujuk pada angka 2% yang sudah disyaratkan oleh Bank Indonesia. 

Meski demikian, setiap lembaga keuangan harus mencari cara untuk menaikkan kinerja keuangan sehingga rasio NPL menjadi semakin rendah.

Dampak NPL dalam industri properti maupun KPR 

Dalam industri properti, NPL selalu dikaitkan dengan kredit macet sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap pokok pinjaman maupun nominal yang harus dibayarkan.

Selain itu, ternyata NPL juga berpengaruh terhadap reputasi debitur sehingga menghasilkan dampak antara lain: 

1. Sebelum memperoleh pinjaman, bank pastinya akan memastikan riwayat nasabah secara lengkap. 

2.  Apabila nasabah mempunyai catatan kredit yang kurang lancar, maka cenderung berisiko tinggi untuk memperoleh pinjaman dengan nominal yang besar. 

3. Jika calon debitur memiliki catatan kredit yang kurang lancar, maka, bahkan bisa terkena macet akan diberikan bunga yang lebih tinggi.

4.  Sebaliknya, calon debitur yang mengalami pembayaran lancar akan dimudahkan pinjamannya dengan nominal rendah.

5. Debitur yang mengalami catatan kredit kurang baik akan kesulitan saat mengajukan KPR.

Apabila, calon debitur pernah mengalami masalah saat pembayaran kredit rumah, debitur tidak akan lolos melalui penelusuran SLIK OJK untuk kredit selanjutnya. 

Keuntungan beli rumah NPL 

Setelah kamu mengetahui definisi apa itu NPL? Ternyata rumah-rumah yang berstatus NPL nantinya akan dijual kembali ke masyarakat, melalui sistem lelang.

Adapun, membeli rumah NPL secara umum tergolong sangat menguntungkan, bahkan bisa membelinya dengan harga yang lebih miring dengan lokasi yang strategis.

Tujuan lelang rumah NPL bagi perbankan diharapkan bisa menarik kredit dari para nasabah, sehingga dapat menutupi kerugian bayar maupun wanprestasi.

Umumnya, apabila kamu memenangkan lelang rumah NPL, bisa saja harganya cenderung lebih rendah dari harga pasar sehingga mendapatkan keuntungan yang bisa kamu gunakan untuk renovasi nantinya.

Itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui mengenai apa itu NPL sebagai salah satu bagian penting dalam kredit rumah.

Sebagai solusi yang tepat, kamu juga bisa memilih berbagai pilihan rumah NPL dari 99 Group yang dijamin aman dan terpercaya dengan harga kompetitif.

sumber refrensi : https://artikel.rumah123.com/

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #NPL #rumahNPL

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

PERIZINAN BPOM SEMAKIN MUDAH DIDAPAT, BALAI BESAR POM JAKARTA SEDIAKAN FASILITAS GRATIS

Kamis, 18 Maret 2021
Dewan Perwakilan Wilayah KOPITU DKI Jakarta menyelenggarakan Bimtek online dengan judul “Kiat Sukses Mendapat Izin Edar MD & PIRT Bagi Pelaku UMKM” yg dihadiri oleh Hartiyah (Kepala Bidang Pelatihan dan Sertifikasi KOPITU) Sebagai moderator acara dan pemateri dari BPOM DKI Jakarta yg diwakili oleh Rini Asri, ibu Tri Wagiyanti dan kepala BPOM DKI Jakarta Safriansyah juga hadir dalam bimtek ini, mengatakan bahwa akan ada audit pengawasan balai besar pom jakarta.

untuk fasilitasi gratis bisa dilakukan diseluruh wilayah indonesia dengan persyaratan tertentu namun sementara sesuai lingkup balai besar bpom menargetkan fasilitas gratis untuk wilayah jakarta.

Rini menyampaikan bahwa “ruang produksi harus dikendalikan agar pangan aman untuk konsumen, umkm harus memiliki ruang produksi yang baik, fasilitas dan peralatan produksi harus higienis.” seperti yang disampaikan oleh bu rini bahwa bimtek kali ini berfokus pada proses produksi yang baik dan lolos pengujian laboratori sehingga kandungan berbahaya dapat terdeteksi.
menjaga kualitas gizi pangan juga penting, produksi harus benar untuk mempertahankan kualitas produk.

