komite-umkm.org – Persoalan data seakan menjadi masalah akut di Indonesia. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki bahkan mengakui persoalan data ini yang membuat serapan anggaran pada program pemulihan ekonomi nasional (PEN) tidak berjalan sebagaimana mestinya, jauh lebih rendah dari proyeksi awal.
“Sekarang ini susah, kami kemarin membuat kebijakan pemulihan ekonomi nasional dengan Ibu Menteri Keuangan (Sri Mulyani), dengan Pak Menko Perekonomian (Airlangga Hartarto), ya kita menggunakan data yang belum terkonsolidasi. Jadinya banyak yang nggak terserap karena estimasinya terlalu tinggi,” kata Teten dalam penandatanganan MoU antara Menteri Koperasi dan UKM dengan BPJS Ketenagakerjaan secara virtual, Rabu (4/11).
“Mudah-mudahan ke depan jadi lebih baik dan sesuai arahan Pak Presiden (Joko Widodo) di rapat paripurna kemarin, sampai Q1 tahun depan masih cukup berat bagi UKM,” kata Teten.
Di sisi lain, Jokowi menugaskan agar UKM yang bertahan bisa menyerap banyak tenaga kerja. Teten mengklaim sedang menyusun agar sektor UMKM bukan lagi kategori pekerja informal, melainkan formal. Sehingga perlu didorong agar UKM naik kelas, dari kecil ke menengah, kemudian menengah ke besar.
“Karena yang kecil-kecil ini timbul tenggelam itu biasa. Buka tutup biasa, beralih kerja biasa. Kita mau dorong tumbuh naik kelas sehingga transformasi dari informal ke formal. Sehingga ada kepastian siapapun yang kerja, kepastian untuk mendapat pekerjaan, jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan,” paparnya.
Sumber Refrensi : https://www.cnbcindonesia.com/
TAGAR : #kopitu #umkmkopitu #suksesexpor #goExpor #goGlobal #ukmnaikkelas #umkm #pen #teten_masduki #pemulihan ekonomi
Follow Sosial Media
Facebook : https://www.facebook.com/kopitu.jaya.5/
Twitter : https://twitter.com/KomiteKecil
Instagram : https://www.instagram.com/kopitu_/