Selain itu untuk memnuhi tuntutan konsumen yaitu kepuasan rasa atau selera konsumen.hal ini biasanya umkm melakukan inovasi yang beragam, hal ini harus tetap di perhatikan sesuai peraturan untuk perizinan.

Ibu rini mengatakan bahwa ada 2 jenis pangan
yaitu pangan segar seperti buah, merica yang dihaluskan dan pangan olahan misal frozen food. Pangan segar ada dua yaitu PSAT dan PSAH pendaftarannya ke kementrian pertanian dan perizinannya ada 2 yaitu PD dan PHD. pangan olahan harus didaftarkan bpom dan ada 2 perizinan PIRT dan MD.

Tri membahas mengenai pengolahan pangan yang baik, sesuai peraturan yang ada.
“pengolaan pangan yang baik akan meningkatka kepercayan konsumen terhadap produk yang dibuat.”

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #umkm #bpom #legalitas #balaipomjakarta

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

Budidaya Porang merajalela,, jadi primadona dilokal dan internasional, Petani bisa raup untung besar.

Budidaya tanaman porang belakangan ini semakin diminati para petani. Sayangnya, budidaya tanaman porang terhambat kelangkaan dan mahalnya harga benih atau bibit porang.

Porang adalah sejenis tanaman umbi-umbian yang bisa dimakan, dan di jual ke pasar.

Uniknya menurut Peneliti Ahli Ahli Utama BB Biogen, Badan Litbang Pertanian, Ika Roostika Tambunan mengatakan bahwa tanaman porang (Amorphophallus muelleri) merupakan tanaman jenis umbi-umbian yang bernilai ekonomi tinggi.

Biasanya, porang diekspor dalam bentuk chips atau tepung.
Dalam industri pangan, porang bisa diolah menjadi tepung, shirataki, konyaku, dan gelling agent.
Dalam industri industri obat-obatan porang berkhasiat untuk menurunkan kolesterol dan gula darah, mencegah kanker, serta menurunkan obesitas dan mengatasi sembelit.

Sementara, dalam industri lainnya, porang menjadi bahan baku lem, pelapis anti air, cat, negative film, pita seluloid, dan kosmetika mewah.
Sedangkan saat ini tanaman porang menjadi tren di kalangan petani karena kebutuhannya sangat tinggi, yang akhirnya menyebabkan kelangkaan benih.

Biasanya petani menggunakan benih alami dari umbi dan katak/bulbil yang harganya mencapai Rp 150 hingga 400 ribu per kilogram.

Sementara kebutuhan benih porang untuk satu hektare lahan sekitar 200 kilogram, sehingga petani harus mengeluarkan biaya antara Rp 30 juta hingga Rp 80 juta.

Siasat teknologi saat porang sedang langka Hasilnya Kementerian Pertanian harus memutar otak, agar ketersediaan bibit porang dan kualitasnya tetap terjaga, dengan cara melaksanakan teknik kultur jaringan.

“Perbanyakan benih porang biasanya menggunakan katak/bulbil. Ketika kebutuhan benih tidak dapat terpenuhi secara konvensional, harus ada sentuhan teknologi dalam hal ini adalah teknik kultur jaringan,” kata Ika berdasarkan keterangan pers, Kamis (11/3/2021).

Kultur jaringan merupakan teknik mengisolasi bagian tanaman berupa protoplas atau sel telanjang, sel, jaringan, atau organ, secara aseptis dan ditumbuhkan secara in vitro (dalam botol) hingga membentuk planlet (tanaman utuh).

Memperbanyak bibit porang dengan kultur jaringan ini kelebihannya bisa dilakukan secara massal dan hasilnya lebih cepat. Bahkan tidak tergantung pada musim tanaman tertentu.

“Menghasilkan bibit sesuai dengan induknya, seragam, bebas hama dan penyakit, serta mudah untuk didistribusikan. Di samping itu karena adanya zat pengatur tumbuh pada saat ditumbuhkan secara in vitro maka pertumbuhan juga menjadi lebih cepat,” terangnya Ika

sumber refrensi : https://www.suara.com/

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #umkm #petaniporang #porang #diminati

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Persaingan UMKM dan perusahaan E-comerce tidak seimbang, ini usulan para pengamat

Praktik predatory pricing di e-commerce telah lama terjadi dan sekarang menjadi perhatian pemerintah, apalagi dikatakan korbannya adalah pelaku UMKM tanah air. Lalu bagaimana menghentikannya?

Pengamat e-commerce, Ignatius Untung mengatakan formulanya harus dicari bersama. Namun dia melontarkan satu ide yang bisa dilakukan dengan membuat aturan potongan harga menggunakan batasan waktu sejak platform beroperasi.

“Saya enggak punya jawaban pastinya karena sudah keburu kusut. Tapi satu ide yang mungkin bisa digunakan adalah membuat aturan pemberian potongan harga dengan batasan waktu beberapa sejak mulai beroperasi,”

Saat periode tersebut lewat, maka promo potongan harga gila-gilaan tidak boleh lagi dilakukan, ungkapnya. Menurutnya pembatasan bisa dalam periode pemberitaan atau dalam nilai total investasi yang digunakan untuk memberikan potongan harga.

Dengan menggunakan aturan tersebut, menurutnya seluruh pemain punya kesempatan untuk masuk ke pasar dan mendorong pertumbuhan yang sama.

Sementara itu Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah mengatakan bisa dengan regulasi atau upaya lain agar UMKM tidak bersaing langsung dengan para perusahaan-perusahaan besar.

Per sektor harus dilakukan perlindungan dengan kompetitor di sektor lainnya. Dia mencontohkan salah satu caranya dengan mengenakan tarif masuk pada barang-barang impor.

“Misalnya kita punya industri UMKM yang memproduksi sepatu, industri ini harus dilindungi dari kompetitor besar mereka di industri yang sama. Utamanya kompetitor asing (barang impor) misal dengan mengenakan tarif masuk, dan lain-lain,” kata Piter.

Dia mengatakan jika predatory pricing biasanya dilakukan perusahaan dengan skala usaha besar dan efisien. Jadi dapat menjual produk dengan harga rendah.

Nanti saat para pesaing sudah mulai bertumbangan maka perusahaan tersebut dapat menaikkan harga produknya itu.

“Ketika lawan-lawan mereka sudah mati atau keluar dari industri mereka bisa menaikkan harga dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar,” ungkapnya.

sumber refrensi : https://www.cnbcindonesia.com/

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #umkm #e-comerce #predator pricing #barang impor #diskon e-comerce

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

KOPITU Bali Fasilitasi Perijinan PIRT dan Ijin edar BPPOM dan Perolehan KUR BPD Bali

Untuk meningkatkan peran usaha kecil dan menengah di Bali dalam menghadapi era kenormalan baru, Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia bersatu (KOPITU) DPW BALI, memberikan fasilitas kemudahan bagi para pelaku usaha dalam melakukan perijinan Ijin usaha rumah tangga (PIRT) dan perolehan ijin BPOM serta Cara memperoleh Kredit usaha mikro (KUR) dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali.

“Kunci sukses pemulihan ekonomi adalah dengan meningkatkan kembali aktivitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Bali dalam upaya menjadikan UMKM naik kelas,” kata I Wayan Rediyasa, SE., Ketua Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia bersatu (KOPITU) DPW BALI, saat Sosialisasi Tata Cara Perijinan PIRT, Ijin Edar BBPOM dan Perolehan KUR Untuk UMKM dari BOD BALI di Kebon Vintage Cars Bali  di Denpasar Timur, Minggu (28/2/2021).

Peningkatan Aktivitas UMKM Kunci Pemulihan Ekonomi dalam menghadapi tatanan era baru di masa pandemi covid ini merupakan hal mutlak yang harus dimiliki pewirausaha UMKM di Bali, untuk itu KOPITU Bali menginisiasi pendirian gerai perijinan BPOM Bali, Ijin usaha UMKM (IUMK) dan gerai perolehan KUR BPD Bali pada setiap event Weekend Market di Kebon Vintage Cars Bali setiap hari Sabtu dan Minggu.

“Balai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) merupakan badan yang bertanggung jawab untuk menjamin kualitas produk yang ada di pasaran aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat, untuk itulah kami melakukan sosialisasi peroleh sertifikasi E-BPOM kepada para pelaku usaha UMKM dengan mudah,” kata Dra. Ni Gusti Ayu Nengah Suarningsih, Apt.,MH Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Provinsi Bali.

Acara yang di kemas oleh KOPITU DPW BALI di Kebon Vintage Cars Bali bersama Pelaku UMKM yang di hadiri oleh Penasehat DPP KOPITU Bapak Trigo Neo Starden yang berkantor di kenington Lane London UK.

Dalam sambutannya beliau sangat mengapresiasi kegiatan tersebut untuk dilaksanakan setiap akhir pekan sehingga terjadi pertemuan antar Pelaku UMKM dari berbagai sektor untuk terbentuknya sinergi positif antar Pelaku UMKM dengan KOPITU dan Para Pengunjung Kebon Vintage Cars Bali.

I Wayan Rediyasa selaku Ketua KOPITU DPW BALI mengucapkan terimakasih kepada Kepala BBPOM Bali, KEPALA BIDANG KREDIT BPD BALI unit Denpasar A.A. Dananjaya dan Kepala Bidang Dana I Gusti Ayu Diah Candra Kumala yang hadir beserta DPP Kopitu diwakili oleh Penasehat DPP KOPITU Bapak Trigo Neo Starden telah berkenan meluangkan waktu di Hari liburnya untuk mendampingi KOPITU DPW BALI memberikan sosialisasi terkait Perijinan dan Program KUR BPD BALI.

Kedepannya acara seperti ini akan rutin diselenggarakan sehingga KOPITU DPW BALI terbuka untuk menerima informasi dari Stakeholder yang memiliki Tempat dan Fasilitas seperti Kebon Vintage Cars Bali yang dimiliki oleh Bapak Yos Darmawan dan dikelola  bersama anaknya atas nama Tia Kristiani.

KOPITU DPW BALI juga mengharapkan Pihak Pemerintah dan Stakeholder yang berkaitan langsung dengan Pelaku UMKM dan Ekonomi Kreatif bisa memberikan dukungan dan supportnya terkait pelaksanaan kegiatan seperti ini untuk membantu Para Pelaku UMKM dan Ekonomi Kreatif bisa bangkit dari dampak Pandemi COVID-19, tentunya kegiatan tersebut selalu memprioritaskan Protokol Covid-19 serta selalu mengedukasi masyarakat Pelaku UMKM dan Ekonomi Kreatif yang terlibat pada kegiatan tersebut. (ungkap I Wayan Rediyasa, Ketua Kopitu DPW BALI).

Kegiatan KOPITU DPW BALI dibantu oleh team Panitia yang dikoordinir oleh Wakil Ketua Bidang Humas, Standarisasi, Media dan Komunikasi I NYOMAN GEDE SUASTA, CHT dan HIDAYATULLAH, SH beserta jajaran Pengurus KOPITU DPW Bali didampingi oleh Pengurus Kopitu DPD Gianyar dan Denpasar.

Kegiatan tersebut dilengkapi dengan Nota kesepahaman dan Penandatanganan Surat Perjanjian Kerjasama antara KOPITU DPW BALI dengan Kepala BBPOM Provinsi Bali terkait Koordinasi Pengawasan Obat dan Makanan melalui pembentukan SATGAS (Satuan Tugas) yang terdiri dari Para Pihak, pendampingan dan bimbingan teknis penerapan cara produksi yang baik dan pemenuhan persyaratan untuk ijin edar dalam rangka peningkatan daya saing UMKM, penyelenggaraan sosialisasi, komunikasi dan edukasi dibidang Obat tradisional, Suplemen Kesehatan, Kosmetik dan Pangan Olahan. Pembentukan tenaga Fasilitator dan Kader dibidang Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, Kosmetik dan Pangan olahan beserta beberapa poin lainnya. Demikian informasi rangkaian kegiatan yang di laksanakan pada Hari Minggu, 28 Februari 2021 di Kebon Vintage Cars Bali, Biaung, Denpasar Timur, Denpasar Bali.

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #umkm #dpw bali #bpom #pirt #kur

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Pemerintah “Separuh Hati” Dalam melaksanakan Pemulihan Ekonomi Nasional Bagi Pelaku UMKM

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia. Selain karena merupakan sumber dari dinamika ekonomi nasional, UMKM juga menyerap angkatan kerja nasional. Pada masa pandemi Covid-19, UMKM Indonesia berada pada kondisi sulit dikarenakan banyak yang mengalami bankruptcy, kesulitan modal kerja dan sebagainya. Hal ini menggiring ke situasi yang lebih buruk pada skala nasional, seperti meningkatnya angka pengangguran dan alih usaha baru. Per November 2020, angka pengangguran sudah mencapai 9,7 Juta jiwa, lebih dari 90% UMKM terdampak langsung dan diantaranya lebih dari 50% mengalami kebangkrutan. Banyak yang beradaptasi dengan mengurangi pegawai, menurunkan biaya operasional dan produksi, hingga melakukan manuver “ganti usaha”.

Sebagai langkah mengembalikan kondisi perekonomian seperti sedia kala, atau setidaknya mencegah depresi ekonomi yang lebih jauh, pemerintah menggagas Program Pemulihan Ekonomi Nasional atau yang selama ini disebut PEN yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 104 Tahun 2020, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 71 Tahun 2020 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 85 Tahun 2020. Dalam pelaksanaanya, ada beberapa poin kunci yaitu restrukturasi kredit, subsidi bunga, dan berbagai bantuan produktif. Tentu program ini seketika menjadi buruan bagi pelaku usaha mikro dan kecil, karena ada peluang untuk memperoleh modal kerja melalui KUR Super Mikro yang dapat diperoleh dengan tanpa agunan dan tanpa bunga.

Pelaksanaan PEN selama hampir setahun ini memang dihadapkan dengan berbagai kondisi yang mengindikasikan adanya ketidaksiapan pemerintah dalam pelaksanaan PEN, bahkan hingga adanya dugaan “tebang pilih”. Pasalnya, UMKM terdampak Covid-19 tentunya akan banyak yang mengalami kesulitan angsuran kredit, membuat kolektibilitas menjadi menurun. Efeknya, probabilitas kredit yang bisa diterima pun akan menurun. Bahkan bagi UMKM yang masih berjalanpun akan kesulitan, tentu UMKM non-bankable merasakan efek yang jauh lebih keras. Bagaimana tidak, syarat utama yang dikeluarkan seperti Bank Himbara dan BRI menuntut mereka untuk menjadi nasabah dan setidaknya tergolong Kolek 2. Ironisnya, justru mereka lah yang pada dasarnya menjadi target PEN dan mereka yang secara otomatis akan tereliminasi sejak awal. Akibatnya, banyak dari pelaku UMKM yang lari ke Fintech, Rentenir atau Lembaga keuangan lain yang justru memberikan bunga yang tinggi.

Tidak hanya PEN, pemerintah melalui BUMN juga membuka Platform PADI UMKM atau Pasar Digital UMKM. Secara fundamental, program ini sangat baik karena mendorong UMKM untuk memasuki rana Digital, sebagai manuver mengatasi perilaku belanja yang lebih condong ke belanja online. Namun implementasinya dinilai masih kurang maksimal, mengingat masalah yang sebelumnya telah diuraikan. Indikasinya, sinergitas antar stakeholder masih belum optimal sehingga program-program tersebut tidak dapat menghasilkan keluaran seperti yang diharapkan.

Kini Indonesia berada di bayang-bayang depresi ekonomi karena kontraksi masih berada di minus 2,07 persen. Harapan di 2021 adalah pelaksanaan PEN yang lebih baik seperti KUR Super Mikro yang lebih terbuka bagi pelaku usaha yang memulai usaha baru dengan adanya pendampingan, atau ada kebijakan bagi UMKM yang saat ini kolektibilitasnya menurun akibat dampak pandemic. Perlu juga ada kebijakan bagi UMKM yang berstatus non-bankable. Dengan demikian, diharapkan serapan PEN akan mengalami akselerasi yang lebih optimal dan implementasinya lebih efektif. Di samping itu, perlu ada sinergitas yang lebih matang dari para pemangku kepentingan, yang artinya pemerintah dan para pemangku kepentingan perlu lebih terbuka dengan kerjasama konstruktif yang mampu membantu implementasi PEN di masa yang akan datang.

Selain itu, perlu ada mediasi antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan OJK dalam rangka merancang ulang Permenko 15 tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Permenko Nomor 8 Tahun 2020 tentang Perlakuan Khusus Bagi Penerima KUR Terdampak Pandemi Covid-19 agar para pelaku UMKM yang terdampak dapat memiliki akses kredit modal kerja. Hal ini diperlukan agar Bank Himbara dan perbankan lain dapat memiliki payung hukum untuk mendistribusikan dana PEN secara lebih meluas, mencakup para pelaku UMKM yang bermasalah karena dampak Covid-19. Serta keterlibatan wadah-wadah UMKM di Indonesia seperti KOPITU dalam pendampingan berkelanjutan, agar tercipta ekosistem yang tersinergi dengan baik.

Ditulis Oleh : Yoyok Pitoyo, Ketua Umum Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU)

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #umkm #COVID-19 #Yoyok Pitoyo #UMKM #PEN

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Kekompakan jadikan Dusun Tato sentra penghasil jahe merah di Lombok

komite-umkm.org – Industri jahe merah di Dusun Tato, Desa Sandik Batu Layar, Lombok Barat, kini mampu meraup omzet ratusan juta rupiah. Kekompakan warga dalam mengembangkan budi daya dan mengolah jahe merah, menjadi kunci keberhasilan. Berkembangnya perkebunan jahe merah, membuat Dusun Tato menjadi salah satu sentra penghasil jahe merah di Lombok.

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #umkm #jahemerah #lombok #dusun Tato

sumber refrensi : https://www.antaranews.com/

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/

UPDATE KOPITU – Dari Maggot, Seorang Petani di Bekasi Raih Omzet Rp 12 Juta Per Bulan

komite-umkm.org – Dari budi daya magot atau larva lalat hitam, seorang petani asal Kota Bekasi bernama Rahman meraup omzet hingga Rp 12 juta per bulan. Usaha mengembangbiakkan maggot ini juga tak terpengaruh pandemi Covid-19.

Rahman yang tinggal di RT 015/004 Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur itu memulai bisnis budi daya maggot lalat hitam Hermetia illucens sejak Agustus 2020. 

“Alhamdulillah sekarang dalam sebulan saya sudah bisa menghasilkan Rp 12 juta, itu hanya dari penjualan maggot saja, belum terhitung dari penjualan budi daya lele yang saya kelola juga,” katanya di Bekasi, Rabu 10 Februari 2021.

Rahman mengatakan pengembangbiakan maggot lalat tentara hitam (Black Soldier Fly)ini bisa dijadikan usaha bisnis baru bagi masyarakat. Selain murah meriah dan mudah, maggot memiliki nilai ekonomis tinggi. 100 gram maggot kering bisa dijual seharga Rp20.000-Rp.30.000 sebagai pakan ikan.

“Bisa dibilang ini solusi alternatif warga yang terdampak pandemi COVID-19. Kalau saya sendiri saat ini terus terang saja semakin menekuni budi daya maggot ini, selain ternak ikan lele juga,” katanya.

Selain bernilai ekonomis tinggi, kata Rahmat, maggot juga bisa menjadi solusi mengurangi sampah organik di Kota Bekasi. Pada saat masih berwujud telur lalat, maggot membutuhkan sampah organik untuk tumbuh hingga siap dipanen.

“Maggot mampu mengubah material organik menjadi biomassanya. Beda dengan jenis lalat biasa karena larva yang dihasilkan bukan larva yang menjadi medium penularan penyakit,” katanya.

Maggot memiliki kemampuan mengurai sampah organik satu hingga tiga kali lipat dari bobot tubuhnya selama 24 jam bahkan bisa sampai lima kali lipat. Setelah mati, bangkainya digunakan sebagai pakan ternak. Bahkan kepompong maggot juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk sehingga tidak menjadi sampah baru.

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahjono terkesan dengan upaya Rahman menjalankan usaha yang tetap produktif. Bahkan petani itu mendapatkan penghasilan melebihi standar upah minimum di masa pandemi Covid-19.

Melihat keterampilan yang dimiliki oleh Rahman, Tri meminta Rahman membuka pelatihan budi daya maggot kepada masyarakat. Tri berharap peluang bisnis ini mampu menghidupkan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) baru sekaligus mengurangi bobot tonase sampah yang hendak dibuang ke TPA Sumur Batu dan Bantargebang, Kota Bekasi.

“Saya siap pak wakil, siapa saja yang ingin belajar budi daya maggot, saya siap memberi kesempatan untuk belajar bersama,” kata Rahman saat dikunjungi Wakil Wali Kota Bekasi itu.

TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #ukm #umkm #lalathitam #magot #lalattentarahitam #sampahorganik #bekasi #pupuk

sumber refrensi : https://metro.tempo.co/

Follow Sosial Media

Facebook : 
(20+) Kopitu Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu | Facebook

Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil

Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/